Jumat, 01 April 2011

4 April 2011

Senin, 4 April 2011
Yohanes 4:43-54
43 Sesudah dua hari tinggal di Sikhar, Yesus pergi ke Galilea.  44 Yesus sendiri telah berkata, "Seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri."  45 Tetapi waktu Ia sampai di Galilea, orang-orang di sana menyambut-Nya dengan senang hati, sebab mereka ada di Yerusalem pada Hari Raya Paskah, dan sudah melihat semua yang dilakukan Yesus.  46 Kemudian Yesus kembali ke Kana di Galilea, di mana Ia pernah mengubah air menjadi anggur. Di kota itu ada seorang pegawai pemerintah, anaknya sedang sakit di Kapernaum.  47 Ketika ia mendengar bahwa Yesus telah datang ke Galilea dari Yudea, ia pergi kepada Yesus dan minta Yesus datang ke Kapernaum untuk menyembuhkan anaknya yang hampir mati.  48 Yesus berkata kepada pegawai pemerintah itu, "Kalau kalian tidak melihat keajaiban-keajaiban, kalian tidak percaya."  49 "Tuan," jawab pegawai pemerintah itu, "cepatlah datang sebelum anak saya mati."  50 Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu sembuh." Orang itu percaya akan perkataan Yesus, lalu ia pergi.  51 Di tengah jalan, pelayan-pelayannya datang kepadanya dan mengabarkan, "Anak Tuan sudah sembuh."  52 Lalu ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Mereka menjawab, "Kemarin kira-kira pukul satu tengah hari demamnya hilang."  53 Lalu ayah anak itu teringat bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu sembuh." Maka ia dan seluruh keluarganya percaya kepada Yesus.  54 Itulah keajaiban kedua yang dibuat Yesus di Galilea setelah Ia datang dari Yudea.

Ayat Emas : Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu sembuh." Orang itu percaya akan perkataan Yesus, lalu ia pergi.  (Yohanes 4:50).

KUASA YESUS
           
 Pagi itu, setelah bel masuk kelas berbunyi para siswa pun bergegas memasuki kelas untuk kembali menerima pelajaran. Demikian pula dengan para siswa kelas V yang hendak diajar oleh pak Miskun. Tapi setelah lima menit berlalu, ternyata Pak Miskun belum juga masuk ke kelas untuk mengajar. Maka dapatlah ditebak apa kemudian terjadi di kelas tersebut, kelas terdengar gaduh oleh suara para siswa yang saling becakap-cakap. Tak selang berapa lama, tiba-tiba kelas menjadi sangat sunyi. Ternyata para siswa melihat Bruder kepala sekolah yang tengah berjalan menuju ke kelas mereka. Setelah Bruder berada di dalam kelas, semua siswa terdiam karena takut dimarahi akibat keributan yang baru saja mereka lakukan. Namun kemudian, mereka merasa heran karena melihat wajah Bruder yang tidak menunjukkan rasa marah, tapi sebaliknya ia justru kelihatan sedih. Kemudian Bruder mengabarkan bahwa Pak Miskun mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju ke sekolah dan kini sedang dirawat di rumah sakit. Para siswa sangat terkejut mendengar berita itu. Lantas, Bruder mengajak semua siswa untuk berdoa bersama untuk kesembuhan Pak.Miskun. Dan mereka pun berdoa bersama. Setelah beberapa hari berlalu para siswa telah kembali senang karena melihat Pak Miskun sembuh dan bisa mengajar lagi.
            Marilah kita saling mendoakann satu dengan yang lain. Berdoa bagi orang tua, ayah dan ibu, guru, dan teman-teman yang sedang berulang tahun. Sama seperti pegawai istana yang mendatangi Yesus untuk memohon kesembuhan bagi anaknya yang hamper mati. Sebab hanya Yesus sajalah yang sanggup menyelamatkan kita. ( Simamora )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar