Senin, 28 Januari 2013
Jumat, 25 Januari 2013
Rabu, 16 Januari 2013
Kamis, 10 Januari 2013
Minggu, 06 Januari 2013
Kamis, 03 Januari 2013
Rabu, 02 Januari 2013
Selamat Tahun Baru 2013- Shalom
Adik-adik
terkasih, Bapa Suci Benediktus XVI telah mencanangkan tahun 2012-2013 ini
sebagai tahun iman untuk memperingati 50 tahun Konsili Vatikan II (1962-1965).
Salah satu buah konsili tersebut adalah keputusan para bapa Uskup agar Kitab
Suci semakin sering dibuka, dibaca, dan direnungkan oleh umat Katolik (bdk. Dei Verbum, art. 25). Penerbitan Pelangi Kasih ini pun terinspirasi oleh
cita-cita para Bapa Konsili Vatikan II yang mengharapkan kita semakin mengenal
Kristus dengan cara mengenal dan merenungkan Kitab Suci. Maka selama tahun 2013
ini kita akan mengenal para rasul yang menjadi soko guru Gereja sebab iman
Katolik itu bersumber dari pengajaran para rasul. Istilah
keren-nya bersifat apostolis. Selain itu, kita juga akan mengenal
para pengarang Injil.
Pada
urutan pertama kita akan mengenal St. Petrus. Kalian tahu, nama aslinya adalah
Simon, anak Yohanes (Yoh 1:42), Tuhan Yesus kemudian menyebutnya dengan nama Kefas (Aram) Petrus (Yunani) karena dia seperti petra (artinya: batu karang), yang kokoh dan tidak tergoyahkan,
kendati kadang-kadang juga keras kepala. Bersama adiknya, St. Andreas, dia
termasuk murid-murid pertama Tuhan Yesus. Dari profesi sebagai penjala ikan
Tuhan Yesus hendak membentuk dan menjadikan dia sebagai penjala manusia (Luk
5:10)! Wow…tugas yang keren. Kerap dia tampil sebagai juru bicara bagi
teman-temannya (lih. Mrk 8:29; Yoh 6:67-71), ibarat
ketua kelompok atau ketua kelas di antara kita ya. Demikian pula saat peristiwa Pentakosta Petrus
juga tampil berkhotbah (Kis 2). Dia diberi kesempatan istimewa untuk mengikuti
Tuhan Yesus dan menyaksikan bagaimana Tuhan Yesus menghidupkan putri Yairus (Mrk
5:37), menyatakan kemuliaan-Nya di gunung yang tinggi (Mrk 9:2-13), dan berdoa
dalam sakratul maut di taman Getsemani (Mrk 14:32-42). Namun, saat Yesus
diadili, kita tahu bagaimana Petrus sampai tiga kali menyangkal bahwa dirinya
adalah murid Yesus. Namun, Tuhan berkenan mengampuni
dia dengan tiga kali bertanya: “Simon, Anak Yohanes, Apakah engkau mengasihi
Aku?” Pertanyaan yang sama ditanyakan kepada kita semua. Semoga kita juga
berani menjawab, “Tuhan tahu, betapa aku mencintai-Mu!”
Berkah Dalem,
Rm.
Didik Bagiyowinadi
Langganan:
Postingan (Atom)