Selasa, 29 November 2011

30 November 2011

 Rabu, 30 NOVEMBER 2011
Mat 4:18-22

18 Ketika Yesus sedang berjalan di pantai Danau Galilea, Ia melihat dua nelayan, yaitu Simon (yang dinamai juga Petrus) dengan adiknya, Andreas. Mereka sedang menangkap ikan di danau itu dengan jala.  19 Yesus berkata kepada mereka, "Mari ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala orang."  20 Langsung mereka meninggalkan jala mereka lalu mengikuti Yesus.  21 Yesus berjalan terus, lalu melihat pula dua orang bersaudara yang lain, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Mereka bersama-sama dengan ayah mereka sedang memperbaiki jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka juga,  22 dan mereka langsung meninggalkan perahu dan ayah mereka, lalu mengikuti Yesus.

Ayat Emas : Yesus berkata kepada mereka, “ Mari ikutlah Aku. Aku akan mengajar kalian menjala manusia (Mat 4:19).

Teladan Seorang Katekis

                Namanya Mbah Surip. Seorang lelaki tua yang memiliki kebiasaan berdoa di kapel. Kapanpun, meskipun saat itu bukan waktunya ibadat atau misa. Hampir sebagian besar waktunya disibukkan dengan ibadat dan misa. Hampir sebagian besar waktunya disibukkan dengan urusan gereja. Entah itu mengajar sekolah minggu, mengajar calon baptis ataupun mengajar orang yang mau menikah.
                Saat pertama kali bertemu aku bertanya soal pekerjaannya. Ia menjawab kalau pekerjaannya adalah seorang katekis. Saat kutanya lagi apa itu Katekis ia menjawab, “ Katekis itu guru agama, Nak.“ Karena aku masih bingung , Mbah Surip pun bercerita mengenai kisah Yesus memanggil murid-muridnya. Mbah Surip mengatakan kalau setiap orang Kristen yang mengaku murid Yesus memiliki kewajiban sebagai katekis atau pengajar agama bagi orang-orang di sekitarnya melalui teladan hidup yang baik. Teladan hidup yang baik adalah sebuah bentuk katekese. ( Lilik. S )

29 November 2011

Selasa, 29 NOVEMBER 2011
Luk 10:21-24

21 Pada waktu itu juga, Yesus bergembira karena dikuasai oleh Roh Allah. Yesus berkata, "Bapa, Tuhan yang menguasai langit dan bumi! Aku berterima kasih kepada-Mu karena semuanya itu Engkau rahasiakan dari orang-orang yang pandai dan berilmu, tetapi Engkau tunjukkan kepada orang-orang yang tidak terpelajar. Itulah yang menyenangkan hati Bapa.  22 Segala sesuatu sudah diserahkan Bapa kepada-Ku. Tidak seorang pun mengenal Anak, selain Bapa. Tidak ada juga yang mengenal Bapa selain Anak; dan orang-orang kepada siapa Anak itu mau memperkenalkan Bapa."  23 Lalu Yesus menoleh kepada pengikut-pengikut-Nya, kemudian berkata kepada mereka tersendiri, "Beruntunglah kalian karena telah melihat yang kalian lihat sekarang ini.  24 Sebab ingat: Banyak nabi dan raja ingin melihat yang kalian lihat sekarang ini tetapi mereka tidak melihatnya. Mereka ingin mendengar yang kalian dengar sekarang ini, tetapi mereka tidak mendengarnya."

Ayat Emas : “ Beruntunglah kalian karena telah melihat yang kalian lihat sekarang ini. Sebab ingat : Banyak nabi dan raja ingin melihat yang kalian lihat sekarang ini tetapi mereka tidak melihatnya ( Luk. 10:24).

Selalu Bersyukur

                Saat melihat temannya memiliki mainan baru, Ivan jengkel dan mengadu kepada ibunya. Bu, Michael beli mainan baru. Bagus dan menarik. Kenapa aku tidak dibeliin bu ?” Mendengar itu ibu langsung mengajak Ivan ke luar rumah. Pikir Ivan ibu mengajaknya ke took mainan untuk membeli mainan baru. Tetapi ternyata yang terjadi lain. Ibu mengajak Ivan jalan-jalan ke perkampungan kumuh. Bahkan Ivan dibiarkan berlama-lama melihat anak-anak di pemukiman kumuh bermain. Mereka hanya bermain dengan mainan bekas yang mereka dapat dari tempat pembuangan akhir sampah-sampah.
                Setelah lama bersama-sama , akhirnya Ivan pun bergabung bermain dengan mereka setelah salah satu dari mereka mengajak Ivan bermain. Pulang dari bermain ibu bertanya pada Ivan, Nak, mengapa teman-temanmu tadi bermain dengan mainan bekas ? Ivan hanya menggelengkan kepala. Lalu ibu melanjutkan, mereka seperti karena mereka tidak memiliki mainan baru. Tapi toh dengan mainan bekas dan apa adanya mereka masih bisa bersenang-senang dan bergembira.
                Setelah itu ibu menasihati Ivan supaya selalu bersyukur . Ivan masih bisa memiliki mainan baru dan bagus. Sedangkan teman-temannya di perkampungan kumuh hanya bisa memiliki mainan bekas. Kiranya memang benar, kita harus bersyukur dalam keadaan apapun, terlebih saat kita memiliki banyak bakat. Tidak semua orang bisa mendapatkan berkat seperti yang telah kita terima. ( Anastasia Mirah )

Kamis, 24 November 2011

28 November 2011

Senin, 28 NOVEMBER 2011
Mat 8:5-11

5 Waktu Yesus masuk ke Kapernaum, seorang perwira Roma datang menjumpai Dia, dan minta tolong kepada-Nya.  6 "Bapak," kata perwira itu, "pelayan saya sakit di rumah. Ia berbaring lumpuh di tempat tidur dan menderita sekali."  7 Kata Yesus, "Aku akan pergi menyembuhkan dia."  8 "Tidak usah Pak," jawab perwira itu, "Saya tidak patut menerima Bapak di rumah saya. Bapak perintahkan saja. Nanti pelayan saya itu sembuh.  9 Sebab saya pun harus tunduk pada perintah atasan. Dan di bawah saya ada juga prajurit-prajurit yang harus tunduk pada perintah saya. Kalau saya menyuruh seorang prajurit, 'Pergi!' ia pun pergi. Saya mengatakan kepada yang lain, 'Mari sini!' ia pun datang; dan kalau saya memerintahkan hamba saya, 'Buatlah ini!' ia pun membuatnya."  10 Waktu Yesus mendengar apa yang dikatakan oleh perwira itu, Ia kagum sekali. Lalu Ia berkata kepada orang-orang yang sedang mengikuti Dia, "Bukan main orang ini. Di antara orang Israel pun belum pernah Aku menemukan iman sebesar ini!  11 Sungguh! Banyak orang akan datang dari timur dan barat untuk bersukaria bersama-sama Abraham, Ishak, dan Yakub di dalam Dunia Baru Allah.

Ayat Emas : Saya tidak patut menerima Bapak di rumah saya. Bapak perintahkan saja, nanti saya akan sembuh. ( Mat. 8:8 )
Berjaga-Jaga

                Pagi itu, Adi, Ida dan Dini sedang belajar kelompok. Mereka asyik belajar matematika. Ida dan Dini begitu perhatian mengikuti penjelasan Adi yang emang paling pandai diantara mereka. Sekali waktu Ida mengangkat tangan untuk meminta penjelasan.  Pada waktu lain lagi, Dini mengangkat tangan meminta penjelasan dari Adi. Dengan sabar Adi menjelaskan bagian yang tidak dimengerti oleh teman-temannya itu. Muka Ida dan Dini berseri-seri karena bisa menyelesaikan masalahnya bersama Adi.
                Adi, Ida, dan Dini adalah anak-anak yang rendah hati. Kerendahan hati mereka adalah kemauan untuk saling belajar satu dengan yang lain tanpa merasa malu untuk bertanya ketika tidak tahu. Orang yang mau bertanya biasanya adalah orang yang mau juga dianggap bodoh oleh yang lain. Dengan demikian, untuk bertanya sungguh membutuhkan keberanian dan terutama kerendahan hati.
                Demikian pula seorang perwira Romawi dipuji oleh Yesus karena mau mengakui kelebihan Yesus yang bisa menymbuhkan. Karena kerendahan hatinya pada akhirnya hambanya akan diselamatkan dan sembuh dari penyakitnya. Kita pun akan berhasil dalam banyak hal yang kita kerjakan bila mau mengakui kelebihan orang lain dan tidak menjadi malu untuk bertanya dan dipandang rendah. Seperti halnya Ida dan Dini yang mau mengakui kepandaian Adi dan belajar padanya. ( Br. Mungsi O’Carm )

27 November 2011

Minggu, 27 NOVEMBER 2011; ADVEN I
Mrk 13:33-37

33 Jadi kalian harus berjaga-jaga dan waspada, sebab kalian tidak tahu kapan waktunya.  34 Keadaannya ibarat seorang yang meninggalkan rumahnya lalu pergi ke tempat yang jauh. Ia menyuruh pelayan-pelayannya mengurus rumahnya, dan memberi tugas kepada mereka masing-masing. Kepada penjaga pintu, ia berpesan supaya berjaga baik-baik.  35 Sebab itu kalian harus berjaga-jaga, sebab kalian tidak tahu kapan tuan rumah itu akan kembali mungkin pada sore hari, mungkin pada tengah malam, mungkin pada waktu subuh, atau mungkin pada waktu matahari terbit.  36 Kalau ia datang tiba-tiba, janganlah sampai ia menemukan kalian sedang tidur.  37 Apa yang Kukatakan ini kepadamu, Kukatakan juga kepada semua orang: berjaga-jagalah!"

Ayat Emas : “ Kalian harus berjaga-jaga dan waspada, sebab kalian tidak tahu kapan waktunya.
( Mrk 13:33 )

Berjaga-Jaga

                Ketika hari menjelang sore, ibu meminta Heri untuk membeli lilin di warung. “ Heri, beberapa hari belakangan ini sering mati listrik. Karena itu, kita perlu persediaan lilin. Mumpung hari masih terang, tolong ibu belikan lilin ya, pinta ibu kepada Heri sambil memberinya uang. “Baik, bu,“ jawab Heri singkat sambil bergegas ke warung. Tapi sesampainya di warung, “Ah mati listriknya mati kan tidak bisa di duga. Mungkin saja nanti malam justru nyata terus sampai pagi. Kalau begitu, beli lilinnya tidak harus sekarang. Besok-besok juga masih bisa.“ Demikianlah pemikiran Heri. Maka Heri pun tidak jadi membeli lilin, tapi justru membeli jajan yang ia sukai.
                Sesampainya di rumah, ia segera berkata kepada ibunya, Bu, lilinnya habis. Terus uangnya Heri pakai untuk jajan. Boleh kan bu?” kata Heri berbohong pada ibunya. “Kenapa kamu tidak berusaha membeli di warung yang lain ? Warung yang menjual lilin kan tidak hanya satu. Lalu bagaimana kalau nanti malam mati listrik ? kata ibu. Tenang saja, bu. Nanti malam kan belum tentu mati listrik,” tukas Heri.
                Ketika malam tiba, ternyata lampu listrik benar-benar mati dan seluruh anggota keluarga pun menjadi bingung mencari penerang di dalam rumah. Terlebih lagi Heri yang takut dalam kegelapan, ia hanya bisa menangis karena tak juga mendapati ibunya.
                Ternyata berjaga-jaga itu sangat penting ya kawan, karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada waktu-waktu yang akan dating. Nasihat Tuhan Yesus supaya kita selalu berjaga-jaga itu memang sungguh-sungguh harus kita perhatikan, supaya kita selamat. Berjaga-jaga itu bukan berarti kita berdiam diri di depan pintu gerbang seperti satpam gitu. Melainkan , dengan rajin berdoa dan berbuat baik, mengasihi sesame teman, tidak suka bertengkar tapi lebih senang membantu teman, hidup jujur dan tidak suka berbohong seperti Heri, dan sebagainya. Coba kalau Heri mau berjaga-jaga dengan membelikan lilin seperti yang diminta ibu, tentu ia tidak akan mengalami ketakutan seperti itu bukan ? Nah sekarang bagaimana dengan kita, apakah kita pun telah berusaha untuk selalu berjaga-jaga seperti yang dinasihatikan oleh Tuhan Yesus ? ( Oppie Mahaesa )

26 November 2011

Sabtu, 26 NOVEMBER 2011
Lukas 21:34-36
                              
34 "Jagalah dirimu, jangan sampai kalian terlalu sibuk berpesta-pesta dan minum minuman keras, atau terlalu memikirkan soal-soal hidupmu, sehingga kalian tidak siap ketika hari itu muncul dengan tiba-tiba.  35 Sebab Hari itu akan datang seperti perangkap pada semua orang di muka bumi ini.  36 Berjaga-jagalah, dan berdoalah selalu supaya kalian kuat mengatasi semua hal yang bakal terjadi dan kalian dapat menghadap Anak Manusia."

Ayat Emas : “ Berjaga-jagalah, dan berdoalah selalu supaya kalian kuat mengatasi semua hal yang bakal terjadi dan kalian dapat menghadap Anak Manusia. “ ( Luk. 21:36 )

Berjaga dan Berdoa
             
             Hari ini Robert merasa sangat bahagia karena Alfons saudara sepupunya dating dari luar kota untuk berlibur selama sepekan di rumahnya. Kemudian mereka selalu bermain bersama dan kemanapun mereka pergi selalu bersama.
                Ketika malam minggu, mereka berencana untuk pergi bermain bersama. Namun mereka tidak lupa sebelum bermain untuk mengikuti misa terlebih dahulu di gereja. Sesampainya di dalam gereja , mereka segera mencari tempat duduk dan mulai berdoa. Namun, baru saja selesai berdoa, tiba-tiba terlihat Suster Elizabeth menghampiri mereka dan meminta Robert untuk menjadi misdinar menggantikan temannya yang ketika itu tidak dapat dating mengikuti misa karena menghadiri pesta ulang tahun temannya. Lantas sambil mengangguk Robert pun segera beranjak menuju ke ruang sakristi untuk bersiap-siap.
                Hari ini Robert telah menjalankan Firman Tuhan agar berjaga-jaga dan berdoa. ( Nur )

25 November 2011

Jumat, 25 NOVEMBER 2011
Luk 21:29-33
29 Lalu Yesus menceritakan kepada mereka perumpamaan berikut ini, kata-Nya, "Perhatikanlah pohon ara dan semua pohon yang lain.  30 Apabila pucuk-pucuknya mulai kelihatan, kalian tahu bahwa sudah hampir musim panas.  31 Begitu juga kalau kalian melihat hal-hal itu terjadi, kalian akan tahu bahwa Allah segera akan memerintah sebagai Raja.  32 Ketahuilah! Hal-hal itu akan terjadi sebelum orang-orang yang hidup sekarang ini mati semuanya.  33 Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya." 

Ayat Emas : “ Langit dan bumi akan lenyap, tetapi perkataan-Ku tetap selama-lamanya. ( Luk. 21:33 )

Memperhatikan Nasihat

                Hampir setiap hari ibu berusaha mengingatkan Desta untuk mulai rajin belajar, terlebih lagi karena ujian akhir sekolah telah dekat. Akan tetapi Desta tidak pernah mau mendengarkan peringatan ibu. Seperti biasa, ia tetap saja asyik bermain game komputernya dan sama sekali tidak mau membuka bukunya, apalagi membacanya. Sikap Desta itu sungguh-sungguh membuat hati ibu sangat cemas, juga heran mengapa justru ibu yang khawatir sedangkan Destanya sendiri seperti tidak memiliki beban apapun.
                Bahkan hal yang membuat ibu semakin terheran-heran-heran lagi, ketika ujian telah tiba ternyata Desta menikmati kebiasaannya main game dan bila hari menjelang pagi ia berangkat ke sekolah untuk mengikuti ujian. Semuanya seolah-olah mengalir begitu saja tanpa hambatan apapun, pagi mengerjakan ujian dan sepulang sekolah kembali bermain game. Desta sepertinya tak memperdulikan lagi apapun yang terjadi pada dirinya nanti, ia hanya ingin menikmati kehidupannya saat ini.
                Ketika hasil ujian dibagikan kecemasan ibu menjadi nyata bahwa Desta tidak lulus. Apa yang kemudian terjadi? Ternyata Desta tetap tenang-tenang saja. Melihat sikap Desta yang demikian, hati ibu menjadi semakin sedih dan kecemasannya menjadi semakin besar. “Bagaimana masa depan Desta  nanti?“ pikir ibu yang merasa semakin tidak sanggup untuk mengerti lagi atas sikap Desta. Kecemasan itu semakin lama semakin membebani pikiran ibu sampai ia jatuh sakit.  Setelah melihat keadaan ibu yang menyedihkan itu , Desta mulai mencemaskan hidupnya dan menyadari sikapnya yang selama ini keliru. Ia menyesali perbuatannya yang selama ini tidak pernah mau memperhatikan nasihat ibunya dan berjanji untuk memperbaiki cara hidupnya sebelum semuanya terlambat.
                Sesungguhnya, di balik setiap nasihat selalu ada hikmah yang dapat kita petik untuk dijadikan bekal bagi hidup kita. Oleh karena itu, janganlah sekalipun kita mengabaikan nasehat orang lain dan terlebih lagi orang tua kita sekalipun terdengar sangat sederhana. ( Reza Pradana)

Minggu, 20 November 2011

24 November 2011

Kamis, 24 NOVEMBER 2011
Luk 21:20-28

20 "Apabila kalian melihat Yerusalem dikepung tentara, kalian akan tahu bahwa kota itu tidak lama lagi akan dimusnahkan.  21 Pada waktu itu haruslah orang yang berada di Yudea lari ke pegunungan. Mereka yang berada di dalam kota harus meninggalkan kota, dan mereka yang di luar kota jangan masuk ke dalam kota.  22 Sebab hari-hari itu adalah 'Hari-hari Hukuman Dijatuhkan', supaya dengan demikian terjadilah apa yang sudah tertulis dalam Alkitab.  23 Alangkah ngerinya hari-hari itu untuk wanita yang mengandung, dan ibu yang masih menyusui bayi! Negeri ini akan mengalami kesusahan yang besar, dan Tuhan akan menghukum bangsa ini.  24 Ada yang akan dibunuh dengan pedang, ada pula yang akan dibawa sebagai tawanan ke negeri-negeri orang; dan orang-orang yang tidak mengenal Allah akan menginjak-injak Yerusalem sampai habis waktu yang sudah ditentukan Tuhan untuk mereka."  25 "Nanti pada matahari, bulan, dan bintang-bintang akan kelihatan tanda-tanda. Di bumi, bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.  26 Manusia akan takut setengah mati menghadapi apa yang akan terjadi di seluruh dunia ini, sebab para penguasa angkasa raya akan menjadi kacau-balau.  27 Pada waktu itulah Anak Manusia akan datang di dalam awan dengan kuasa dan kemuliaan yang besar.  28 Apabila hal-hal itu mulai terjadi, bangunlah dan angkatlah kepalamu, sebab sebentar lagi kalian akan diselamatkan." 

Ayat Emas : Apabila hal-hal itu mulai terjadi, bangunlah dan angkatlah kepalamu, sebab sebentar lagi kalian akan diselamatkan “ (Luk 21:28).

Sudah Siap

                Suatu kata hiduplah seorang hamba dan tuan. Ketika sang tuan. Ketiaka sang Tuan hendak pergi berburu ia berpesan kepada hambanya itu: “Sekembalinya dari perburuan ini, aku akan mengadakan pesta berdua denganmu. Maka siapkanlah setumpuk kayu bakar dan arak untuk kita menikmati hasil buruanku!” Hamba tersebut sungguh senang mendengarnya karena mendapat kehormatan dari tuannya untuk berpesta berdua bersama. Maka mulailah ia mencari segala sesuatu seperti yang diperintahkan tuannya. Kayu bakar itu pun ia tata sebelum hari gelap dan secanting arak ia letakkan bersebelahan dengan tungku kayu bakar. Maka datanglah hujan lebat semalaman membanjiri dimana ditempatkan kayu bakar dan arak. Melihat hal itu terjadi, secepatnya ia menutupi kayu bakar dan tungku arak itu dengan tubuhnya dan tertidur sampai pagi hari. Ketika tuan itu dating dan melihat hal itu berkatalah tuan itu,” hai hambaku yang bodoh, bangunlah, marilah kita berpesta! Engkau memang hambaku yang layak untuk berpesta bersamaku!”
                Kita tidak pernah tahu kapan Yesus akan dating kembali ke dalam dunia ini sebagai Tuhan Sang Juru Selamat kita. Namun ia memberikan tanda supaya kita senantiasa bersiap-siap supaya ketika dating, kita boleh terpandang hidup kudus dan tak bercela sehingga kita menjadi salah satu orang yang ikut diselamatkan dan tak bercela sehingga kita menjadi salah satu orang yang ikut diselamatkan dan merasakan kedamaian surge. Sudahkah kita siap akan hari Tuhan itu? Sudah siap? ( AHP )

23 November 2011

Rabu, 23 NOVEMBER 2011
Luk 21:12-19

12 Tetapi sebelum semuanya itu terjadi, kalian akan ditangkap dan dianiaya. Kalian akan diadili di rumah-rumah ibadat dan dimasukkan ke dalam penjara. Dan kalian akan diseret ke hadapan raja-raja dan penguasa-penguasa karena kalian pengikut-Ku.  13 Itulah kesempatan bagimu untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah.  14 Bertekadlah bahwa kalian tidak akan khawatir mengenai apa yang harus kalian katakan untuk membela diri.  15 Aku sendiri akan memberi kepadamu kata-kata dan kebijaksanaan itu, sehingga tak seorang pun dari musuh-musuhmu dapat melawan atau menyangkal apa yang kalian katakan.  16 Kalian akan dikhianati oleh ibu bapakmu, oleh saudara-saudaramu, oleh sanak keluargamu dan oleh kawan-kawanmu. Sebagian dari kalian akan dibunuh oleh mereka.  17 Kalian akan dibenci oleh semua orang karena kalian pengikut-Ku.  18 Tetapi sehelai rambut pun dari kepalamu tidak akan hilang.  19 Kalau kalian bertahan dan sabar, kalian akan selamat." 

Ayat Emas : “ Kalian akan dikhianati oleh ibu bapakmu, oleh saudara-saudaramu, oleh sanak keluargamu dan oleh kawan-kawanmu.”

Tertipu

                Dalam facebooknya, Melisa mendapat pesan dari Kristi agar ia menerimanya sebagai teman. Melisa pun menerimanya sebagai teman walaupun sesungguhnya ia belum mengenalnya Kristi. Kemudian mereka pun saling mengirim komentar.
                Suatu hari Melisa menulis dalam status facebooknya bahwa ia sedang menghadapi masalah. Lantas Kristi pun mengomentari status Melisa dengan mengatakan bahwa ia bisa menyelesaikan permasalahannya dengan syarat ia dapat bertemu langsung dengannya. Akhirnya mereka pun bersepakat untuk saling bertemu di suatu tempat yang telah mereka berdua tentukan. Keduanya saling memberikan cirri-ciri fisik dari masing-masing dan pakaian yang dikenakan pada saat pertemuan tersebut.
                Pada hari yang telah disepakati itu, Melisa telah terlihat dating terlebih dahulu. Tetapi, telah sekian lama menunggu ternyata Kristi tidak juga segera dating. Akhirnya , Melisa pulang dengan kecewa dan baru menyadari bahwa dirinya telah dibohongi oleh teman barunay. Kini ia kembali menyadari kesalahannya yang lebih mempercayai “ teman” daripada Tuhan sebagai sumber jalan keluar. ( Yosafat Suradi )

22 November 2011

Selasa, 22 November 2011
Pw St. Sesilia
Luk 21:5-11
 5 Ada orang-orang yang berbicara mengenai bagaimana bagusnya Rumah Tuhan dihias dengan batu yang bagus-bagus dan dengan barang-barang yang dipersembahkan kepada Allah. Maka Yesus berkata kepada mereka,  6 "Nanti ada saatnya, semua yang kalian lihat ini akan dirobohkan; tidak ada satu batu pun di sini yang akan tinggal tersusun pada tempatnya!"  7 Mereka bertanya kepada Yesus, "Bapak Guru, kapankah hal itu akan terjadi? Dan apakah tandanya bahwa sudah sampai saatnya hal itu akan terjadi?"  8 Yesus berkata, "Waspadalah, jangan sampai kalian tertipu. Banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku, dan berkata, 'Akulah Dia!' dan 'Sudah waktunya.' Tetapi janganlah kalian mengikuti mereka.  9 Janganlah juga takut kalau kalian mendengar berita mengenai peperangan dan pemberontakan. Semuanya itu harus terjadi dahulu. Tetapi itu tidak berarti bahwa sudah waktunya kiamat."  10 Lalu Yesus meneruskan pembicaraan-Nya, kata-Nya, "Bangsa yang satu akan berperang melawan bangsa yang lain dan negara yang satu akan menyerang negara yang lain.  11 Di mana-mana akan terjadi gempa bumi yang hebat, bahaya kelaparan dan wabah penyakit. Akan terjadi hal-hal yang mengerikan dan dahsyat di langit. 

Ayat Emas : “ Nanti ada saatnya, semua yang kalian lihat ini akan dirobohkan tidak ada satu batu pun disini yang akan tinggal tersusun pada tempatnya. “ ( Luk. 21:6 )

Tidak Lekat dengan Harta Milik

                Siang itu Upik tampak murung, dan diam seribu bahasa. Ibu jadi heran dan penasaran. Lantas ibu pun mencoba bertanya,” Ada apa Pik ? kamu akhir-akhir ini kok sering melamun ? Dengan berat hati Upik mulai bercerita. Akhir-akhir ini dia sering melihat berita di televise aneka macam bencana alam. Mulai dari banjir, tanah longsor sampai tsunami. Ada banyak jiwa yang meninggal . Kenapa ya semua hal luar biasa, hasil kemajuan , semuanya tiba-tiba musnah seketika.
                Mendengar itu ibu mulai bercerita Bahwa sebenarnya apa yang ada di dunia ini sifatnya sementara. Tidak ada yang abadi, yang tak akan musnah adalah hal-hal surgawi. Manusia akan mati dimakan usia, demikian pula tanaman dan semua makhluk hidup yang ada di dunia. Bangunan dan segalanya akan runtuh dan hancur karena alam. Tak aka nada yang tetap.
                “ Oleh karena itu’ kata ibu,”kita tidak boleh lekat dengan semua yang ada di dunia ini. Contohnya seperti barang milik kita . Kita harus bebas dengan barang milik kita. Apalagi jika ada orang yang memerlukannya. Kita harus dengan bebas dan iklas meminjamkannya atau bahkan memberikannya.”
                Adik-adik, memang benarlah. Dengan apa yang kita miliki, kita tidak boleh lekat. Kita harus bisa berbagi dengan yang lain. ( Susana Kartini )

21 November 2011

Senin, 21 NOVEMBER 2011
PW St. Maria Dipersembahkan kepada Allah
Luk 21:1-4

Di Rumah Tuhan, Yesus melihat orang-orang kaya memasukkan uang ke dalam kotak persembahan.  2 Ia melihat juga seorang janda yang sangat miskin, memasukkan dua keping uang tembaga.  3 Lalu Yesus berkata, "Dengarkan: janda ini memasukkan lebih banyak dari semua yang lain.  4 Sebab mereka semua memberi dari kelebihan hartanya. Tetapi janda ini, sekalipun sangat miskin, memberikan semua yang ada padanya yang diperlukannya sendiri untuk hidup."

Ayat Emas : “ Sekalipun sangat miskin, memberikan semua yang ada padanya yang diperlukannya sendiri untuk hidup ? ( Luk. 21:4 )

Tulus Ikhlas
                Bakti orang yang sangat miskin, rendah hati dan suka menolong. Suatu ketika, diseluruh negeri amarta dilanda wabah flu burung sampai ayam menjadi hewan peliharaan yang langka. Suatu hari Bakti mendengar ada seorang raja membutuhkan ayam untuk disembelih sebagai lauk. Bakti punya seekor ayam jantan yang indah bulunya . Tanpa piker panjang ia segera membawa ayam satu-satunya untuk ke istana dan menghadap raja. Rajapun menerima pemberian Bakti.
                Setelah disembelih dan dimasak, rajapun makan daging ayam itu dngan lahapnya. Selesai bersantap, ia berkata : Hai Bakti , karena kau sungguh iklas dan baik hati, terimalah ini sekedar sebagai tanda terima kasihku kepadamu. Raja memberikan sebuah kantong berisi uang, dan Bakti menerimanya dengan wajah berseri-seri.
                Bakti adalah contoh seperti janda miskin yang memberikan semua apa yang ada pada dirinya untuk sesame dan untuk kemuliaan Tuhan. Sebagai murid Yesus, kita harus meneladan Tuhan Yesus untuk berbuat baik kepada siapa saja secara iklas, termsuk dalam berderma. Tuhan telah memberikan  segenap cintaNya untuk manusia, maka kita pun layak membalas cintaNya itu dengan mau peduli dan memperhatikan orang lain di sekeliling kita dengan tulus iklas tanpa mengharapkan imbalannya. ( Anastasia )

Rabu, 16 November 2011

20 November 2011


Minggu, 20 NOVEMBER 2011
Mat 25:31-46

31 "Apabila Anak Manusia datang sebagai Raja diiringi semua malaikat-Nya, Ia akan duduk di atas takhta-Nya yang mulia.  32 Segala bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya. Lalu Ia akan memisahkan mereka menjadi dua kumpulan seperti gembala memisahkan domba dari kambing.  33 Orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan dikumpulkan di sebelah kanan-Nya, dan yang lain di sebelah kiri-Nya.  34 Kemudian Raja itu akan berkata kepada orang-orang di sebelah kanan-Nya, 'Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku. Masuklah ke dalam Kerajaan yang disediakan bagimu sejak permulaan dunia.  35 Sebab pada waktu Aku lapar, kalian memberi Aku makan, dan pada waktu Aku haus, kalian memberi Aku minum. Aku seorang asing, kalian menerima Aku di rumahmu.  36 Aku tidak berpakaian, kalian memberikan Aku pakaian. Aku sakit, kalian merawat Aku. Aku dipenjarakan, kalian menolong Aku.'  37 Lalu orang-orang itu akan berkata, 'Tuhan, kapan kami pernah melihat Tuhan lapar lalu kami memberi Tuhan makan, atau haus lalu kami memberi Tuhan minum?  38 Kapan kami pernah melihat Tuhan sebagai orang asing, lalu kami menyambut Tuhan ke dalam rumah kami? Kapan Tuhan pernah tidak berpakaian, lalu kami memberi Tuhan pakaian?  39 Kapan kami pernah melihat Tuhan sakit atau dipenjarakan, lalu kami menolong Tuhan?'  40 Raja itu akan menjawab, 'Ketahuilah: waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara-Ku yang terhina, berarti kalian melakukannya kepada-Ku!'  41 Lalu Raja itu akan berkata kepada orang-orang di sebelah kiri-Nya, 'Pergilah dari sini, jahanam! Masuklah ke dalam api yang tidak bisa padam, yang sudah disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya!  42 Sebab pada waktu Aku lapar, kalian tidak memberi Aku makan; pada waktu Aku haus, kalian tidak memberi Aku minum.  43 Aku seorang asing, kalian tidak menerima Aku di dalam rumahmu. Aku tidak berpakaian, kalian tidak memberi Aku pakaian. Aku sakit dan dipenjarakan, kalian tidak merawat Aku.'  44 Lalu mereka akan berkata kepada-Nya, 'Tuhan, kapankah kami melihat Tuhan lapar, atau haus, atau sebagai seorang asing, atau tidak berpakaian, atau sakit, atau dipenjarakan, dan kami tidak menolong Tuhan?'  45 Raja itu akan menjawab, 'Ketahuilah: pada waktu kalian tidak mau menolong salah seorang yang terhina ini, berarti kalian tidak mau menolong Aku.'  46 Maka orang-orang itu akan dihukum dengan hukuman yang kekal, sedangkan orang-orang yang melakukan kehendak Allah akan mengalami hidup sejati dan kekal." 
Ayat Emas : “ Ketahuilah : waktu kalian melakukan hal itu, sekalipun kepada salah seorang dari saudara-saudara Ku yang terhina. Berarti kalian melakukannya kepada-Ku “. ( Mat. 25:40 )

Memberi Nasi Bungkus
               
            Siang itu lagi-lagi rumah Ardi kedatangan seorang nenek tua yang renta  dan berbau. Pakaiannya kusam dan compang camping. Ardi sangat tidak suka. Tetapi lagi-lagi ibu segera pergi ke dapur dan membungkus nasi untuk nenek tua itu. Siang itu si nenek tua dating saat ibu tidak ada. Ardi dengan nada kesal mengusir nenek itu dan mengatakan , “ Tidak ada lagi nasi untuk kamu nek. Udah sana pergi saja !”
                Setelah ibu pulang , Ardi bercerita kepada Ibu kalau ia baru saja mengusir nenek yang biasa minta makan. Mendengar cerita itu ibu langsung sedih dan menangis. Ardi heran, dan berkata “ Kenapa ibu menangis, bukannya ibu seharusnya senang karena tidak perlu repot membungkus nasi. Dan kita tidak akan rugi kehilangan banyak beras ?”
                Dengan meneteskan air mata, ibu bercerita banyak tentang kisah nenek tua itu. Begitu menyedihkan. Karena bencana nenek tua itu kehilangan keluarga dan harta benda.  Ibu menasehati Ardi untuk bisa bermurah hati. Memberikan derma bagi siapapun yang menderita dan berkekurangan. Termasuk kepada nenek tua itu.
                Sebagai orang Kristiani kita memang harus bermurah hati. Memberikan derma bagi siapa saja yang membutuhkan . Injil hari ini pun mengajak kita untuk melakukan itu. Bukankah Yesus sendiri yang menasehati kita untuk melakukan itu ? ( Cecilia Deris )

19 November 2011

Sabtu, 19 NOVEMBER 2011
Luk 20:27-40

27 Beberapa orang dari golongan Saduki datang kepada Yesus. (Mereka adalah golongan yang berpendapat bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.) Mereka bertanya kepada Yesus,  28 "Bapak Guru, Musa menulis hukum ini untuk kita: Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.  29 Pernah ada tujuh orang bersaudara. Yang sulung kawin, lalu mati tanpa mempunyai anak.  30 Kemudian yang kedua kawin dengan jandanya, tetapi ia pun mati tanpa mempunyai anak.  31 Hal yang sama terjadi juga dengan saudara yang ketiga dan seterusnya sampai yang ketujuh.  32 Akhirnya wanita itu meninggal juga.  33 Pada hari orang mati dibangkitkan kembali, istri siapakah wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya sudah kawin dengan dia."  34 Yesus menjawab, "Orang-orang yang hidup sekarang ini kawin,  35 tetapi orang-orang yang layak untuk dibangkitkan sesudah mati, dan hidup di zaman yang akan datang, mereka tidak kawin.  36 Keadaan mereka seperti malaikat, dan tidak dapat mati. Mereka adalah anak-anak Allah, sebab mereka sudah dibangkitkan kembali dari kematian.  37 Musa sendiri menyatakan dengan jelas bahwa orang mati akan dibangkitkan kembali. Dalam tulisannya mengenai belukar yang menyala itu ia menyebut Tuhan sebagai 'Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub'.  38 Nah, Allah itu bukan Allah orang mati! Ia Allah orang-orang yang hidup! Sebab untuk Allah, semua orang hidup."  39 Beberapa guru agama berkata, "Jawaban Bapak Guru baik sekali."  40 Sebab itu mereka tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Ayat Emas : “ Keadaan mereka seperti malaikat, dan tidak dapat mati. Mereka adalah anak-anak Allah, sebab mereka sudah dibangkitkan kembali dari kematian. ( Luk. 20:36 )

Percayalah
                Sejak berumur 2 tahun sampai sekarang sesudah duduk di kelas I sekolah dasar, Julius diasuh oleh neneknya. Karena kedua orang tuanya harus bekerja di luar kota. Selama tinggal bersama nenek , ia sangat menghormati dan mengasihi neneknya. Suatu hari, neneknya jatuh pingsan di kamarnya dan Julius sangat panic. Ia berteriak-teriak minta tolong, sehingga banyaklah tetangga yang berdatangan dan membantu mengangkat nenek dan membawa ke rumah sakit.  Sementara itu Julius hanya bisa menangis. Dari hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit diketahui bahwa ternyata nenek menderita kanker  usus yang telah terlanjur parah sehingga menjadikan kondisi fisiknya sangat lemah.
                Setelah beberapa saat, nenek pun siuman. Kemudian ia pun mengelus-elus kepala Julius yang masih terus  menangis. Dengan penuh kasih sayang nenek berkata kepadanya, “ Cup-cup, Julius. Kita tidak perlu cemas, semua orang pasti akan mati. Karena tidak selamanya kitaakan hidup di dunia ini, tapi akan tiba saatnya juga kita harus hidup di rumah Tuhan. Di rumah Tuhan itulah kita akan  menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Jadi, jangan menangis lagi ya.”  Kemudian nenek mengajak Julius berdoa dan sesaat kemudian ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Semua orang pasti akan meninggal dunia dan percayalah bahwa kematian itu adalah jalan untuk sampai kepada kehidupan yang baru dalam persatuan dengan Tuhan. ( Hilda Anitawati )

18 November 2011

Jumat, 18 NOVEMBER 2011
Luk 19:45-48
45 Yesus masuk ke Rumah Tuhan dan mulai mengusir pedagang-pedagang di situ.  46 "Di dalam Alkitab," kata-Nya kepada mereka, "tertulis begini: Allah berkata, 'Rumah-Ku akan menjadi rumah tempat berdoa.' Tetapi kalian menjadikannya sarang penyamun!"  47 Setiap hari Yesus mengajar di dalam Rumah Tuhan. Imam-imam kepala, dan guru-guru agama, serta pemimpin-pemimpin Yahudi ingin membunuh Dia,  48 tetapi tidak menemukan jalan untuk melakukan hal itu, karena semua orang terus saja mendengarkan Dia, dan terpikat pada kata-kata-Nya.
Ayat Emas : “ Allah berkata, “ Rumah-Ku akan menjadi rumah tempat berdoa. “ ( Luk. 19:46 )

Bermain atau Berdoa?
                Pagi itu, Bella dan Angel duduk dengan tenang di samping kakeknya di dalam gereja. Namun beberapa menit kemudian, Angel mulai keluar masuk dengan alas an buang air kecil. Kadang-kadang ia lama berada di luar bermain-main dengan anak-anak yang lain.
                Melihat peristiwa itu kakeknya meminta Bella untuk mengajak Angel kembali ke dalam gereja. “ Ayo masuk lagi, Dik. Kita dating bukan untuk bermain, tapi berdoa di rumah Tuhan,” kata Bella sambil menggandeng tangan adiknya.
                Rumah Tuhan adalah rumah kudus. Apa yang akan kita perbuat di Rumah Tuhan ? Berdoa atau bermain ? Yang benar adalah berdoa. Yesus sangat tidak senang bahkan marah jika ada orang yang memakai tempat berdoa untuk hal lain selain berdoa. ( Tania . S )

Minggu, 13 November 2011

17 November 2011

Kamis, 17 NOVEMBER 2011
Luk 19:41-44

41 Ketika Yesus makin dekat dengan Yerusalem, dan melihat kota itu, Ia menangisinya.  42 Kata-Nya, "Kasihan, alangkah baiknya kalau hari ini engkau tahu apa yang dapat mendatangkan perdamaian! Tetapi sekarang engkau tidak dapat melihatnya.  43 Engkau akan mengalami suatu masa, di mana musuhmu membuat rintangan-rintangan di sekelilingmu; mereka akan mengepungmu dan mendesakmu dari segala sudut.  44 Mereka akan menghancurkan engkau bersama seluruh pendudukmu; dan tidak satu batu pun akan mereka biarkan tinggal tersusun pada tempatnya, sebab engkau tidak memperhatikan saat ketika Allah datang untuk menyelamatkan engkau!"

Ayat Emas : Yesus makin dekat dengan Yerusalem, dan melihat kota itu, Ia menangisinya. ( Luk. 19:41).

Haus Pujian

                Tara sering menerima pujian dari kedua orang tuanya, terlebih lagi bila ia usai membantu mengerjakan sesuatu hal di rumah. Demikian Tara, ia merasa sangat senang setiap kali mendengar pujian itu. Sikap kedua orang tuanya itu menjadikan Tara semakin rajin membantu pekerjaan di rumah dengan harapan ia akan terus menerima pujian mereka. Semakin lama sikap Tara terlihat tidak wajar, ia mau bekerja hanya karena ingin dipuji.
                Demikian pula, setiap berkumpul dengan teman-temannya ia hanya mau bercerita kepada mereka tentang perbuatan-perbuatan baik yang pernah ia lakukan supaya dipuji. Tanpa disadari, kebiasaannya itu telah membentuk sifat dirinya. Ia mengira bahwa pujian-pujian itu menunjukan bahwa dirinya semakin disukai dan dihormati oleh banyak orang. Demikian juga sangkanya, bila ia dapat menerima semakin banyak pujian dari banyak orang, maka apapun yang ia inginkan akan semakin mudah terpenuhi dan hidupnya akan menjadi semakin enak. Bahkan, ia akan marah bila dikritik maupun ditegur oleh temannya setiap kali melakukan kesalahan, karena ia merasa bahwa apa yang dipikirkan dan dilakukannya itu sudah paling benar. Tara tidak pernah menyadari bahwa pujian yang awalnya terasa manis, bila berlebihan akan berubah menjadi racun dan membuat dirinya menjadi anak yang tidak tulus.
                Sikap Tara itu tidaklah baik dan sangat berbeda dengan sikap Santa Elizabeth dari Hungaria. Ia adalah istri seorang pangeran yang suka menolong orang-orang miskin secara diam-diam. Sekalipun telah berulangkali dilarang untuk member derma, ia tetap saja nekat melakukannya dengan cara sembunyi-sembunyi dan tidak pernah memberitahukan tentang perbuatan baiknya itu kepada orang lain. Ketulusan Santa Elizabet itu tentu sangat menyenangkan hati Yesus. Lain halnya dengan Tara , “ Yesus pasti sedih melihat sikap Tara yang lebih senang dipuji dan tidak melakukan perbuatan baik dengan tulus hati. Karena tanpa kita sadari, sikap seperti yang ditunjukkan Tara itu sebenarnya justru akan merugikan diri kita sendiri. Itulah sebabnya mengapa ketulusan hati menjadi sangat penting, karena selain dapat mendatangkan kebaikan bagi orang lain, ketulusan hati juga dapat mendatangkan kebaikan bagi diri kita sendiri. ( Lusiani Panjaitan )