Kamis, 07 April 2011

11 April 2011


Senin, 11 April 2011
Yohanes 8:1-11
Tetapi Yesus pergi ke Bukit Zaitun.  2 Keesokan harinya pagi-pagi Ia pergi lagi ke Rumah Tuhan, dan banyak orang datang kepada-Nya. Yesus duduk, lalu mulai mengajar mereka.  3 Sementara itu, guru-guru agama dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang wanita yang kedapatan berzinah. Mereka menyuruh wanita itu berdiri di tengah-tengah,  4 lalu berkata kepada Yesus, "Bapak Guru, wanita ini kedapatan sedang berbuat zinah.  5 Di dalam Hukum Musa ada peraturan bahwa wanita semacam ini harus dilempari dengan batu sampai mati. Sekarang bagaimana pendapat Bapak?"  6 Mereka bertanya begitu untuk menjebak Dia, supaya mereka dapat menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus tunduk saja, dan menulis dengan jari-Nya di tanah.  7 Ketika mereka terus mendesak, Ia mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada mereka, "Orang yang tidak punya dosa di antara kalian, biarlah dia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu."  8 Sesudah itu Yesus tunduk kembali dan menulis lagi di tanah.  9 Setelah mendengar Yesus berkata begitu, pergilah mereka meninggalkan tempat itu, satu demi satu mulai dari yang tertua. Akhirnya Yesus tinggal sendirian di situ dengan wanita yang masih berdiri di tempatnya.  10 Lalu Yesus mengangkat kepala-Nya dan berkata kepada wanita itu, "Di mana mereka semuanya? Tidak adakah yang menghukum engkau?"  11 "Tidak, Pak," jawabnya. "Baiklah," kata Yesus, "Aku juga tidak menghukum engkau. Sekarang pergilah, jangan berdosa lagi."

Ayat Emas : "Aku juga tidak menghukum engkau. Sekarang pergilah, jangan berdosa lagi.(Yohanes 8:11).

YESUS PEMBELAKU
            
Suatu hari, ada sekelompok anak yang berteriak-teriak sambil mendorong Anton menuju kantor. Mereka bermaksud mengadili Anton di hadapan Suster Kepala Sekolah. Setelah bertemu Suster, salah seorang dari antara mereka pun berkata, Suster, Anton telah mencuri uang Andi ! Ia harus dihukum dan dikeluarkan saja !” Suster diam melihat Anton yang tertunduk sambil menangis ketakutan. Tak lama kemudian, Suster pun bertanya kepada yang lain,” Hari ini kalian menerima pelajaran apa saja ?” PKN, Bahasa Indonesia, IPA, dan Agama,” jawab mereka. Kembali Tanya Suster,” Dalam pelajaran Agama, apakah kalian juga diajarkan doa “ Bapa Kami ?” Iya, diajarkan, jawab mereka lagi.” Apa saja yang kalian mohon dalam doa itu ?” Kata Suster melanjutkan pertanyaannya. Mereka pun kembali menjawab,”Rezeki, ampuni dosa kami seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami, jangan masukkan kami ke dalam pencobaan tetapi bebaskan kami dari yang jahat.” Siapa diantara kalian yang tak pernah berdosa?” lanjut Suster. Kami semua berdosa,”jawab mereka.” Jika demikian, apakah Anton masih harus dikeluarkan ?” Tanya Suster. Untuk terakhir kalinya. Mereka semua terdiam, tak ada yang berani menjawab. Lantas mereka justru mendekati Anton dan meminta maaf padanya. Demikian juga Anton meminta maaf padanya, katanya,”Teman-teman, maafkan saya. Saya terpaksa melakukannya karena lapar. Saat ini Ayah dan ibuku sedang kesulitan sehingga tidak bisa memberiku uang jajan. Setelah itu, mereka pun kembali ke kelas dan meninggalkan Anton bersama Suster di tempat itu.
            Lantas Anton segera memegang tangan Suster dan berkata, “ Terima kasi, suster. Karena Suster telah membela saya.” Sambil memegang pundaknya, Suster pun berkata,” Tuhan Yesus yang membelamu, Nak. Mulai sekarang engkau tidak boleh mengulanginya lagi ya. “ Mari kita saling mengampuni dan terus memperbaiki diri. ( Sr. Laurentia PIJ )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar