Senin, 11 April 2011

16 April 2011

Sabtu, 16 April 2011
Bacaan: Yohanes 11:45-56
45 Banyak dari orang-orang Yahudi yang datang mengunjungi Maria, percaya kepada Yesus waktu mereka melihat kejadian itu.  46 Tetapi beberapa di antara mereka pergi kepada orang Farisi dan melaporkan apa yang sudah dilakukan oleh Yesus.  47 Karena itu orang-orang Farisi dan imam-imam kepala mengadakan rapat dengan Mahkamah Agama. Mereka berkata, "Kita harus berbuat apa? Orang ini membuat banyak keajaiban!  48 Kalau kita membiarkan Dia terus begini semua orang akan percaya kepada-Nya. Dan akhirnya penguasa Roma akan datang dan menghancurkan Rumah Tuhan dan seluruh bangsa kita!"  49 Seorang dari mereka yang bernama Kayafas, imam agung pada tahun itu, berkata, "Kalian tidak tahu apa-apa.  50 Apakah kalian tidak menyadari bahwa demi rakyat, lebih baik satu orang mati daripada seluruh bangsa hancur?"  51 Sebenarnya Kayafas mengatakan itu, bukan dari pikirannya sendiri. Tetapi sebagai imam agung tahun itu ia menubuatkan bahwa Yesus akan mati untuk bangsa Yahudi.  52 Dan bukan untuk bangsa Yahudi saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.  53 Mulai hari itu para penguasa Yahudi bersekongkol untuk membunuh Yesus.  54 Karena itu Yesus tidak lagi tampil di muka umum di kalangan orang Yahudi. Ia meninggalkan Yudea, lalu pergi ke kota yang bernama Efraim dekat padang gurun. Di situ Ia tinggal bersama pengikut-pengikut-Nya.  55 Pada waktu itu sudah dekat Hari Raya Paskah Yahudi. Banyak orang dari desa-desa sudah pergi ke Yerusalem untuk menjalankan upacara pembersihan diri sebelum perayaan itu.  56 Mereka mencari Yesus, dan waktu berkumpul di Rumah Tuhan, mereka berkata satu sama lain, "Bagaimana pendapatmu? Mungkin Ia tidak datang ke perayaan ini."

Ayat Emas : Banyak dari orang-orang Yahudi yang datang mengunjungi Maria, percaya kepada Yesus waktu mereka melihat kejadian itu (Yohanes 11:45).

PENGALAMAN PERTAMA

            Suatu hari Susan bertanya pada ayahnya, “ Ayah, mengapa ayah memeluk agama katolik padahal kakek nenek di desa sampai sekarang masih tetap belum menjadi katolik, katanya, “Dulu, waktu masih muda, ayah memiliki sahabat dekat yang sedang sakit keras. Ia telah berusaha berobat kesana kemari, namun tidakkunjung sembuh. Bahkan ia telah dinyatakan tidak akan dapat bertahan hidup lama lagi. Setelah mendengar berita itu, seluruh keluarganya hanya bisa pasrah pada Tuhan. Lantas mereka memanggil seorang Pastor untuk menerimakan Sakramen Pengurapan orang sakit. Sejak menerima Sakramen itu, ternyata lambat laun ia justru sembuh. Peristiwa itu membuat ayah semakin penasaran dan ingin tahu bagaimana hal itu dapat terjadi, maka ayahpun bertanya pada sahabat ayah itu dan ia mengatakan bahwa Yesuslah yang telah menyelamatkannya. Sejak saat itu ayah menjadi semakin percaya pada Yesus dan ingin menjadi bagian dari domba-dombaNya. Lantas ayah terdiam terdiam sejenak dan tanpa sadar ia telah mengeluarkan air mata, sepertinya ia terkenang kembali masa mudanya yang mungkin mengharukan bagi dirinya. Kemudian Susan mencoba membuyarkan lamunan ayah dengan bertanya lagi, kalau boleh tahu, siapakah sahabat dekat ayah itu ? Mendengar pertanyaan Susan, ayah menjawab lirih, Dia adalah ibumu.” Setelah mendengar jawaban ayah, kini justru Susan yang menjadi terdiam.
            Penglaman iman itu, ternyata bukan hanya dialami oleh ayah Susan, tapi juga telah dialami oleh orang-orang Yahudi yang setealah melihat Yesus membangkitkan Lazarus mereka menjadi percaya padaNya. Maka, mari kita bersyukur dapat menjadi Anak-anak Yesus. ( Kristovao)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar