Selasa, 15 Mei 2012

21 Mei 2012


20 mei 2012


19 Mei 2012


18 Mei 2012


17 Mei 2012


16 Mei 2012


15 Mei 2012


14 Mei 2012


13 Mei 2012


12 Mei 2012


11 Mei 2012


Senin, 07 Mei 2012

Menyanyikan Firman - SEPULUH ORANG KUSTA


10 Mei 2012


9 Mei 2012


8 Mei 2012


7 Mei 2012


6 Mei 2012


5 Mei 2012


4 Mei 2012


3 Mei 2012


Shalom Mei - GURU


Adik-adik terkasih, setiap 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Dalam kesempatan ini kita mengenang jasa-pengurbanan para bapak-ibu Guru yang mendidik kita menjadi anak-anak yang pintar dan berbudi. Lalu, bagaimanakah relasi antara guru dan murid dalam Kitab Suci? Nabi Yesaya melukiskan bahwa seorang murid setiap pagi mempertajam telinganya untuk mendengarkan pengajaran sang guru (Yes 50:4). Sementara Putra Sirakh menasihati “Pergilah menemui orang-orang tua; carilah seorang yang bijaksana di antara mereka dan bergurulah padanya” (Sir 6:34) dan “Perhatikanlah tutur kata orang-orang tua, sebab mereka pun berguru pada nenek moyang mereka. Engkau dapat memperoleh pengertian dari mereka dan belajar menjawab pada waktu yang tepat” (Sir 8:9). Para guru akan senang bila murid-muridnya mau mendengarkan pengajarannya (lih. Sir 3:29).
                Sewaktu berusia 12 tahun, Yesus bersoal jawab dengan para alim-ulama di Bait Allah Yerusalem. Mereka kagum akan kecerdasan Yesus. Tentu saja semua itu juga hasil pendidikan Bunda Maria-Santo Yosef dan juga para guru di Sinagoga Nazareth. Setelah lulus pelajaran di Sinagoga, umumnya anak Yahudi kemudian mempelajari ketrampilan untuk bekal hidup atau melanjutkan studi dengan belajar kepada para rabi terkenal. Itulah yang dilakukan oleh Saulus yang melanjutkan studi Taurat di bawah bimbingan Gamaliel, seorang rabi terkenal dan anggota Mahkamah Agama (lih. Kis 22:3). Sementara Yesus saat Yesus mengajar banyak orang, juga sering dipanggil dengan sebutan “Rabi” atau “Guru”. Dia mengajar mereka dengan penuh kuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat dan orang Farisi (Mat 7:29). Bahkan seorang rabi dan anggota Majelis Agama terkenal, Nikodemus, datang dan berguru kepada Tuhan Yesus. Dengan demikian proses belajar tidak akan pernah berhenti. Bahkan sebagai murid-murid Yesus (Mat 28:19), kita tidak akan pernah lulus, akan selalu menjadi murid-Nya (bdk. Mat 23:8), yang diharapkan melakukan semua yang telah diajarkan-Nya (Mat 28:20a).
Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas jasa Bapak-Ibu guru kita, mari kita terus belajar dengan tekun dan mendengarkan pelajaran dengan penuh minat. Berkah Dalem!
Rm. Didik Bagiyowinadi Pr

2 Mei 2012


1 Mei 2012


Shalom April - NELAYAN


Adik-adik, pada Hari Minggu Paskah IV, 29 April 2012 ini, kita merayakan hari Minggu Panggilan. Kita hendak mengenang dan mendoakan para imam, biarawan-wati, yang dipakai Tuhan untuk menjala manusia untuk dimasukkan dalam bahtera-Nya, yakni Gereja yang telah didirikan-Nya sendiri (lih. Mat 16:18). Kita juga mau mengenang bagaimana para nelayan sederhana dari pantai danau Galilea itu telah  dipanggil oleh Tuhan Yesus. Semalam-malaman mereka telah berjuang menangkap ikan, namun hasilnya nihil! Namun, begitu mereka mau menuruti Sabda Yesus, banyak ikan berkelimpahan mereka dapatkan. Sejak itu Tuhan Yesus menjadikan mereka sebagai penjala manusia (lih. Luk 5:1-11). Artinya, segala ketrampilan dan pengetahuan mereka dalam menjala ikan, kini akan dimanfaatkan Tuhan untuk menjala manusia untuk dimasukkan dalam jala keselamatan-Nya.
Siapakah di antara kalian yang tertarik untuk menjadi nelayan, sarjana perikanan, atau bekerja dalam pengelolaan hasil laut? Dan tentunya, siapa juga yang tertarik untuk menjadi penjala-penjala manusia di zaman modern ini? Tuhan ingin segala bakat, ketrampilan, dan pengetahuan kita dipakai untuk menjala manusia dan mengembangkan Gereja-Nya! Berkah Dalem!
Rm. Didik Bagiyowinadi Pr