Kamis, 31 Mei 2012
Senin, 28 Mei 2012
Senin, 21 Mei 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Senin, 07 Mei 2012
Shalom Mei - GURU
Adik-adik terkasih, setiap 2 Mei kita
memperingati Hari Pendidikan Nasional. Dalam kesempatan ini kita mengenang
jasa-pengurbanan para bapak-ibu Guru yang mendidik kita menjadi anak-anak yang
pintar dan berbudi. Lalu, bagaimanakah relasi antara guru dan murid dalam Kitab
Suci? Nabi Yesaya melukiskan bahwa seorang murid setiap pagi mempertajam
telinganya untuk mendengarkan pengajaran sang guru (Yes 50:4). Sementara Putra
Sirakh menasihati “Pergilah menemui orang-orang tua; carilah seorang yang
bijaksana di antara mereka dan bergurulah padanya” (Sir 6:34) dan “Perhatikanlah
tutur kata orang-orang tua, sebab mereka pun berguru pada nenek moyang mereka.
Engkau dapat memperoleh pengertian dari mereka dan belajar menjawab pada waktu
yang tepat” (Sir 8:9). Para guru akan senang bila murid-muridnya mau
mendengarkan pengajarannya (lih. Sir 3:29).
Sewaktu berusia 12 tahun, Yesus
bersoal jawab dengan para alim-ulama di Bait Allah Yerusalem. Mereka kagum akan
kecerdasan Yesus. Tentu saja semua
itu juga hasil pendidikan Bunda Maria-Santo Yosef dan juga para guru di
Sinagoga Nazareth. Setelah lulus pelajaran di Sinagoga, umumnya anak Yahudi
kemudian mempelajari ketrampilan untuk bekal hidup atau melanjutkan studi
dengan belajar kepada para rabi terkenal. Itulah yang dilakukan oleh Saulus
yang melanjutkan studi Taurat di bawah bimbingan Gamaliel, seorang rabi
terkenal dan anggota Mahkamah Agama (lih. Kis 22:3). Sementara Yesus saat
Yesus mengajar banyak orang, juga sering dipanggil dengan sebutan “Rabi” atau
“Guru”. Dia mengajar mereka dengan
penuh kuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat dan orang Farisi (Mat 7:29). Bahkan
seorang rabi dan anggota Majelis Agama terkenal, Nikodemus, datang dan berguru
kepada Tuhan Yesus. Dengan demikian proses belajar tidak akan pernah berhenti.
Bahkan sebagai murid-murid Yesus (Mat 28:19), kita tidak akan pernah lulus, akan
selalu menjadi murid-Nya (bdk. Mat 23:8), yang diharapkan melakukan semua
yang telah diajarkan-Nya (Mat 28:20a).
Sebagai ucapan syukur dan terima kasih atas jasa Bapak-Ibu
guru kita, mari kita terus belajar dengan tekun dan mendengarkan pelajaran
dengan penuh minat. Berkah Dalem!
Rm. Didik Bagiyowinadi Pr
Shalom April - NELAYAN
Adik-adik, pada
Hari Minggu Paskah IV, 29 April 2012 ini, kita merayakan hari Minggu Panggilan.
Kita hendak mengenang dan mendoakan para imam, biarawan-wati, yang dipakai
Tuhan untuk menjala manusia untuk dimasukkan dalam bahtera-Nya, yakni Gereja
yang telah didirikan-Nya sendiri (lih. Mat 16:18). Kita juga mau mengenang bagaimana para nelayan sederhana dari
pantai danau Galilea itu telah dipanggil
oleh Tuhan Yesus. Semalam-malaman mereka telah berjuang menangkap ikan, namun
hasilnya nihil! Namun, begitu mereka mau menuruti Sabda Yesus, banyak ikan
berkelimpahan mereka dapatkan. Sejak itu Tuhan Yesus menjadikan mereka sebagai
penjala manusia (lih. Luk 5:1-11). Artinya, segala ketrampilan dan pengetahuan
mereka dalam menjala ikan, kini akan dimanfaatkan Tuhan untuk menjala manusia
untuk dimasukkan dalam jala keselamatan-Nya.
Siapakah di antara kalian yang tertarik untuk
menjadi nelayan, sarjana perikanan, atau bekerja dalam pengelolaan hasil laut?
Dan tentunya, siapa juga yang tertarik untuk menjadi penjala-penjala manusia di
zaman modern ini? Tuhan ingin segala bakat, ketrampilan, dan pengetahuan kita
dipakai untuk menjala manusia dan mengembangkan Gereja-Nya! Berkah Dalem!
Rm.
Didik Bagiyowinadi Pr
Langganan:
Postingan (Atom)