Senin, 11 April 2011

15 April 2011

Jumat, 15 April 2011
Yohanes 10:31-42
31 Lalu orang-orang Yahudi mengambil lagi batu untuk melempari Yesus.  32 Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Kalian sudah melihat Aku melakukan banyak pekerjaan baik, yang ditugaskan Bapa kepada-Ku. Dari semua pekerjaan itu, manakah yang menyebabkan kalian mau melempari Aku?"  33 Orang-orang Yahudi itu menjawab, "Bukan karena pekerjaan-pekerjaan-Mu yang baik itu kami mau melempari Engkau dengan batu, tetapi karena Engkau menghujat Allah. Engkau seorang manusia, mau menjadikan diri-Mu Allah."  34 Lalu Yesus menjawab, "Bukankah di dalam Buku Hukummu tertulis: Allah berkata, 'Kalian adalah ilah'?  35 Kita tahu bahwa apa yang tertulis dalam Alkitab berlaku untuk selamanya. Jadi, kalau Allah memberi sebutan 'ilah' kepada orang-orang yang menerima perkataan-Nya,  36 mengapa kalian mengatakan Aku menghujat Allah karena berkata Aku Anak Allah? Padahal Aku dipilih oleh Bapa dan diutus ke dunia.  37 Kalau Aku tidak melakukan pekerjaan yang ditugaskan Bapa, jangan percaya kepada-Ku.  38 Tetapi karena Aku melakukannya, percayalah akan apa yang Kulakukan itu, meskipun kalian tidak mau percaya kepada-Ku. Dengan demikian kalian tahu dan mengerti bahwa Bapa tetap bersatu dengan Aku, dan Aku tetap bersatu dengan Bapa."  39 Mereka berusaha lagi menangkap Yesus, tetapi Ia lolos dari mereka.  40 Yesus kembali ke seberang Sungai Yordan, di tempat Yohanes dahulu membaptis, lalu tinggal di sana.  41 Banyak orang datang kepada-Nya. Mereka berkata, "Yohanes tidak melakukan keajaiban-keajaiban, tetapi semua yang dikatakannya tentang orang ini benar."  42 Lalu banyak orang di sana percaya kepada Yesus. 

Ayat Emas : Tetapi karena Aku melakukannya, percayalah akan apa yang Kulakukan itu, meskipun kalian tidak mau percaya kepada-Ku. (Yohanes 10:38).

ANAK-ANAK TUHAN

            Setiap hari minggu, umat Kristiani selalu berbondong-bondong pergi ke gereja untuk menyambut kehadiran Tuhan. Namun, pagi itu Bram masih tetap saja bermalas-malasan di tempat tidur. Bahkan ketika dibangunkan ibu, ia justru semakin kuat menarik selimutnya dan menutupi kepalanya dengan bantal untuk kembali tidur. Akhirnya ibupun meninggalkan Bram di kamar seorang diri dan segera berangkat ke gereja. Setelah pulang dari gereja, ibu mendapati Bram yang ternyata masih tetap saja bermalas-malasan di dalam kamarya. Ibu sedih melihat Bram yang meskipun telah dibaptis tapi masih tetap saja tidak mau berubah menjadi rajin ke gereja untuk bertemu dengan Tuhan Yesus dalam perjamuan Ekaristi Suci.
            Kita tidak boleh seperti Bram. Kita adalah Anak-anak Tuhan, bukan hamba kemalasan, tapi apa buktinya bahwa kita memang benar-benar Anak-anak Allah ? Bukti sebagai Anak-anak Allah tak lain adalah sikap hidup dan perbuatan kita yang mau saling menyayangi sesame teman, rajin berkunjung ke Rumah Tuhan, sebab melalui sikap hidup dan perbuatan yang baik itu, orang lain dapat melihat dan menjadi percaya bahwa kita adalah Anak-anak yang dikasihi Tuhan ( Pang ‘ Ndutg )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar