Senin, 31 Januari 2011

Shalom Redaksi Edisi Februari 2011

YESUS MENCINTAI KELUARGA-NYA

                Adik-adik, siapa yang sayang papa-mama dan kakak-adik di rumah? Bagaimana dengan kanak-kanak Yesus sendiri? Pada bulan ini, tepatnya 2 Februari, kita merayakan pesta Yesus dipersembahkan ke Bait Allah. Dalam tradisi Yahudi semua anak sulung laki-laki adalah milik Tuhan karena Tuhan sendiri telah menebus dan menyelamatkan anak sulung Israel dari tulah kesepuluh di tanah perbudakan Mesir (bdk. Kel 12:12-13.29-30). Maka Yesus pun harus dipersembahkan kepada Tuhan dan ditebus oleh orang tuanya dengan persembahan sepasang burung tekukur atau dua ekor burung merpati sebab mereka berasal dari keluarga kurang mampu (bdk. Im 12:8). Selanjutnya kanak-kanak Yesus dibawa pulang dan dididik oleh Bunda Maria-Bapa Yosef di desa Nazaret. Mereka sangat menyayangi dan mencintai kanak-kanak Yesus seperti yang dilakukan pula oleh papa-mama kepada kalian. Yesus pun makin bertambah besar, mulai diajar untuk berjalan, berbicara, dan bergaul dengan teman-temannya di kampung. Sama seperti anak-anak lelaki Yahudi pada masa itu, pada umur lima tahun Yesus mulai bersekolah di Sinagoga desa Nazaret. Di sana dia belajar membaca dan menulis bahasa Ibrani, bahasa kitab suci, mengenal tumbuhan dan hewan yang disebut dalam kitab suci, dst. Pada usia dua belas tahun kanak-kanak Yesus baru diperkenankan untuk pertama kalinya membacakan Kitab Suci dalam ibadah di sinagoga. Dan selanjutnya disebut sebagai anak hukum (bar-mitzvah), artinya mulai wajib menjalankan semua hukum Taurat. Maka pada usia 12 tahun itu pula Yesus belia untuk pertama kalinya berziarah ke Bait Allah di Yerusalem dan di sanalah Ia bersoal jawab dengan para ahli Taurat sampai membuat mereka terheran-heran akan kecerdasannya (Luk 2:47). Seterusnya Dia kembali ke Nazaret dalam asuhan Bunda Maria dan Bapa Yosef. Niscaya selama tinggal bersama Bunda Maria dan Bapa Yosef Yesus pun mau membantu pekerjaan mereka, Yesus menghormati mereka dan membantu semampunya, sehingga dia pun makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Luk 2:52).
          Bagaimana dengan adik-adik sendiri? Sungguhkah selama ini kalian telah mau meringankan pekerjaan orangtua di rumah? Mau menjaga dan bermain-main dengan adik? Mau menjaga dan bermain dengan adik? Tidak nakal dan bertengkar dengan kakak-adik? Dan tentunya mau tekun belajar sehingga semakin hari semakin pandai, sana seperti yang dilakukan oleh kanak-kanak Yesus? Atau, selama ini kalian lebih banyak bermain dan nonton TV sehingga hasil belajar belum memuaskan? Mari kita meneladan Yesus kecil yang sebaya kalian, untuk tekun belajar, mentaati orangtua, mau membantu orang lain dan mencintai anggota keluarga. Berkah Dalem!
Rm. Didik Bagiyowinadi,Pr
(http://bagiyowinadi.blogspot.com/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar