Minggu, 09 Januari 2011

8 Januari 2011

SABTU, 8 JANUARI 2011
YOHANES 3:22-30

3:22 Setelah itu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya pergi ke Yudea. Ia tinggal di sana beberapa waktu lamanya dengan mereka dan membaptis.
3:23-24 Pada waktu itu Yohanes belum masuk penjara. Ia membaptis di Ainon, tak jauh dari Salim, sebab di sana ada banyak air. Orang-orang datang kepadanya, dan ia membaptis mereka.
3:25 Beberapa pengikut Yohanes mulai bertengkar dengan orang Yahudi *orang Yahudi: beberapa naskah kuno mengatakan seorang Yahudi.* tentang peraturan pembersihan.
3:26 Mereka pergi kepada Yohanes, dan berkata, "Pak Guru, apakah Bapak masih ingat orang yang bersama Bapak di seberang Sungai Yordan itu, yang Bapak tunjukkan kepada kami dahulu? Ia sekarang membaptis juga, dan semua orang pergi kepada-Nya!"
3:27 Yohanes menjawab, "Manusia tidak dapat mempunyai apa-apa kalau tidak diberikan Allah kepadanya.
3:28 Kalian sendiri sudah mendengar saya berkata, 'Saya bukan Raja Penyelamat. Saya diutus mendahului Dia.'
3:29 Pengantin perempuan adalah kepunyaan pengantin laki-laki. Sahabat pengantin laki-laki itu hanya berdiri mendampingi dan mendengarkan, dan ia senang kalau mendengar suara pengantin laki-laki. Begitu juga dengan saya. Sekarang saya senang sekali.
3:30 Dialah yang harus makin penting, dan saya makin kurang penting."


AYAT EMAS Yoh 3:30
Dialah yang harus makin penting, dan saya makin kurang penting."

            Namanya Nana, sahabat baik Wina. Nana memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki Wina. Akan tetapi Nana selalu membagikan kelebihannya untuk Wina. Contohnya membantu Wina mengerjakan soal-soal matematika yang tidak bisa dimengerti Wina. Mengajari wina menggambar, menulis rapi dan mengerjakan tugas ketrampilan.
            Saat penerimaan rapot, terlihat bahwa nilai rapot Wina lebih tinggi daripada Nana. Padahal yang selama ini banyak membantu Wina adalah Nana. Wina mengucapkan banyak terimakasih kepada Nana yang selama ini banyak membantu Wina belajar. Nana bangga dan ikut senang karena Wina telah berhasil meraih peringkat yang baik.
            Adik-adik, apa yang telah dilakuakn Nana tak jauh beda dengan apa yang dahulu dulakukan oleh Yohanes pembabtis. Kerendahan hati dan sikap ingin mengembangkan orang lain pantas untuk kita contoh. Maukah kita untuk rendah hati? (Lidwina Maria)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar