Rabu, 26 Januari 2011

28 Januari 2011


JUMAT, 28 JANUARI 2011
MARKUS 4:26-34

4:26 Yesus menyambung pembicaraan-Nya lagi, "Bila Allah memerintah sebagai Raja, keadaannya dapat diumpamakan seperti seorang yang menabur benih di ladangnya.
4:27 Malam hari ia tidur; siang hari ia bangun. Dan sementara itu benih-benih itu terus bertumbuh dan menjadi besar. Tetapi bagaimana caranya benih-benih itu tumbuh dan menjadi besar, orang itu tidak tahu.
4:28 Tanah itulah yang dengan sendirinya mengeluarkan hasil: mula-mula tangkainya, kemudian bulirnya, lalu buahnya.
4:29 Dan kalau gandum itu sudah masak, orang itu pun mulailah menyabit karena sudah waktunya untuk menuai."
4:30 "Apabila Allah memerintah, dengan apa kita dapat membandingkannya?" tanya Yesus pula. "Contoh apakah yang dapat kita pakai untuk menerangkannya?
4:31 Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Sebuah biji sawi diambil seseorang lalu ditanam di tanah. Biji sawi adalah benih yang terkecil di dunia.
4:32 Tetapi kalau sudah tumbuh, ia menjadi yang terbesar di antara tanaman-tanaman. Cabang-cabangnya sedemikian rindang sehingga burung-burung dapat datang, dan membuat sarang di bawah naungannya."
4:33 Begitulah Yesus mengajar orang dengan menggunakan banyak perumpamaan seperti itu, sejauh mereka dapat mengerti.
4:34 Yesus selalu memakai perumpamaan kalau Ia mengajar orang-orang itu. Tetapi kalau Ia sendiri dengan pengikut-pengikut-Nya, Ia menjelaskan semuanya kepada mereka.
AYAT EMAS Mrk 4:31-32
Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Sebuah biji sawi diambil seseorang lalu ditanam di tanah. Biji sawi adalah benih yang terkecil di dunia. Tetapi kalau sudah tumbuh, ia menjadi yang terbesar di antara tanaman-tanaman. Cabang-cabangnya sedemikian rindang sehingga burung-burung dapat datang, dan membuat sarang di bawah naungannya."

ANAK JALANAN YANG MENJADI ARTIS

            Brendi adalah anak yatim piatu yang gigih ingin terus bersekolah. Oleh sebab itu, setiap sepulang dari sekolah ia mengamen untuk mendapatkan uang. Suatu ketika, ia mencoba mendaftarkan diri untuk mengikuti acara Indonesia Mencari Bakat. Ternyata ia diterima. Tak disangka, penampilannya yang sangat menghibur itu disukai oleh banyak orang dan kini ia telah menjadi artis cilik terkenal.
            Meski telah menjadi artis terkenal, Brendi tetap rendah hati. Ia tetap ingin terus belajar untuk meraih cita-citanya sebagai seorang arsitek. Selamat berjuang ya Bendi, meskipun telah menjadi orang terkenal tapi engkau tetap rendah hati. Kami doakan, semoga engkau dapat meraih cita-citamu.
            Nah, sekarang giliran kita. Tuhan telah memberikan bakat khusus pada setiap orang, dan kita bisa berkembang menjadi lebih baik untuk meraih cita-cita yang kita inginkan dengan bakat yang telah kita miliki itu. Jadi, janganlah berkecil hati kalau saat ini kita masih belum bisa mengerjakan yang terbaik. Asalkan kita mau terus berusaha, pastilah cita-cita itu akan terwujud. Selamat berjuang ya kawan. (Yovita).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar