Jumat, 21 Januari 2011

15 Januari 2011

SABTU, 15 JANUARI 2011
MARKUS 2:13-17

2:13 Yesus kembali lagi ke pantai Danau Galilea. Banyak orang datang kepada-Nya, dan Ia mengajar mereka.
2:14 Sementara Yesus berjalan di situ, Ia melihat seorang penagih pajak bernama Lewi, anak Alfeus, sedang duduk di kantor pajak. "Ikutlah Aku," kata Yesus kepadanya. Maka Lewi berdiri dan mengikuti Yesus.
2:15 Waktu Yesus sedang makan di rumah Lewi, datanglah banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat ikut makan bersama-sama Yesus dan pengikut-pengikut-Nya. Sebab banyak di antara mereka mengikuti Yesus.
2:16 Beberapa guru agama dari golongan Farisi melihat Yesus makan bersama-sama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik itu. Jadi mereka bertanya kepada pengikut-pengikut Yesus, "Mengapa gurumu makan bersama dengan penagih-penagih pajak dan orang-orang yang tidak baik itu?"
2:17 Yesus mendengar pertanyaan mereka itu, lalu menjawab, "Orang yang sehat tidak memerlukan dokter; hanya orang yang sakit saja. Aku datang bukannya untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina.


AYAT EMAS- Mrk 2:17
“ Orang yang sehat tidak memerlukan dokter, hanya orang yang sakit saja. Aku datang bukannya untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melinkan orang yangn dianggap hina. ( Markus 2:17 )

“ Ayo Bangkit “
Pak Ardi dan Bu Arumi adalah keluarga yang bahagia. Mereka memiliki dua orang anak laki-laki, yang bernama Eka dan Dwi. Namun , akhir-akhir ini kebahagiaan mereka terusik oleh perilaku Eka yang sering bolos sekolah, sering melupakan tugas misdinar dan tidak mau lagi mengikuti kegiatan Minggu gembira. Sikapnya itu sangat berbeda dengan Dwi, adiknya, yang rajin mengikuti baik kegiatan Gereja maupun kegiatan di sekolah.
Melihat sikap Eka yang demikian, maka pada suatu hari Bu Theresia dan Bu Martha, pendamping Minggu Gembira, berkunjung ke rumah pak Ardi dan menanyakan keadaan Eka. Tak lama kemudian, Eka pun datang menemui Bu Theresia dan  Bu Martha. Ia senang melihat mereka yang tetap baik dan ramah kepadanya. Lantas, Bu Theresia menasihati Eka dan menyarankan supaya ia tetap rajin mengikuti kegiatan Gereja dan kegiatan Sekolah. Mendengar nasihat Bu Theresia yang lembut itu, Eka merasa sangat  nyaman dan dengan senang hati ia berjanji akan rajin lagi mengikuti kegiatan Gereja dan kegiatan di sekolah seperti dulu. Setelah mendengar janji Eka itu legalah  hati pak Ardi.
Demikian pula Bu Theresia dan Bu Martha turut merasa gembira dan bersyukur melihat Eka yang mau kembali menjadi anak yang baik serta rajin sekolah dan ke Gereja.
Nasihat yang baik dan disampaikan dengan lemah lembut adalah obat yang manjur untuk mengajak orang lain kembali ke jalan yang benar. ( Ninik . S. )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar