Minggu, 09 Januari 2011

9 Januari 2011

MINGGU, 9 JANUARI 2011
MATIUS 3:13-17

3:13 Pada waktu itu Yesus pergi dari Galilea ke Sungai Yordan. Di sana Ia datang pada Yohanes dan minta dibaptis.
3:14 Tetapi Yohanes mencoba menolak permintaan-Nya itu. Yohanes berkata, "Sayalah yang seharusnya dibaptis oleh Bapak. Sekarang malah Bapak yang datang kepada saya."
3:15 Tetapi Yesus menjawab, "Biar saja untuk saat ini. Sebab dengan demikian kita melakukan semua yang dikehendaki Allah." Jadi Yohanes membaptis Yesus.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air di sungai itu. Tiba-tiba langit terbuka dan Yesus melihat Roh Allah turun seperti burung merpati ke atas-Nya.
3:17 Kemudian terdengar suara Allah mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Ia menyenangkan hati-Ku."

AYAT EMAS Mat 3:17
Kemudian terdengar suara Allah mengatakan, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Ia menyenangkan hati-Ku."



Setiap sore hari, Ani yang manis dan rajin itu selalu membantu ibunya menyapu halaman rumah. Di halaman tersebut terdapat pohon mangga yang kebetulan sedang berbuah lebat. Bima, adiknya yang bandel, tidak mau membantu Ani. Tetapi ia justru lebih memilih untuk memanjat pohon mangga itu untuk memetik buahnya dan memakannya di atas pohon. Bahkan dengan sengaja ia membuang kulit mangga itu ke bawah, tepat di halaman yang sedang disapu oleh Ani. Melihat perbuatan Bima tersebut, lantas Ani pun menasihatinya supaya tidak membuang kulit-kulit mangga itu secara sembarangan. Mendengar perkataan Ani itu, Bima bukannya menurutinya tapi malah menertawakan dan meledeknya dengan berlagak seperti monyet. Tiba-tiba...gedebug!! Bima terpeleset jatuh dan akhirnya menangis keras.
Mengetahui peristiwa itu, ayah pun segera bergegas menghampiri Bima dan membawanya ke rumah sakit. Ternyata, tangan Bima patah dan sekarang harus dibalut gif sehingga ia tidak bisa lagi menulis dan melakukan pekerjaan lainnya. Meskipun, Bima sering jahil terhadap Ani, namun melihat keadaan Bima sekarang yang sedang sakit itu Ani pun menjadi kasihan dan ia tetap membantunya dengan sabar dan penuh kasih.
Kini, Bima menyadari semua kelakuannya yang kurang baik dan ia menyesal karena telah banyak berbuat jahat pada Ani, kakaknya. Sejak saat itu, Bima berjanji tidak akan nakal lagi, tapi akan menjadi anak yang baik dan rajin membantu Ani.
Ani bersyukur kepada Tuhan karena Bima sudah bertobat dan mau memperbaiki kesalahannya. Seperti halnya Ani, kita pun hendaknyajangan pernah takut untuk tetap berbuat baik kepada semua orang, termasuk kepada orang yang memusuhi kita, sebab perbuatan baik itu akan menjadi berkat bagi kita dan orang lain. (Maria A. A.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar