Rabu, 24 Agustus 2011

29 Agustus 2011


29 Agustus 2011
Mrk.6:17-29 (Pw wafatnya S.Yohanes Pembaptis)
            Sebab sebelum itu Herodes telah menyuruh orang menangkap Yohanes, dan memasukkannya ke dalam penjara. Herodes berbuat begitu karena soal Herodias, istri saudaranya sendiri, yaitu Filipus. Sebab Herodes sudah mengawini Herodias, dan mengenai hal itu Yohanes sudah berulang-ulang menegur Herodes begini, "Tidak boleh engkau kawin dengan istri saudaramu itu!" Itulah sebabnya Herodias dendam kepada Yohanes dan ingin membunuh Yohanes, tetapi ia tidak dapat melakukan hal itu, karena dihalang-halangi oleh Herodes. Sebab Herodes telah menyuruh orang menjaga baik-baik keselamatan Yohanes di penjara, karena ia takut kepada Yohanes. Ia tahu Yohanes seorang yang baik yang diutus oleh Allah. Dan memang kalau Yohanes berbicara, Herodes suka juga mendengarkannya, meskipun ia menjadi gelisah sekali karenanya. Akhirnya Herodias mendapat kesempatan pada hari ulang tahun Herodes. Ketika itu Herodes mengadakan pesta untuk semua pejabat tinggi kerajaan, perwira-perwira dan tokoh-tokoh masyarakat Galilea. Di pesta itu anak gadis Herodias *anak gadis Herodias: beberapa naskah kuno: anak gadisnya (yaitu anak gadis Herodes) yang bernama Herodias.* menari, dan tariannya itu sangat menyenangkan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Herodes berkata kepada gadis itu, "Engkau suka apa, minta saja. Aku akan memberikannya kepadamu!" Lalu Herodes berjanji kepada gadis itu dengan sumpah. Herodes berkata, "Apa saja yang engkau minta akan kuberikan, bahkan separuh dari kerajaanku sekalipun!" Maka gadis itu keluar dan bertanya kepada ibunya, "Ibu, apa sebaiknya yang harus saya minta?" Ibunya menjawab, "Mintalah kepala Yohanes Pembaptis." Gadis itu segera kembali kepada Herodes dan berkata, "Saya minta kepala Yohanes Pembaptis diberikan kepada saya sekarang ini juga di atas sebuah baki!" Mendengar permintaan itu Herodes sangat sedih. Tetapi ia tidak dapat menolak permintaan itu karena ia sudah bersumpah di hadapan para tamunya. Jadi ia langsung memerintahkan seorang pengawalnya mengambil kepala Yohanes Pembaptis. Maka prajurit itu pergi ke penjara, lalu memancung kepala Yohanes. Kemudian ia membawa kepala itu di atas baki dan menyerahkannya kepada gadis itu. Dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya. Ketika pengikut-pengikut Yohanes mendengar hal itu, mereka pergi mengambil jenazah Yohanes, lalu menguburkannya.

Sabaar.... Sabaar...
            Tuhan tahu kalau manusia itu mudah marah. Banyak utusan Tuhan yang diminta untuk selalu mengingatkan manusia supaya tidak mudah marah dan harus lebih banyak bersabar. Selain Yesus, kita juga mendapat banyak nasihat dari Kitab Suci tentang marah. Amarah tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah (bdk. Yak 1:20), tapi hanya membawa kepada kejahatan (bdk. Mzm 37:8). Oleh karena itu, bila kita sedang marah jangan disimpan terus dalam hati, kita sendiri harus bisa meredamnya. Seperti yang dikatakan Santo Paulus kepada jemaat di Efesus 4:26 “janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu.” Jika amarah itu terus disimpan dalam hati dapat menjadi dendam. Hal ini dapat kita lihat dari peristiwa Herodias yang menyimpan dendam kepada Yohanes. Karena ia tidak bisa menerima tegurannya, maka ketika ada kesempatan ia menyuruh anaknya untuk mengajukan satu permintaan kepada Herodes, yakni membunuh Yohanes. Nah, mulai sekarang kita belajar sabar yuk supaya semakin dicintai Tuhan. (Regina Solavita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar