Kamis, 04 Agustus 2011

13 Agustus 2011

13 Agustus 2011
Mat 19:13-15
            Ada orang-orang membawa anak-anak kepada Yesus supaya Ia meletakkan tangan-Nya ke atas kepala mereka dan mendoakan mereka. Tetapi pengikut-pengikut Yesus memarahi orang-orang itu. Maka Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan melarang mereka, sebab orang-orang seperti inilah yang menjadi anggota umat Allah." Lalu Yesus meletakkan tangan-Nya di atas kepala anak-anak itu dan memberkati mereka. Kemudian Ia pergi dari situ.

Jangan Menjadi Penghalang Berkat
            Sore itu, Adi bersama dengan teman-temannya hendak mengikuti misa lingkungan. Di tengah perjalanan mereka berjumpa dengan Sarwan. Lalu Sarwan pun menyapa mereka dan bertanya,’Halo kawan-kawan. Kalian mau kemana, kok gak ngajak-ngajak aku sih?’ Mendengar pertanyaannya, Adi pun segera berbisik kepada teman-temannya, katanya,’Jangan bilang kalau kita mau ikut misa lingkungan. Dia itu musuhku dan aku gak mau dia ikut bergabung bersama kita. Apalagi dia itu siapa sih? Orang miskin aja mau berlagak di depan kita.’ Setelah mendengar perintah Adi, maka salah satu dari temannya itu pun berkata pada Sarwan,’Lagi ada acara penting nih. Sori ya kalau kami gak ngajak kamu.’ ‘Oh, ya udah kalau begitu. Nggak apa-apa kok, tenang aja.’ kata Sarwan. Lalu Sarwan kembali meneruskan perjalanannya pulang. Setelah mengetahui kalau Sarwan tidak ikut mereka, Adi merasa puas karena telah berhasil mengajak teman-temannya untuk turut memusuhi Sarwan dan Sarwan pun tidak ikut bergabung bersama rombongannya.
            Selain tidak baik, sikap Adi ini menunjukkan kebodohannya. Dikatakan tidak baik, karena ia telah menghalang-halangi Sarwan untuk menerima berkat dalam misa lingkungan, dan disebut bodoh karena sebelum mengikuti misa saja ia sudah berbuat dosa. Bukankah ibadatnya menjadi sia-sia? Karena Tuhan Yesus pernah menasihati kita bila kita masih bermusuhan dengan seseorang maka kita harus berdamai terlebih dahulu dan baru datang kepada Tuhan. Tapi Adi malah menghasut teman-temannya untuk turut memusuhi Sarwan dan menghalang-halangi Sarwan untuk menerima berkat. Sebagai anak-anak Tuhan, mari kita saling berbagi berkat dengan saling mencintai dan hidup damai. (Philipus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar