Minggu, 14 Agustus 2011

16 Agustus 2011


16 Agustus 2011
Mat 19:23-30
            Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Aku berkata kepadamu, sukar sekali untuk orang kaya menjadi anggota umat Allah. Dan ini lagi yang mau Kukatakan kepadamu; lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum, daripada seorang kaya masuk Dunia Baru Allah." Ketika pengikut-pengikut-Nya mendengar perkataan Yesus itu, mereka heran. "Kalau begitu," kata mereka, "siapa yang bisa selamat?" Yesus memandang mereka lalu berkata, "Untuk manusia, itu mustahil! Tetapi untuk Allah, semua mungkin." Lalu Petrus berkata, "Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak. Dan apa yang akan kami terima?" Yesus berkata kepada mereka, "Percayalah: Di Dunia yang Baru, Anak Manusia akan duduk di atas takhta-Nya yang mulia. Pada waktu itu kalian pengikut-pengikut-Ku akan duduk di atas dua belas takhta dan menghakimi kedua belas suku bangsa Israel! Dan setiap orang yang sudah meninggalkan rumah, atau saudara laki-laki atau perempuan, atau ibu bapak, atau anak-anak, atau ladang karena Aku, orang itu akan menerima kembali seratus kali lipat. Dan ia akan menerima juga hidup sejati dan kekal. Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama."
Bukan Karena Besar atau Kecil
Ketika Tante Betty sedang membersihkan taman di depan rumah, Nila dan Arni datang membantu merapikan tanaman bunga. Tante sangat senang melihat mereka rukun dan mau membantunya dengan hati gembira. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan itu, Tante Betty pun melangkah ke dapur dan menggoreng pisang dan tak lama kemudian mereka duduk bersama di kursi teras sambil menikmati pisang goreng dan memandangi taman yang sudah terlihat rapi dan bersih. Tentu saja, ada kelegaan tersendiri yang terselip di benak mereka ketika menikmati pemandangan taman saat itu.
Beberapa saat kemudian, Tante Betty merogoh kantong sakunya dan mengeluarkan uang serta memberikan kepada Nila dan Arni. ‘Karena kalian telah membantu tante, sekarang tante ingin memberi tambahan uang saku untuk kalian.’ Kata Tante Betty. ‘Wuiihh...asyik. Terima kasih ya Tante.’ kata Arni setelah menerima uang itu. Tapi tidak dengan Nila, ia berkata, ‘Lho, Tante. Tadi kan Nila bekerja lebih keras dari Arni, tapi kok upahnya sama?’ Lagi katanya,’lagian, Arni kan masih kelas satu yang kebutuhannya lebih sedikit dari Nila. Ayo dong, Tante. Nila dikasih tambahan lagi.’
Sikap Nila sangat tidak baik, sebab ia tidak tahu berterima kasih. Dan lagi, karena ia merasa lebih besar, maka ia minta upah yang lebih besar. Padahal Tante Betty memberi mereka upah kan bukan menurut besar atau kecilnya mereka, melainkan karena mereka telah membantunya dan ia bermurah hati kepada mereka. Rupanya Nila lupa nasihat Tuhan Yesus bahwa siapa yang merasa lebih lebih tinggi dari yang lain justru akan direndahkan, tapi siapa mau menjadi yang terakhir justru akan dijadikan yang pertama. Mulai sekarang, mari kita belajar setia melayani Tuhan dengan rendah hati dan bersyukur dengan segala kebaikan yang telah diberikan Tuhan kepada kita. (Vernita)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar