Rabu, 31 Agustus 2011

1 September 2011


Kamis, 1 September 2011
Lukas 5:1-11
Pada suatu waktu, Yesus berdiri di pantai Danau Genesaret. Banyak orang berdesak-desakan untuk mendengar berita dari Allah.  2 Yesus melihat dua perahu di pantai itu; nelayan-nelayannya sudah turun dari perahu-perahu itu dan sedang mencuci jala mereka.  3 Yesus naik ke salah satu perahu, yaitu perahu Simon, lalu menyuruh Simon mendorong perahunya itu sedikit jauh dari pantai. Yesus duduk di dalam perahu itu dan mengajar orang banyak.  4 Setelah selesai mengajar, Ia berkata kepada Simon, "Berdayunglah ke tempat yang dalam, dan tebarkan jalamu untuk menangkap ikan."  5 "Bapak Guru," jawab Simon, "sepanjang malam kami bekerja keras, namun tidak menangkap apa-apa! Tetapi karena Bapak suruh, baiklah; saya akan menebarkan jala lagi."  6 Sesudah mereka melakukan itu, mereka mendapat begitu banyak ikan sampai jala mereka mulai robek.  7 Sebab itu mereka minta tolong kepada teman-teman mereka di perahu yang lain. Teman-teman mereka itu datang lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu penuh dengan ikan sampai perahu-perahu itu hampir tenggelam.  8 Waktu Simon melihat itu, ia sujud di hadapan Yesus, lalu berkata, "Tinggalkanlah saya, Tuhan! Sebab saya orang berdosa!"  9 Simon dan semua orang yang bersama dia heran melihat banyaknya ikan yang mereka tangkap.  10 Begitu juga dengan teman-teman Simon, yaitu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus. Yesus berkata kepada Simon, "Jangan takut! Mulai sekarang engkau akan menjadi penjala orang."  11 Simon dan teman-temannya menarik perahu-perahu itu ke pantai, kemudian meninggalkan semuanya, lalu mengikuti Yesus.
Ayat emas: "Bapak Guru," jawab Simon, "sepanjang malam kami bekerja keras, namun tidak menangkap apa-apa! Tetapi karena Bapak suruh, baiklah; saya akan menebarkan jala lagi."   (Lukas 5:5)
Bangkit Kembali
                Cinta sangat sedih setelah mengetahui bahwa dirinya tidak mendapat juara dalam lomba membaca Kitab Suci. Lantas, ia segera memeluk ibu yang sejak awal selalu menemaninya. Sambil menangis ia berkata, “Sudah hamper satu bulan aku berusaha berlatih, tapi ternyata usahaku gagal. Kalau tahu hasilnya akan seperti ini, seharusnya aku tidak perlu membuang-buang waktu untuk hal yang sia-sia begini.” Mendengar perkataannya itu, ibu berusaha menguatkan hati Cinta, katanya, “Semua yang telah kaulakukan itu tidak ada yang sia-sia, Nak. Bagaimanapun, Firman Tuhan yang kaubaca itu sangat berguna untuk hidupmu. Jadi, teruslah membacanya meski tidak ada lomba. Sebab, itulah yang sebenanya menjadi tujuan lomba membaca Kitab Suci.  Yakni supaya kita terus membaca, merenungkan, dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jangan mudah menyerah karena kegagalan kecil. Jika kau tetap rajin  membacanya, ibu pun percaya kalau suatu saat nanti kau akan berhasil karena engkau telah menghayatinya dalam hidupmu. Perkataan ibu sungguh-sungguh telah menyadarkan Cinta dan ia bertekad untuk terus membaca Kitab Suci setiap hari.
                Sebaik-baiknya usaha adalah mampu untuk bangkit kembali setelah gagal dan belajar dari kegagalan itu untuk menjadi lebih baik. Inilah pelajaran berharga yang sebenarnya juga dapat kita petik dari bacaan Injil hari ini ketika Yesus meminta Petrus untuk kembali menebarkan jalanya meski telahj sepanjang malam ia berusaha dan tidak mendapatkan satu ikan pun. Namun setelah mencoba sekali lagi seperti yang diakatakan Yesus, akhirnya ia berhasil mendapatkan ikan yang berlimpah-limpah (Jhonny Wardoyo).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar