Rabu, 17 Agustus 2011

20 Agustus 2011


20 Agustus 2011
Mat 23:1-12
            Lalu Yesus berkata kepada orang banyak dan kepada pengikut-pengikut-Nya, "Guru-guru agama dan orang-orang Farisi mendapat kekuasaan untuk menafsirkan hukum Musa. Sebab itu taati dan turutilah semuanya yang mereka perintahkan. Tetapi jangan melakukan apa yang mereka lakukan, sebab mereka tidak menjalankan apa yang mereka ajarkan. Mereka menuntut hal-hal yang sulit dan memberi peraturan-peraturan yang berat, tetapi sedikit pun mereka tidak menolong orang menjalankannya. Semua yang mereka lakukan hanyalah untuk dilihat orang saja. Mereka sengaja memakai tali sembahyang yang lebar-lebar dan memanjangkan rumbai-rumbai jubah mereka! Mereka suka tempat yang terbaik pada pesta-pesta, dan kursi istimewa di rumah-rumah ibadat. Mereka senang dihormati orang di pasar-pasar, dan dipanggil 'Bapak Guru'. Tetapi kalian, janganlah mau dipanggil 'Bapak Guru', sebab Gurumu hanya ada satu dan kalian semua bersaudara. Dan janganlah kalian memanggil seorang pun di dunia ini 'Bapak', sebab Bapakmu hanya satu, yaitu Bapa yang di surga. Dan janganlah kalian mau dipanggil 'Pemimpin', sebab pemimpinmu hanya ada satu, yaitu Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Allah. Orang yang terbesar di antara kalian, haruslah menjadi pelayanmu. Orang yang meninggikan dirinya akan direndahkan, dan orang yang merendahkan dirinya akan ditinggikan."

Hidup Tanpa Tipu Daya
Brian telah mengenal Jodi sejak pertama masuk sekolah. Mulanya Brian mengira Jodi adalah anak yang benar-benar baik, sebab setiap kali bersama Jodi selalu menasihati Brian dan menuntutnya untuk menjadi anak yang baik serta setia kawan. Tapi, lama-kelamaan Brian mengetahui sifat asli Jodi yang ternyata selama ini ia hanya ingin memanfaatkan dirinya. Kini Brian semakin mengerti maksud di balik semua perkataan Jodi yang memintanya untuk setia kawan, bahwa setiap jam istirahat sekolah Jodi hanya ingin ditraktir jajan di kantin. Ternyata, Jodi tidak benar-benar bermaksud ingin berteman baik dengannya dan semua perkataannya yang terdengar baik itu hanyalah bagian dari tipu muslihatnya belaka. Karena kecewa dengan sikap Jodi, akhirnya Brian tidak mau bergaul lagi dengan Jodi.
Sikap Jodi yang penuh kepura-puraan itu lambat laun ketahuan juga oleh Brian dan kini tak ada seorang temanpun yang mau bergaul dengannya. Memang demikianlah adanya, bahwa baik atau buruknya seseorang pasti akan teruji oleh waktu. Siapapun orangnya, bila ia hanya baik dalam kata-kata tapi buruk dalam perbuatannya, lama-kelamaan orang lain pun akan mengetahuinya juga.Bagaimanapun, sikap palsu dan penuh kepura-puraan itu tidak akan pernah dapat bertahan lama. Dan seseorang yang bersikap palsu demikian, sebenarnya ia sendiri tidak pernah merasakan ketenteraman dalam hatinya. Tuhan tidak menyukai kepalsuan, tapi Ia jauh lebih menghargai orang yang tulus dan rendah hati. Orang yang berhati tulus tidak berlaku menyimpang, segala perbuatannya sesuai dengan apa yang dikatakannya dan semua yang dikatakannya adalah apa yang ia perbuat. Ia tidak berhati serong dan tidak pula bercabang lidah. Ia melakukan segala perbuatan baik bukan karena ingin dipuji orang lain, melainkan karena ia sungguh-sungguh tulus ingin berbuat baik dan mau setia menaati perintah Tuhan. Orang yang tulus seperti ini pastilah akan disayangi juga oleh banyak teman. Apakah kita tulus berteman dan berbuat baik dengan sesama kita? Ataukah kita punya maksud buruk di balik sikap baik kita? (Ruslan Sumantoro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar