Rabu, 23 Maret 2011

28 Maret 2011


Senin, 28 Maret 2011
Lukas 4:24-30
24 Yesus menambahkan, "Ingatlah, tidak ada nabi yang dihormati di kampung halamannya sendiri.  25 Tetapi dengarlah: pada zaman Elia, ketika tidak turun hujan tiga setengah tahun lamanya, terjadi kelaparan yang hebat di seluruh negeri. Pada waktu itu ada banyak janda-janda di Israel.  26 Meskipun begitu, Allah tidak menyuruh Elia pergi kepada salah satu dari janda-janda itu melainkan hanya kepada seorang janda di Sarfat di daerah Sidon.  27 Begitu juga pada zaman Nabi Elisa ada banyak orang di Israel berpenyakit kulit yang mengerikan, namun tidak seorang pun dari mereka yang disembuhkan, kecuali Naaman orang Siria itu."  28 Semua orang di rumah ibadat itu marah sekali waktu mendengar hal itu.  29 Mereka berdiri lalu mengusir Yesus ke luar kota, dan membawa-Nya ke tebing gunung, di mana kota mereka dibangun. Mereka bermaksud mendorong Dia ke dalam jurang.  30 Tetapi Yesus menerobos orang banyak itu lalu pergi.

Ayat Emas : Yesus menambahkan, "Ingatlah, tidak ada nabi yang dihormati di kampung halamannya sendiri  (Lukas. 4:24).

BELAJAR MENDENGARKAN

            Saat istirahat pelajaran, Ipung dan Berli terlihat sedang duduk bersama di bawah pohon. Awalnya mereka terlihat asyik bercanda sambil makan es krim. Namun tak lama kemudian, tiba-tiba Ipung melemparkan es krimnya ke badan Berli dan marah-marah padanya. Retha yang terkejut melihat kejadian itupun segera menghampiri mereka berdua dan bertanya, “ Mengapa kalian tiba-tiba jadi bertengkar begini ?” Ipung yang merasa lebih besar itu pun segera menyahut, “ Ah, kau ini tahu apa ? Anak masih bau kencur aja mau ikut campur urusan orang lain ! “ Lantas Berli berusaha menjelaskan, “ Aku sudah minta maaf karena tadi tidak sengaja es krimku menetes di baju Ipung. “ Kemudian kata Bertha, Nah, Berli kan sudah minta maaf. Bukankah Tuhan Yesus mengajari kita untuk saling memaafkan ?” Tapi Ipung malah menjadi semakin kesal kepada mereka berdua, Ah, sudah-sudah. Pergi sana !”
            Tanpa kita sadari seringkali kita bersikap seperti Ipung yang merasa diri benar dan tidak mau mendengarkan orang lain. Terlebih lagi bila yang menasihati kita usianya jauh di bawah usia kita. Maukah kita belajar rendah hati untuk mendengarkan orang lain ? (Gracia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar