Selasa, 01 Maret 2011

5 Maret 2011

Sabtu, 5 Maret 2011
Mrk 11:27-33
11:27 Mereka kembali lagi ke Yerusalem. Dan pada waktu Yesus berjalan berkeliling di dalam Rumah Tuhan, imam-imam kepala, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi datang kepada-Nya.
11:28 Mereka bertanya, "Atas dasar apa Engkau melakukan semuanya ini? Siapa yang memberi hak itu kepada-Mu?"
11:29 Yesus menjawab, "Aku juga mau bertanya kepada kalian. Jawablah dan Aku akan mengatakan kepadamu dengan hak siapa Aku melakukan hal-hal ini.
11:30 Yohanes membaptis dengan hak siapa, Allah atau manusia?"
11:31 Lalu imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi mulai berunding di antara mereka. Mereka berkata, "Kalau kita katakan, 'Dengan hak Allah,' Ia akan berkata, 'Mengapa kalian tidak percaya kepada Yohanes?'
11:32 Tetapi sulit juga untuk berkata, 'Dengan hak manusia.' " Sebab mereka takut akan orang banyak, karena semua orang menganggap Yohanes seorang nabi.
11:33 Jadi, mereka menjawab, "Kami tidak tahu." Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Kalau begitu, Aku pun tidak mau mengatakan kepadamu dengan hak siapa Aku melakukan semuanya ini."

Ayat Emas : Mereka bertanya, "Atas dasar apa Engkau melakukan semuanya ini? Siapa yang memberi hak itu kepada-Mu?" (Markus 11:28).

PENYEBERANG JALAN

Pak Romi bekerja sebagai penjaga sekolah yang tugasnya menyeberangkan anak-anak setiap kali hendak masuk maupun pulang dari sekolah. Meskipun usianya sudah tua, namun pak Romi masih tetap terlihat bersemangat melakukan tugasnya itu. Ia pun sangat ramah terhadap semua orang. Kareana kebaikan hatinya itulah, setiap hari libur anak-anak memasukkan kartu ucapan selamat ke dalam sakunya. Pada hari yang panas, Bu Asih yang rumahnya dekat Pak Romi, biasanya memberinya segelas sirup segar dan beberapa potong kue. Setiap kali diberi, Pak Romi terlihat malu-malu mengucapkan terima kasih padanya.
Kemudian, pada suatu hari ada seseorang mengetuk pintu samping rumah Bu Asih dan saat dibuka terlihat Pak Romi yang sedang berdiri di muka pintu sambil membawa seplastik buah jeruk dan sekantung jagung muda yang baru dietiknya dari kebun. Saat itu ia pun terlihat malu-malu sambil berkata,” Saya bawakan ini untuk anda, Bu Asih, sebagi ucapan terima kasih atas kebaikan anda. “ Pak Romi tidak perlu melakukan semuanya ini,” sahut Bu Asih, “ pemberian saya tidaklah berarti apa-apa.” Namun kata Pak Romi, “ Mungkin semua itu tidak berarti apa-apa bagi ibu. Tapi bagi saya, apa yang telah dilakukan Bu Asih itu lebih dari yang dilakukan oleh siapapun. Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih.”
Pak Romi yang pemalu itu telah menjadi teladan yang baik kepada semua orang yang telah mendapatkan kuasa dari atasan dalam menjalankan tugasnya. Jadi, kekuasaan itu sebenarnya merupakan tugas dan tanggung jawab yang harus kita laksanakan dengan baik. Mari kita jaga setiap kepercayaan yang telah diberikan kepada kita dan mengerjakan setiap tugas dengan sebaik-baiknya. ( Greg )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar