Selasa, 01 Maret 2011

7 Maret 2011

Senin, 7 Maret 2011
Mrk 12:1-12
12:1 Kemudian Yesus mulai berbicara dengan perumpamaan kepada imam-imam kepala, guru-guru agama dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. Yesus berkata, "Adalah seorang yang menanami sebidang kebun anggur, lalu memasang pagar di sekelilingnya. Sesudah itu ia menggali lubang untuk alat pemeras anggur, lalu ia mendirikan sebuah menara jaga. Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu kepada beberapa penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
12:2 Ketika sudah waktunya musim memetik buah anggur, orang itu mengirim seorang pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu, untuk menerima bagiannya.
12:3 Tetapi penggarap-penggarap itu menangkap pelayan itu. Kemudian mereka memukulnya, lalu menyuruh dia pulang dengan tangan kosong.
12:4 Lalu pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi penggarap-penggarap itu memukul kepala pelayan itu, lalu mengusirnya sambil mencaci maki.
12:5 Pemilik kebun itu mengirim lagi seorang pelayannya yang lain. Tetapi mereka membunuh pelayan itu. Dan begitulah seterusnya mereka memperlakukan banyak pelayan yang lain pula: ada yang dipukuli dan ada juga yang dibunuh.
12:6 Siapakah lagi yang dapat dikirim sekarang oleh pemilik kebun itu? Hanya tinggal seorang, yaitu anaknya sendiri yang dikasihinya. Jadi akhirnya ia mengirim anaknya itu kepada penggarap-penggarap itu. 'Pasti anak saya akan dihormati,' pikirnya.
12:7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata satu sama lain, 'Ini dia ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!'
12:8 Maka anak itu ditangkap, lalu dibunuh. Mayatnya mereka buang ke luar kebun itu."
12:9 Lalu Yesus bertanya, "Apakah yang akan dilakukan oleh pemilik kebun itu? Pasti ia akan datang dan membunuh penggarap-penggarap itu, lalu menyerahkan kebun itu kepada penggarap-penggarap yang lain.
12:10 Kalian tentunya sudah membaca ayat ini dalam Alkitab, 'Batu yang tidak terpakai oleh tukang-tukang bangunan sudah menjadi batu yang terutama.
12:11 Inilah perbuatan Tuhan; alangkah indahnya!' "
12:12 Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu, berusaha menangkap Yesus, sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka. Tetapi mereka takut akan orang banyak. Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.

Ayat Emas : Maka para pemuka bangsa Yahudi yang mendengar perumpamaan itu, berusaha menangkap Yesus, sebab mereka tahu perumpamaan itu ditujukan Yesus kepada mereka. Tetapi mereka takut akan orang banyak. Jadi, mereka pergi meninggalkan Yesus.(Markus. 12:12).

MENGASAH HATI

Di sebuah asrama, ada seorang anak yang bernama Dodi, Ia dikenal sebagai anak yang suka usil. Ketika salah seorang temannya hendak duduk makan, tiba-tiba ia menarik kursi yang hendak diduduki itu sehingga temannya pun terjatuh. Tak lama kemudian, ketika temannya yang lain sedang melintas di dekat tempat ia duduk, dengan sengaja membuat kegaduhan sehingga teman-temannya tidak dapat belajar dengan tenang.Ia telah berulangkali dinasehati oleh pendamping asrama, namun ia tetap saja tidak mau mendengarkannya dan tetap suka menggu teman-temannya yang lain.
Suatu kali, saat retret sekolah ada salah seorang teman yang mengungkapkan isi hatinya, ia berkata,”Ada salah seorang temanku yang selama ini suka menjahili aku. Namun betapa jahilnya ia padaku, aku tetap menyayanginya, sebab aku tahu bahwa sebenarnya ia adalah anak yang baik. Oleh karenanya, aku tidak akan pernah berhenti menyayanginya. “ Mendengar perkataan itu, tiba-tibaDodi menangis dan menyadari kalau ternyata teman-temannya sangat menyayanginya meskipun ia telah sering menyakiti hati mereka. Rupanya, hati Dodi telah tersentuh oleh kebaikkan hati teman-temannya. Sejak saat itu Dodi berubah menjadi anak yang baik dan lebih suka menolong . Ketika mereka menyadari bahwa merekalah yang ditegur oleh Yesus melalui perumpamaanNya. Oleh karena itu, marilah kita setiap hari belajar mengasah hati untuk menjadi lebih peka dan terbuka terhadap kebaikan yang disampaikan kepada kita untuk membuat hidup kita menjadi lebih baik. ( Y. Sugiopranoto )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar