Selasa, 01 Maret 2011

1 Maret 2011

Selasa, 1 Maret 2011
Mrk 10:28-31
10:28 Lalu Petrus berkata, "Lihatlah, kami sudah meninggalkan segala-galanya untuk mengikuti Bapak."
10:29 Kata Yesus, "Percayalah: orang yang sudah meninggalkan rumah tangganya, atau saudaranya yang laki-laki atau perempuan, atau ibunya, atau bapaknya, atau anak-anaknya, ataupun sawah ladangnya karena Aku dan karena Kabar Baik dari Allah,
10:30 orang itu akan menerima lebih banyak pada masa sekarang ini. Ia akan mendapat seratus kali lebih banyak rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak-anak, sawah ladang, -- dan siksaan juga. Dan nanti di zaman yang akan datang, orang itu akan menerima hidup sejati dan kekal.
10:31 Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan banyak yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama.

Ayat Emas : Tetapi banyak orang yang sekarang ini pertama akan menjadi yang terakhir dan banyak yang sekarang ini terakhir akan menjadi yang pertama (Markus 10:31).

“ BUAH KETEKUNAN “

Keluarga Pak Budi mempunyai dua orang anak. Anak yang pertama bernama Danu, ia sangat cerdas sehingga sering menerima pujian dari Pak Budi. Karena banyaknya pujian yang diterima Danu, akhirnya ia menjadi sombong dan suka meremehkan teman-temannya. Sedangkan anak kedua yang bernama Dino kurang pandai. Oleh karena itu, ia pun jarang dipuji oleh kedua orang tuanya, bahkan sering diolok-olok Danu.
Meskipun Dino adalah anak yang tidak pandai, akan tetapi ia adalah anak yang baik hati. Ia tidak pernah marah dan membalas ejekan kakaknya, Danu. Sebaliknya, ia justru selalu mendoakan kakanya. Selain berdoa,  ia pun tekun belajar.
Ketika tiba di akhir tahun pelajaran ternyata Dino mendapat rangking 3, sedangkan Danu tidak memperoleh juara apapun, bahkan nilai-nilainya pun jauh di bawah adiknya. Kesabaran dan ketekunan Dino selama ini telah membuahkan kebahagiaan bagi dirinya dan kedua orang tuanya.
Kesabaran membuahkan kedamaian, dan ketekunan membuahkan keberhasilan. Orang yang tekun selalu lebih berhasil bila dibandingkan dengan orang yang pandai tetapi malas. Oleh karena itu, marilah kita belajar bersabar dalam menghadapi setiap persoalan dan tetap tekun melakukan semua yang baik serta selalu membawanya dalam doa sehingga Tuhan pun turut bekerja di dalam diri kita. ( Maria Ernest )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar