Selasa, 31 Mei 2011

5 Juni 2011

 Minggu, 5 Juni 2011
Yohanes 17:1-11a
1 Sesudah berkata demikian, Yesus menengadah ke langit dan berkata, "Bapa, sekarang sudah sampai waktunya. Agungkanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu pun mengagungkan Bapa. 2 Bapa sudah memberi kuasa atas seluruh umat manusia kepada Anak, supaya Ia memberi hidup sejati dan kekal kepada semua orang yang Bapa berikan kepada-Nya. 3 Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa. 4 Aku sudah mengagungkan Bapa di atas bumi ini dengan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa tugaskan kepada-Ku. 5 Bapa! Agungkanlah Aku sekarang pada Bapa, dengan keagungan yang Kumiliki bersama Bapa sebelum dunia ini dijadikan. 6 Aku sudah memperkenalkan Bapa kepada orang-orang dari dunia ini yang sudah Bapa berikan kepada-Ku. Mereka adalah kepunyaan Bapa, dan Bapa sudah memberikan mereka kepada-Ku. Mereka sudah menuruti perkataan Bapa. 7 Sekarang mereka tahu bahwa semua yang Bapa berikan kepada-Ku berasal dari Bapa. 8 Sudah Kusampaikan kepada mereka perkataan yang Bapa berikan kepada-Ku; dan mereka sudah menerimanya. Mereka tahu bahwa Aku benar-benar datang dari Bapa dan mereka percaya bahwa Bapalah yang mengutus Aku. 9 Aku berdoa untuk mereka. Aku tidak berdoa untuk dunia melainkan untuk orang-orang yang sudah Bapa berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah kepunyaan Bapa. 10 Semua milik-Ku adalah milik Bapa juga; dan semua milik Bapa adalah milik-Ku juga. Aku diagungkan di antara mereka. 11 Sekarang Aku datang kepada Bapa. Aku tidak tinggal lagi di dunia; tetapi mereka ada di dunia. Bapa yang suci!

Ayat Emas : Inilah hidup sejati dan kekal; supaya orang mengenal Bapa, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang diutus oleh Bapa.  (Yohanes 17:3)

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
            Putrid an Amel adalah sahabat karib sejak mereka masih kecil. Hampir setiap hari mereka selalu bersama dan saling berbagi dalam suka dan duka. Namun kali ini Putri harus meninggalkan Amel karena ia harus ikut orang tua pindah ke kota lain. “ Amel, maafkan aku bila kita harus berpisah. Tapi jangan kuatir, aku janji akan selalu menyimpan kamu dalam hatiku kok dan kita kan masih bisa SMS an “ ucap Putri yang mencoba tetap tegar saat ia hendak pergi meninggalkan Amel. Betapa sedihnya hati Amel mendengar ucapan Putri. Ia benar-benar merasa kehilangan orang yang selama ini telah menjadi bagian dari dirinya. Demikian juga Putri yang hamper setiap hari menangis karena tak ada lagi teman yang bisa diajaknya berbagi hati di kota yang baru itu.
            Kita baru dapat dikatakan mengenal teman bila kita memahaminya secara mendalam, termasuk juga sifat-sifatnya, bukan hanya sebatas mengetahui nama, dimana rumahnya, dan kapan ulang tahunnya. Demikian juga yang disebut mengenal Tuhan, bukan hanya sebatas mengetahui nama, melainkan juga menyadari kebaikkanNya. Seperti Putrid an Amel yang saling mengasihi, mereka sangat sedih ketika harus terpisah. Apakah kita juga sedih saat jauh dari Tuhan dan ingin selalu dekat denganNya? Bila ingin selalu dekat, kita juga perlu member kabar pada Tuhan dengan berdoa. (Veni)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar