Jumat, 27 Mei 2011

31 Mei 2011

Selasa, 31 Mei 2011
Lukas 1:39-56
39 Segera sesudah itu, Maria pergi ke sebuah kota di Yudea di daerah pegunungan. 40 Ia pergi ke rumah Zakharia, dan ketika masuk, ia memberi salam kepada Elisabet. 41 Dan begitu Elisabet mendengar salam Maria, anak yang di dalam kandungan Elisabet itu bergerak. Maka Elisabet dikuasai oleh Roh Allah, 42 lalu berseru, "Engkaulah yang paling diberkati di antara semua wanita! Diberkatilah anak yang akan kaulahirkan itu! 43 Siapa saya sehingga ibu Tuhan datang kepada saya? 44 Begitu saya mendengar salammu, anak dalam kandungan saya bergerak kegirangan. 45 Bahagialah engkau, karena percaya bahwa apa yang dikatakan Tuhan kepadamu itu akan terjadi!" 46 Maria berkata, "Hatiku memuji Tuhan, 47 dan jiwaku bersukaria karena Allah Penyelamatku. 48 Ia ingat daku, hamba-Nya yang hina! Mulai sekarang semua bangsa mengatakan aku bahagia. 49 Karena Allah Yang Mahakuasa melakukan hal-hal besar padaku. Sucilah nama-Nya. 50 Keturunan demi keturunan Tuhan menaruh belas kasihan kepada orang yang takut kepada-Nya. 51 Dengan tangan-Nya yang perkasa Ia menceraiberaikan orang sombong, dan mengacaukan rencana mereka. 52 Raja-raja diturunkan-Nya dari takhta dan orang hina ditinggikan. 53 Orang lapar dipuaskan-Nya dengan segala kebaikan, si kaya diusir dengan hampa. 54 Ia menolong Israel hamba-Nya, menurut janji yang dibuat-Nya dengan nenek moyang kita. 55 Tuhan tidak lupa janji-Nya, Ia bermurah hati kepada Abraham dan keturunannya sampai selamanya." 56 Kira-kira tiga bulan lamanya Maria tinggal dengan Elisabet, baru ia pulang ke rumahnya.

Ayat Emas : Siapa saya sehingga ibu Tuhan datang kepada saya? (Lukas 1:43)

PEMBERIAN DIRI
            Pagi itu, tampak sedang bingung mencari Reni, sahabat karibnya. “ Reni dimana ya, sudah hamper jam tujuh kok masih belum datang juga ? Tanya Rina dalam hati. Ketika Rina masih terlihat mondar- mandir di teras depan kelas, datanglah Dini menghampirinya dan bertanya, ada apa, Ri ? Pagi-pagi kok sudah kayak kincir angin, muter aja di depan kelas. Lantas, Rina balik bertanya ,” Reni kemana ya, sampai sekarang belum nongol juga ? “ Oh, masalah itu ? Apa kamu belum tahu kalau hari ini dia tidak masuk karena terkena demam berdarah ? kembali Tanya Tanya Dini. “ O ya ? Tanya Rina agak terkejut mendengar kabar tersebut. Kemarin sore, waktu aku mau pinjam buku, ibunya memberitahuku kalau ia sedang dalam perjalanan ke rumah sakit bersama ayahnya. “ mendengar kabarbahwa sahabatnya sakit, hati Rina pun menjadi sangat sedih. Kemudian, ia mengusulkan Dini, Bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita ajak teman-teman untuk menjenguknya di rumah sakit ? Iya, aku setuju, jawab Dini. Akhirnya, setelah pulang sekolah Rina dan Dini beserta teman-teman sekelasnya itu pun segera berangkat ke rumah sakit. Dan betapa bahagianya Reni ketika melihat sahabat-sahabat itu datang menjenguknya. Kedatangan mereka telah member kekuatan baru bagi Reni untuk ingin lekas sembuh agar dapat bermain bersama lagi. Keakraban hidup bersama dan persaudaraan seringkali terwujud dari kerelaan kita meluangkan waktu untuk saling mengunjungi satu denga yang yang lain. Dengan meluangkan waktu untuk mengunjungi orang lain, sama artinya kita telah memberikan diri bagi mereka. Itulah sebabnya mengapa sikap mau memberikan diri kepada orang lain itu menjadi sangat berarti dalam kehidupan bersama, terlebih bagi mereka yang sedang bersedih dan membutuhkan penghiburan. Dalam hal ini, Maria adalah teladan utama bagi kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar