Selasa, 17 Mei 2011

23 Mei 2011

Senin, 23 Mei 2011
Yohanes 14:21-26
21 Orang yang menerima perintah-perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku. Aku pun akan mengasihi orang itu dan menyatakan diri-Ku kepadanya." 22 Yudas (bukan Yudas Iskariot) bertanya kepada Yesus, "Tuhan, mengapa Tuhan mau menyatakan diri kepada kami dan tidak kepada dunia?" 23 Yesus menjawab, "Orang yang mengasihi Aku, akan menuruti ajaran-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia. Bapa dan Aku akan datang kepadanya dan tinggal bersama dia. 24 Orang yang tidak mengasihi Aku, tidak menuruti ajaran-Ku. Ajaran yang kalian dengar itu, bukan dari Aku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. 25 Semuanya itu Kukatakan kepadamu selama Aku masih bersama kalian. 26 Tetapi Roh Allah, Penolong yang akan diutus Bapa atas nama-Ku, Dialah yang akan mengajar kalian segalanya dan mengingatkan kalian akan semua yang sudah Kuberitahukan kepadamu.

Ayat Emas : Orang yang menerima perintah-perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Bapa-Ku akan mengasihi orang yang mengasihi Aku. Aku pun akan mengasihi orang itu dan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21)

SAPAAN KASIH
            Setiap hari minggu jam lima pagi, Jony dan seluruh keluarganya berjalan-jalan sambil berolah raga di taman kota. Ia sangat menikmati udara yang sejuk dan segar di pagi hari. Ketika Jony melangkahkan kakinya menuju ayunan yang ada di taman itu, ada bapak tua yang sedang duduk diam dan merenung. Jony menyapa, “ Selamat pagi, Bapak.” Jawab Bapak itu sambil terbata-bata dengan suara yang tidak jelas. “ Selamat pagi Nak, Lantas, Jony mendekati Bapak itu dan duduk di sampingnya. Ia bertanya lagi dan akhirnya mereka saling bercerita. Ayah dan ibu memperhatikan Jony dari kejauhan dan diam-diam mereka merasa kagum padanya, karena Jony yang masih kelas IV SD, ternyata pandai bergaul dan mau menegur sapa dengan orang yang baru dikenalnya. Nama Bapak itu adalah Pak Agus. Ia merasa senang mengenal Jony yang ramah itu. Di dalam hatinya, Bapak itu pun berpikir, “ Seandainya Jony itu adalah anakku…” Wajarlah bila ia berpikir demikian, sebab sejak istrinya meninggal lima tahun silam, kini Pak Agus hidup seorang diri.
            Sikap Jony yang tampaknya sederhana itu, namun bila dilakukan dengan cinta dan ketulusan hati, ternyata dapat menjadi berkat yang membahagiakan bagi orang lain. Mulai sekarang, marilah kita berusaha mengasihi semua orang dan bertegur sapa dengan lemah lembut kepada siapa saja yang kita jumpai dalam kasih Tuhan. ( Sr. Colleta AK )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar