Sabtu, 14 Mei 2011

17 Mei 2011

Selasa, 17 Mei 2011
Yohanes 10:22-30
22 Di Yerusalem orang-orang sedang merayakan Hari Raya Peresmian Rumah Tuhan. Pada waktu itu musim dingin. 23 Yesus sedang berjalan di Serambi Salomo di dalam Rumah Tuhan, 24 ketika orang-orang Yahudi datang berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka berkata, "Sampai kapan Engkau mau membiarkan kami ragu-ragu? Katakanlah terus terang, kalau Engkau sungguh-sungguh Raja Penyelamat." 25 Yesus menjawab, "Sudah Kukatakan kepadamu, tetapi kalian tidak percaya. Pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan atas nama Bapa-Ku, memberi bukti tentang Aku. 26 Kalian tidak percaya sebab kalian tidak tergolong domba-domba-Ku. 27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku kenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. 28 Aku memberi mereka hidup sejati dan kekal, dan untuk selamanya mereka tak akan binasa. Tak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan-Ku. 29 Bapa-Ku, yang sudah memberikan mereka kepada-Ku, melebihi segalanya. Dan tidak seorang pun dapat merampas mereka dari tangan Bapa.  30 Aku dan Bapa adalah satu."

Ayat Emas : Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku. Aku kenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. (Yohanes 10:27)

BEBEK BENGAL
            Karjo adalah seorang seorang penggembala bebek. Seperti biasa, sambil menggembalakan bebek-bebeknya di sawah ia duduk di atas punggung kerbau sambil bermain seruling. Ketika ia sedang asyik menikmati alunan lagu serulingnya, ia melihat awan tampak semakin gelap. Maka Karjo segera menggiring bebek-bebeknya untuk diajaknya kembali pulang ke kandang rumahnya. Tapi ada satu bebek yang tidak mau mengikuti yang lain. Ia justru terlibat berlarian kesana kemari hingga akhirnya terpisah dari kawanannya.
            Tak lama kemudian datanglah hujan deras dengan petir yang menyambar-nyambar. Bebek itu menjadi sangat ketakutan dan bersembunyi di bawah rumpun padi. Biasanya ia merasa sangat senang bila datang hujan. Tapi karena seluruh tubuhnya telah basah kuyup dan berlumuran  lumpur, ia menjadi cemas. Terlebih lagi ia sendirian disitu. Untunglah Karjo kembali lagi ke sawah sambil membawa paying untuk mencarinya. Mendengar suara langkah kaki Karjo yang berkecipuk diantara lumpur sawah, bebek itu pun kembali berlarian sambil bereteriak-teriak, kwek..kwek..kweeekk… suaranya menjadikan Karjo tahu dimana ia berada dan segera menangkap untuk dibawanya pulang ke kandang.
            Demikian juga kalau kita jauh dari Tuhan, hidup kita menderita. Kita tidak boleh seperti bebek Bengal yang ketika mendengar tuannya datang justru lari menjauh. Setealah mendengar suara Tuhan, mari kita segera mengikutiNya. ( Destianti )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar