Selasa, 27 September 2011

29 September 2011

Kamis, 29 September  2011
Yohanes 1:47-51
47 Yesus melihat Natanael datang, lalu berkata tentang dia, "Lihat, itu orang Israel sejati. Tak ada kepalsuan padanya."  48 "Bagaimana Bapak mengenal saya?" tanya Natanael kepada Yesus. Yesus menjawab, "Sebelum Filipus memanggilmu, Aku sudah melihat engkau di bawah pohon ara itu."  49 "Bapak Guru," kata Natanael, "Bapak adalah Anak Allah! Bapaklah Raja bangsa Israel!"  50 Yesus berkata, "Engkau percaya, hanya karena Aku mengatakan bahwa Aku sudah melihat engkau di bawah pohon ara itu? Hal-hal yang jauh lebih besar dari itu akan kaulihat!"  51 Kata Yesus pula, "Sungguh, percayalah, engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah naik turun pada Anak Manusia."

Ayat Emas : Yesus berkata, “ Engkau percaya, hanya karena Aku mengatakan bahwa Aku sudah melihat engkau di bawah pohon ara itu ? Hal-hal yang jauh lebih besar dari itu akan kaulihat (Yohanes 1:50)

Berdoa dengan Tulus Hati

Menjelang ujian kenaikan kelas Amir mulai rajin berdoa. Hampir setiap malam ia berdoa. Bahkan buku doa milik ibunya ia pinjam untuk berdoa. Semua anggota keluarga heran dengan sikap Amir. “ Tumben kamu rajin berdoa Amir, ada apa ? “ Tanya ibu. Dengan tersipu malu Amir menjawab, “ Biar naik kelas bu, sebentar lagi kan Amir ujian kenaikan kelas.
Sebulan setelah ujian Amir menerima raport. Hasil yang di dapat tidak seperti yang diharapkan. Bukan hanya nilai yang jelek tetapi juga pmberitahuan kalau tidak naik kelas.
Adik-adik terkasih. Apa yang terjadi dengan Amir bukan sesuatu yang baru. Ada banyak anak yang rajin berdoa karena ada maunya. Mau ujian, mau ulangan, mau sesuatu. Doa terjadi bukan karena ada ketulusan hati. Tetapi doa karena ada maunya. Hasilnya apa ? Pastilah sebuah kekecewaan.
Doa yang baik muncul dari ketulusan. Dari hati yang dalam sebagai ungkapan cinta. Ungkapan cinta kita pada Tuhan. Hari ini Yesus menegur Natanael yang mengakui Yesus sebagai Anak Allah karena sebuah keajaiban. Bukan dari ketulusan hati. Mari mulai saat ini kita ubah kecenderungan kita berdoa karena ada maunya. Mari kita berdoa karena ketulusan hati. Berdoa karena kita cinta pada Tuhan Yesus. ( Titus Ario )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar