Selasa, 20 September 2011

25 September 2011

Minggu, 25 September 2011
Matius 21:28-32
28 "Sekarang bagaimana pendapatmu tentang hal ini?" kata Yesus selanjutnya. "Adalah seorang ayah yang mempunyai dua anak laki-laki*. Orang itu pergi kepada anaknya yang sulung dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'*, ia datang kepada anaknya yang pertama dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'*  29 *'Saya tidak mau,' jawab anak itu. Tetapi kemudian ia berubah pikiran dan pergi ke kebun anggur itu. *Anak itu menjawab, 'Baik, Ayah!' Tetapi ia tidak pergi.*  30 *Kemudian ayah itu pergi kepada anaknya yang kedua, dan mengatakan hal yang sama. 'Baiklah, Ayah,' jawab anak yang kedua itu. Tetapi ia tidak pergi. *Lalu ayah itu datang kepada anaknya yang kedua dan mengatakan hal yang sama. Anak itu menjawab, 'Saya tidak mau,' tetapi kemudian berubah pikiran lalu pergi juga.*  31 *Nah, dari antara kedua anak itu, manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang sulung," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Percayalah: Penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur akan lebih dahulu menjadi anggota umat Allah daripada kalian. *Dari antara kedua anak itu, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang kedua," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.*  32 Karena Yohanes Pembaptis datang, dan menunjukkan kepada kalian cara hidup yang dikehendaki Tuhan, namun kalian tidak mau percaya pada ajarannya; tetapi penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur percaya kepadanya. Tetapi meskipun kalian sudah melihat semuanya itu, kalian tidak juga mengubah pikiranmu dan tidak percaya kepada Tuhan."

Ayat Emas : Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki. Anak itu harus engkau beri nama Yesus, karena Ia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. ( Matius 21:32b )

Iman dalam Perbuatan

Suatu hari, Parjan dan Karjo ikut ayah ke sawah. Sesampainya di sawah, ayah pun segera menyiangi rerumputan dan gulma yang telah mulai terlihat tumbuh di sekitar pohon padi. Sementara Parjan dan Karjo terlihat asyik memancing belut yang bersembunyi di dalam lumpur. Tanpa terasa, waktu berlalu begitu cepat dan hari telah menjelang siang. Ketika terik matahari mulai terasa panas, ayah baru menyadari kalau saat berangkat tadi ayah lupa membawa botol air minum. Karena ayah masih akan meneruskan pekerjaannya sampai sore hari, ayah pun memanggil Parjan dan memintanya untuk kembali ke rumah guna mengambil air minum untuk kita, “ kata ayah.” Iya, yah,” jawab Parjan tanpa beranjak dari tempatnya memancing. Karena ia tak ingin kehilangan belut yang sudah terasa mulai memakan umpannya. Melihat Parjan yang tak segera melakukan permintaan ayah itu, maka ayah meminta Karjo untuk melakukannya. “ Karjo, kalau begitu kamu saja yang pulang dan segera kembali membawa air minumnya ya ?” kata ayah, “ Aduh , yah. Karjo sudah hamper dapat belut juga ni, yah” kemudian Karjo sambil berusaha menarik senar pancingnya. Namun, beberapa saat kemudian Karjo memandang ayahnya yang telah berkeringat dan tampak lelah itu pun ia menjadi tidak sampai hati. Lantas, Karjo segera meninggalkan pancingnya dan segera melakukan perintah ayahnya.
Perumpamaan Yesus dan kisah ini sebenarnya dimaksudkan untuk menggambarkan tentang bagaimana kita harus beriman yang benar. Beriman bukan hanya sebatas kata-kata bahwa kita percaya dan mencintai Tuhan, melainkan cinta dan kepercayaan itu haruslah terwujud secara nyata dalam perbuatan kita. Bukankah para pemimpin Yahudi juga sangat percaya kepada Tuhan ? Tapi mengapa Yesus mengatakan bahwa para penagih pajak dan pelacur yang dianggap berdosa itu yang justru akan terlebih dahulu menjadi umat Allah ? Karena setelah diberitahu oleh Yohanes Pembaptis tentang cara hidup yang benar, mereka segera bertobat dan mengubah cara hidup mereka menjadi lebih baik seperti yang dikehendaki Allah. Apakah cara beriman yang benar seperti ini juga sudah tercermin dalam sikap hidup kita ? Jika belum, mari kita mulai dari sekarang. Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan, Ia selalu member kita kesempatan pada kita untuk menjadi lebih baik. ( Theresiana )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar