Selasa, 20 September 2011

22 September 2011


Kamis, 22 September 2011
Lukas 9:7-9
7 Ketika Herodes, yang memerintah di Galilea, mendengar tentang semua kejadian itu, ia bingung. Sebab ada yang berkata bahwa Yohanes Pembaptis sudah hidup kembali.  8 Ada juga yang berkata bahwa Elia sudah muncul lagi. Orang lain pula berkata bahwa seorang nabi dari nabi-nabi dahulu kala sudah hidup kembali.  9 Herodes berkata, "Saya sudah menyuruh orang memancung kepala Yohanes. Tetapi Orang ini, siapa sebenarnya Dia? Ada banyak yang sudah saya dengar tentang Dia." Maka Herodes berusaha untuk melihat Yesus.

Ayat Emas : Maka Herodes berusaha untuk melihat Yesus. ( Lukas 9:9 )


Jangan Menghindar Ancaman

Saat penerimaan raport akhir tahun, Sardi merasa sangat senang setelah mengetahui bahwa dirinya naik kelas. Namun, yang menjadi kegembiraan Sardi pertama-tama bukanlah karena ia naik kelas, melainkan dengan naik kelas maka ia merasa tidak akan bertemu lagi dengan Bu. Hartini. Sardi sangat membenci Bu. Hartini karena menurutnya Bu. Hartini terlalu cerewet. Bahkan ketika ia terlambat baru beberapa menit saja sudah dinasehati macam-macam. Itulah sebabnya mengapa Sardi merasa benar-benar telah terbebas dari Bu. Hartini.
Namun, di kelas yang baru ternyata Sardi harus merasakan kejengkelan yang sama, karena, Bu Ida, guru yang mengajar di kelas barunya itu ternyata tidak jauh beda dengan Bu Hartini. Bu Ida justru lebih sering menegur Sardi setiap kali9 ia terlambat masuk gara-gara bangun kesiangan.
Lama-kelamaan Sardi merasa tidak betah lagi sekolah, hingga pada suatu hari ia meminta ibunya untuk pindah ke sekolah lain. Namun ketika ia memaksa ibunya untuk segera memindahkannya, ibunya justru menasehati , demikian katanya, “ Sardi, itulah pentingnya guru. Mereka telah menjalankan tugasnya dengan baik, karena mereka telah membantu ibu untuk menasehati kamu. Mereka masih mau menasehati kamu, itu tandanya mereka masih saying dan perhatian padamu dan mereka ingin supaya kamu bisa menjadi anak yang lebih baik dan mampu menjadi anak mandiri, supaya kelak kamu bisa mengatur hidupmu sendiri. Selama kamu masih sering melakukan pelanggaran, tentu kamu akan terus menerima nasehat serupa bahkan teguran dari orang lain yang menginginkan supaya kamu dapat menjadi anak yang baik. Karena apa yang dikatakan sebagai kebaikan itu sebenarnya dimana-mana sama dan selama orang-orang masih mengharapkan keadaan yang lebih baik, maka kebaikan itulah yang akan menyelamatkan hidup kita. Jadi, kamu jangan berusaha menghindari orang-orang yang menginginkan supaya kamu menjadi baik. Bagaimana kalau nanti sudah tidak ada orang yang mau menasehati kamu ? Tentu kamu justru akan menjadi susah.” Setelah mendapat nasehat dari Ibu. Sardi akhirnya sadar. ( Wawan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar