Minggu, 11 September 2011

17 September 2011

Jumat, 16 September 2011
Pw St. Kornelius dan St. Siprianus
Lukas 8:1-3

Tidak lama kemudian, Yesus pergi ke kota-kota dan kampung-kampung, untuk memberitakan Kabar Baik bahwa Allah mulai memerintah sebagai Raja. Dua belas pengikut-Nya ikut bersama Dia.  2 Begitu juga beberapa wanita yang sudah disembuhkan dari roh jahat dan penyakit. Mereka ialah Maria yang disebut Magdalena (tujuh roh jahat yang sudah dikeluarkan daripadanya);  3 juga Yohana, istri Khuza, pegawai istana Herodes; Susana, dan banyak lagi wanita lain. Dengan biaya sendiri, mereka membantu Yesus dan pengikut-pengikut-Nya.

Ayat Emas: “ Dengan biaya sendiri, mereka membantu Yesus dan pengikut-pengikutNya. ( Lukas 8:3 )
Melayani dengan Tulus

            Sebelum pulang, guru sekolah minggu member pengumuman, “ Anak-anak, minggu depan kita libur , kecuali beberapa anak yang akan ikut pergi kunjungan ke panti asuhan di luar kota”. Selesai member pengumuman, tiba-tiba ada seorang anak menghampiri guru, “ Bolehlah tapi kamu harus membayar uang transport sebesar du puluh lima ribu rupiah.”
            Mendengar penjelasan ibu guru, si guru, si anak lantas mengurungkan niatnya. Bahkan di luar aula ia bnergosip,” Masak sih mau ikut melayani anak-anak panti asuhan kita harus bayar. Kitakan sudah berkorban melayani, masak masih harus bayar.”
            Adik-adik terkasih. Mungkin cerita seperti diatas terjadi juga di tempat kalian. Bagaimana tanggapan kalian ? Sebagai murid Kristus, sangatlah tidak pantas jika kita bergosip. Apalagi jika itu tidak benar. Mengunjungi anak panti asuhan itu adalah sesuatu yang baik. Sebuah pelayanan yang amat penting. Tetapi, jika itu dilakukan di luar kota, kita memang memerlukan sarana untuk sampai ke sana, yaitu uang transport. Sangat wajarlah untuk sampai pada pelayanan disana kita memerlukan sarana itu.
            Hari ini kitab suci menceritakan mengenai kisah pengikut-pengikut Kristus yang dengan tulus iklas mengikuti Kristus. Keiklasan itu tampak dari tindakan mereka yang berusaha hidup dengan biaya sendiri. Mereka tidak egois, mentang-mentang sudah mengikuti Yesus mereka hidupnya nebeng juga ke Tuhan Yesus. Tidak, mereka tidak seperti itu.
            Marilah, mulai saat ini kita jauhkan sikap egois kita. Mari berpikir positif untuk segala pelayanan kita. Kita bangun semangat tulus iklas dalam setiap aksi pelayanan kita. ( Sad Windu )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar