Selasa, 20 September 2011

21 September 2011

Rabu, 21 September 2011
Matius 9:9-13, Pesta St. Matius
9 Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu. Sementara berjalan, Ia melihat seorang penagih pajak, bernama Matius, sedang duduk di kantor pajaknya. Yesus berkata kepadanya, "Mari ikut Aku!" Maka Matius berdiri dan mengikuti Yesus.  10 Waktu Yesus sedang makan di rumah Matius, datanglah banyak penagih pajak dan orang-orang yang dianggap tidak baik oleh masyarakat, ikut makan bersama-sama Yesus dan pengikut-pengikut-Nya.  11 Ada orang-orang Farisi yang melihat hal itu. Dan mereka bertanya kepada pengikut-pengikut Yesus, "Apa sebab gurumu makan bersama-sama dengan penagih pajak dan orang-orang tidak baik?"  12 Yesus mendengar pertanyaan mereka lalu menjawab, "Orang yang sehat tidak memerlukan dokter, hanya orang yang sakit saja.  13 Selidikilah apa artinya ayat Alkitab ini: 'Aku menghendaki belas kasihan, dan bukan kurban binatang'. Sebab Aku datang bukan untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina."

Ayat Emas : Aku datang bukan untuk memanggil orang yang menganggap dirinya sudah baik, melainkan orang yang dianggap hina. ( Matius 9:13b )

Memperbaiki yang Buruk
           
Rudi sebenarnya anak yang baik, Namun, karena ia suka bergaul dengan teman-teman Gerry yang sudah dikenal teman-teman sekolah sebagai kelompok yang suka membuat keributan, maka ia pun dianggap juga sebagai anak nakal yang tidak ada bedanya dengan mereka.
            Suatu hari, ketika ia sedang terlihat duduk sendirian di depan rumahnya, Shinta, yang adalah teman sekelasnya, mencoba menghampirinya.” Lho, kok tumben kamu duduk sendirian di rumah ? Biasanya kan teman-temanmu yang nakal itu datang kemari.” Lanjutnya, “ Tapi, menurutku kamu lebih baik seperti ini dan tidak lagi bergaul dengan mereka supaya tidak ketularan nakal.” Mendengar ucapan Shinta itu, Rudi pun berkata, “ Mereka itu sebenarnya tidaklah seburuk yang kau kira kak Shinta. “ Lagi, katanya, “ Hanya saja, kita perlu menemeni mereka dan member kesempatan untuk menjadi baik, seharusnya kita tidak menjauhi mereka. Kalau kita justru menjauhi mereka, lantas apa yang bisa kita lakukan untuk mereka supaya menjadi lebih baik ? Sebaliknya, bila kita mendekati mereka, kita bisa mengajarkan yang baik. Jadi, janganlah hanya menilai buruk orang lain tapi mari kita pikirkan apa yang bisa kita lakukan untuk mereka.” Shinta hanya terdiam mendengar perkataan Rudi, karena apa yang dikatakannya itu memang benar.
            Entah karena takut bila turut dianggap buruk atau karena hal lain, seringkali kita lebih suka bergaul dengan orang-orang yang kita pandang baik saja dan menjauhi orang-orang yang kita anggap buruk. Tapi sikap demikian tidak berlaku bagi Yesus. Ia justru mendekati orang-orang yang selama ini dianggap buruk seperti halnya yang dilakukan Rudi. Dalam hal ini, sebenarnya Yesus telah member teladan kepada kita untuk bergaul kepada semua orang, terlebih lagi dengan orang-orang yang selama ini dianggap buruk supaya kita dapat menyelamatkan mereka. Bukankah diri kita sendiri juga masih perlu diperbaiki ? ( Alfonsus Hardiman )


Tidak ada komentar:

Posting Komentar