Selasa, 20 September 2011

20 September 2011

Selasa, 20 September 2011
Lukas 8:19-21
19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat sampai kepada-Nya karena orang terlalu banyak.  20 Maka ada seorang yang berkata kepada Yesus, "Pak, ibu dan saudara-saudara Bapak ada di luar. Mereka ingin bertemu dengan Bapak."  21 Tetapi Yesus berkata kepada mereka, "Orang-orang yang mendengar perkataan Allah dan melakukannya, merekalah ibu dan saudara-saudara-Ku."

Ayat Emas : Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “ Orang-orang yang mendengar perkataan Allah dan melakukanNya, merekalah ibu dan saudara-saudara-Ku ( Lukas 8:21 )

Cinta Kasih dan Ketulusan

            Suatu ketika, Dewi berpamitan dengan teman-teman di sekolahnya karena ia harus mengikuti ayahnya yang dipindatugaskan ke kota lain. Sebenarnya ia merasa sangat berat meninggalkan teman-teman sekolah yang sudah terlanjur akrab dengannya. Tapi, ia merasa tidak punya pilihan lain, kecuali harus menurut pada kedua orang tuanya. Setelah berpamitan, maka ia segera meninggalkan sekolah dan keesokan harinya ia bersama dengan kedua orang tuanya pun segera berangkat ke kota lain.
            Awalnya, Dewi merasa seperti orang asing di tempatnya yang baru itu. Namun, setelah beberapa hari, akhirnya ia mendapat teman baru yang berasl dari Papua, namanya Kristi. Bagi Dewi, Kristi adalah anak yang sangat baik, ia rendah hati, penuh perhatian, dan dapat dipercaya. Tidaklah mengherankan bila Dewi merasa sangat senang dan nyaman setiap kali bermain bersama Kristi . Tanpa terasa, hari demi hari, bulan demi bulan, hingga tahun demi tahun telah mereka lewati bersama. Demikian pula segala kegembiraan dan kesedihan mereka rasakan lewati bersama pula dalam jalinan persahabatan yang tulus dan penuh kasih saying seperti hanya kakak beradik.
            Namun kin, Dewi menyadari bahwa sebentar lagi mereka sudah akan lulus sekolah dan tak lama lagi Kristi akan kembali ke tempat asalnya. Hal itu telah mengingatkan kem,bali pada kenangan lama Dewi waktu ia harus berpisah dengan teman-teman sekolahnya dulu, meski perpisahan kali ini terasa lebih menyakitkan baginya. Maka, beberapa hari belakangan ini ia selalu tampak murung. Tanpa dikatakannya, Kristi bisa memahami bagaimana perasaan sahabat karibnya itu, maka Kristi bisa memahami bagaimana perasaan sahabat karibnya itu, maka Kristi pun berusaha untuk menenangkannya dengan berkata,”Dewi, kamu tidak boleh terus bersedih seperti ini. Percayalah, meski aku akan berada di tempat yang jauh, tapi persaudaraan yang telah kita bangun dengan susah payah ini tidak akan mudah dihancurkan oleh jauhnya jarak dan waktu. Sampai kapanpun, kita tetap saudara dan suatu saat nanti kita pasti akan bertemu kembali.”
            Sungguh benar kata-kata Kristi itu, persahabatan yang dijalin dalam cinta kasih dan ketulusan sangatlah berharga dan jauh melebihi persaudaraan. Cinta kasih dan ketulusan itu tak lain berasal dari Allah, dan hanya orang-orang yang mau mendengarkan perkataan Allah sajalah yang mampu membangun persaudaraan dalam cinta kasih dan ketulusan itu seperti yang dimaksudkan oleh Yesus. Bagaimana dengan kita ? Apakah kita pun telah bersikap demikian ? ( Mikhael )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar