Jumat, 17 Juni 2011

27 Juni 2011

Senin, 27 Juni 2011
Matius 8:18-22
18 Ada banyak sekali orang di sekeliling Yesus. Waktu Yesus melihat mereka semuanya, Ia menyuruh pengikut-pengikut-Nya menyeberangi danau. 19 Lalu seorang guru agama datang kepada-Nya dan berkata, "Bapak Guru, saya mau mengikuti Bapak ke mana saja!" 20 Yesus menjawab, "Serigala punya liang, dan burung punya sarang, tetapi Anak Manusia tidak punya tempat berbaring." 21 Lalu seorang pengikut-Nya yang lain berkata, "Pak, izinkanlah saya pulang dahulu untuk menguburkan ayah saya." 22 Tetapi Yesus menjawab, "Ikutlah Aku, dan biarkan orang mati menguburkan orang matinya sendiri."

Ayat Emas : Yesus menjawab, "Serigala punya liang, dan burung punya sarang, tetapi Anak Manusia tidak punya tempat berbaring." (Matius 8:20)

BERSYUKURLAH
            Lastri merengek-rengek pada ibu katanya, Ibu, Lastri minta dibelikan kalung salib seperti punyanya Merlyn.” Ibu sangat sedih mendengar permintaan Lastri, karena ia tidak bisa mengabulkannya, kata ibu, Lastri, kalung Merlyn itu sangat mahal. Sementara kita, bisa makan saja sudah bersyukur.” Mendengar ucapan ibu, Lastri justru merasa kesal dan berlari ke luar rumah untuk melampiaskan rasa kesalnya.
            Saat dalam pelarian itu ia bertemu dengan seorang ibu dengan anaknya yang masih kecil duduk di trotoar jalanan. Meskipun mereka hidup serba kekurangan, namun dari pancaran raut wajah yang ceria, mereka terlihat bahagia. Ketika menyaksikan pemandangan itu, Lastri menyesal dan kembali ke rumah serta meminta maaf pada ibu. Kini, ibu merasa lega setelah mengetahui Lastri yang telah mau kembali dan mensyukuri hidupnya.
            Bersyukur itu sangat penting. Ada orang yang hidup dalam kekurangan, tapi bahagia. Dan ada pula orang yang hidupnya serba kecukupan, tapi merasa menderita. Semua itu bergantung pada diri orang itu sendiri, apakah ia mau bersyukur atau tidak. Karena itu, mari kita belajar untuk selalu mensyukuri semua yang telah diberikan oleh Tuhan. Bukankah Tuhan Yesus sendiri mau hidup miskin dan menderita? Tapi Ia tidak pernah merasa kekurangan. Sekali lagi, mari kita belajar mensyukuri hidup dan belajar dari Tuhan Yesus sendiri. (Natalia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar