Jumat, 17 Juni 2011

17 Juni 2011

Jumat, 17 Juni 2011
Matius 6:19-23
19 "Janganlah mengumpulkan harta untuk dirimu di dunia, di mana rayap dan karat dapat merusaknya dan pencuri datang mencurinya. 20 Sebaliknya, kumpulkanlah harta di surga, di mana rayap dan karat tidak merusaknya, dan pencuri tidak datang mencurinya. 21 Karena di mana hartamu, di situ juga hatimu!" 22 "Mata adalah lampu untuk badan. Kalau matamu jernih, seluruh badanmu terang-benderang. 23 Tetapi kalau matamu kabur, seluruh badanmu gelap-gulita. Jadi kalau lampu di dalam dirimu itu gelap, alangkah pekatnya kegelapan itu!"

Ayat Emas : "Mata adalah lampu untuk badan. Kalau matamu jernih, seluruh badanmu terang-benderang. (Matius 6:22)

RAKUS
            Tono adalah salah satu siswa SD Harapan Bangsa. Di depan sekolahnya ada seorang ibu penjual kue, namanya Bu Ratih. Meskipun baju yang dikenakan Bu Ratih itu sudah using namun tetap tampak rapih. Demikian juga dengan kue yang ia jual pun sangat enak, bersih dan harganya murah. Oleh karenanya, banyak siswa yang lebih suka jajan di tempatnya. Bu Ratih memiliki seorang anak yang bernama Rudi, yang juga sekolah di SD Harapan Bangsa tersebut. Sayangnya Rudi adalah anak yang sangat nakal dan suka mencuri. Suatu kali, saat jam istirahat, Rudi yang sedang bermain dengan Tono dipanggil ibunya untuk dimintai tolong menjaga dagangannya sebentar, karena ibunya hendak mengantar kue pesanan ke kantor. Kemudian Rudi yang ditemani Tono pun menggantikan ibunya untuk beberapa saat. Namun, ketika ibunya meninggalkan mereka dan berjalan ke kantor, Rudi justru memakan kue-kue dan mencuri uang ibunya. Melihat perbuatan Rudi itu, Tono sudah berulang kali mencoba mencegah dan menasihatinya. Tapi Rudi tetap saja tidak mau mendengarkannya. Ketika melihat ibunya telah berjalan kembali dari kantor, Rudi pun segera meninggalkan tempat itu dan segera berlari ke seberang jalan untuk membeli jajanan lainnya meskipun sebenarnya jalanan itu terlihat tidak bersih, lantas, apa akibatnya? Rudi bukannya dapat menikmati jajanan itu, melainkan ia menjadi sakit perut.
            Rudi telah melakuka kesalahan besar. Ia telah mencuri kue dan uang ibunya, dan menjajakan uang hasil curian itu hanya untuk memenuhi kesenangannya sendiri tanpa memikirkan keadaan ibunya yang sedang bersusah payah. Bahkan , ia pun tidak mau mendengarkan nasihat Tono, temannya. Akibat dari kerakusan dan ketidakpedulinnya itu. Kini ia justru menderita. Bila kita mau menyadari secara sungguh-sungguh, sebenarnya Tuhan itu memberikan berkat itu untuk sampai kepada kita. Oleh karena itu, marilah kita terus berusaha untuk tetap berjalan di jalan terang Tuhan dengan selalu hidup jujur dan menggunakan panca indra kita untuk melakukan hal-jhal yang baik, serta berserah diri mengikuti kehendaknya, supaya berkatnya itu tetap mengalir dalam seluruh hidup kita. (Maharani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar