Jumat, 17 Juni 2011

19 Juni 2011

Minggu, 19 Juni 2011
Yohanes 3:16-18
16 Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal. 17 Sebab Allah mengirim Anak-Nya bukan untuk menghakimi dunia ini, tetapi untuk menyelamatkannya. 18 Orang yang percaya kepada-Nya tidak dihukum. Tetapi orang yang tidak percaya sudah dihukum oleh Allah, karena ia tidak percaya kepada Anak Allah yang tunggal.

Ayat Emas : Karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan mendapat hidup sejati dan kekal. (Yohanes 3:16)

PENGORBANAN ORANG TUA
            Sekarang harga susu sangat mahal, sementara itu Bu Tarmi hanyalah seorang penjual makanan kecil di sekolah. Penghasilannya tidak cukup untuk membelikan susu untuk Tarno, anaknya yang masih bayi. Disamping itu ia juga masih harus membayar biaya sekolah Jarwo yang masih duduk kelas III SD.
            Dulu, ketika Tarno belum lahir, Bu Trami masih bisa mengumpulkan sedikit sisa hasil jualannya untuk menghidupi keluarganya dan membiayai sekolah Jarwo. Tapi sekarang ia sudah tidak dapat lagi menyisihkannya, bahkan untuk makan sehari-hari saja kurang. Jarwo sangat sedih melihat keadaan ibunya, tapi ia sendiri tidak dapat berbuat banyak untuk meringankan beban orang tua. Kini Jarwo pun harus rela makan sekali sehari.
            Lama kelamaan keadan rumah tangga Bu Tarmi semakin memprihatinkan, karena anak-anak sekolah mulai jarang membeli makanan yang dijualnya. Akhirnya Bu Tarmi berhenti berjualan dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Meskipun demikian. Penghasilannya masih belum dapat mencukupi kebutuhan kedua anaknya. Demi kedua anaknya itu Bu Tarmi mencoba memberanikan diri untuk berhutang pada tetangganya yang kaya. Akhirnya ia berhasil mendapatkan pijamnan dengan bunga yang sangat tinggi. Bu Tarmi tidak punya pilihan lain kecuali menerima tawaran pinjaman itu.
            Setelah beberapa bulan, ternyata ia tetap tak sanggup membayar utangnya. Akhirnya ia diminta untuk bekerja di tempat orang kaya itu tanpa menerima bayaran. Bu Tarmi rela melakukan semuanya itu demi menghidupi kedua anaknya.
            Memang nasib Bu Tarmi sangat menyedihkan, tapi lebih menyedihkan Allah, sebab ia sampai merelakan anakNya sendiri untuk menyelamatkan kita. Sungguh kita akan menjadi anak-anak yang durhaka jika tidak tahu membalas kebaikkan Allah dengan mengasihiNya. Karena itu cintailah Allah dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. (Selasih)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar