Minggu, 05 Juni 2011

10 Juni 2011


Jumat, 10 Juni 2011
Yohanes 21:15-19
15 Sesudah mereka makan, Yesus berkata kepada Simon Petrus, "Simon, anak Yona, apakah engkau lebih mengasihi Aku daripada mereka ini mengasihi Aku?" "Benar, Tuhan," jawab Petrus, "Tuhan tahu saya mencintai Tuhan." Yesus berkata kepadanya, "Peliharalah anak-anak domba-Ku." 16 Untuk kedua kalinya Yesus bertanya kepadanya, "Simon anak Yona, apakah engkau mengasihi Aku?" "Benar, Tuhan," jawab Petrus, "Tuhan tahu saya mencintai Tuhan." Yesus berkata kepadanya, "Peliharalah domba-domba-Ku." 17 Untuk ketiga kalinya Yesus bertanya kepadanya, "Simon anak Yona, apakah engkau mencintai Aku?" Petrus menjadi sedih sebab Yesus bertanya kepadanya sampai tiga kali. Maka Petrus menjawab lagi, "Tuhan, Tuhan tahu segala-galanya. Tuhan tahu saya mencintai Tuhan!" Lalu Yesus berkata kepadanya, "Peliharalah domba-domba-Ku. 18 Sungguh benar kata-Ku ini: Ketika engkau masih muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu, dan pergi ke mana saja engkau mau. Tetapi kalau engkau sudah tua nanti, engkau mengulurkan tanganmu, dan orang lain yang mengikat engkau dan membawa engkau ke mana engkau tidak mau pergi." 19 (Dengan kata-kata itu Yesus menunjukkan bagaimana Petrus akan mati nanti untuk mengagungkan Allah.) Sesudah itu Yesus berkata kepada Petrus, "Ikutlah Aku!"

Ayat Emas : Sungguh benar kata-Ku ini: Ketika engkau masih muda, engkau sendiri mengikat pinggangmu, dan pergi ke mana saja engkau mau. Tetapi kalau engkau sudah tua nanti, engkau mengulurkan tanganmu, dan orang lain yang mengikat engkau dan membawa engkau ke mana engkau tidak mau pergi." (Yohanes 21:18)

RISKI, UTI, DAN HOT WHEELS
            Suatu hari, ketika Riski diajak Utinya belanja di sebuah took, ia melihat sebuah mobil mainan “ Hot Wheels “ Saat Uti sedang sibuk berbelanja, iapun terlihat asyik memegangi mainan itu. Sebenarnya ia sangat ingin memiliki mobil mainan itu, tapi ia tidak berani mengungkapkan keinginannya itu kepada Utinya dan berusaha untuk melupakannya. Hari demi hari pun berlalu dan kini telah tiba hari kenaikan kelas. Ketika ia melihat nilai raportnya, alangkah senangnya Riski karena ia mendapatkan peringkat dua di kelasnya. Dengan hati gembira ia un segera bergegas pulang untuk menunjukkan nilainya itu kepada Uti. Tapi, ternyata rumahnya sepi. “ Uti kemana ya?” Tanya Riski dalam hati sambil terus berusaha mencari utinya itu ke semua ruangan rumah.namun tetap saja ia tak menjumpainya. Ketika tiba di ruang tidur, ia pun tetegun. Sebab, ia melihat di atas bantalnya terlihat ada sebuah bungkusan cantik dan tertera tulisan : UNTUK RISKI. Dengan hati penuh Tanya, diambilnya bungkusan itu dan dengan hati-hati ia mencoba membukanya. Dan betapa terkejutnya Riski setelah melihat isi bungkusan tersebut. Ternyata bungkusan itu berisi “ Hot Whee ! “ mobil mainan yang selama ini ia dambakan. Lantas, Riski pun segera berteriak kegirangan, “ Uti….” Dan pada saat itulah Uti segera muncul di depan pintu kamarnya sambil tersenyum memandanginya. Segera saja Riski berhambur memeluk Uti sambil berkata, Terima kasih Uti. Riski benar-benar saying Uti. “ Dengan lembut, Uti pun mengusap kepala Riski sambil berkata, “ Uti juga sayang Riski , karena selama ini Riski sudah mau mendengarkan nasehat Uti. Selamat ya,Riski sudah berhasil naik kelas.” Uti tahu klau Riski sangat sayang padanya, dan ia telah menunjukkan rasa cintanya itu dengan selalu menuruti nasihatnya sampai berhasil naik kelas dengan nilai bagus. Riski telah mewujudkan cinta Tuhan dengan mencintai Uti, neneknya. Kepatuhan Riski dan cintanya yang begitu besar itu telah membuahkan kebahagiaan bagi dirinya dan neneknya. Sebaiknya, kita pun melakukan hal yang sama seperti yang telah dilakukan Riski, yakni membuktikan cinta kita kepada Tuhan Yesus dengan mematuhi nasihatNya untuk selalu menghormati orang tua dan menaati mereka. (Prasetyowati)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar