Senin, 12 Desember 2011

14 Desember 2011

Rabu, 14 DESEMBER 2011
Pw St. Yohanes dari Salib
Luk 7:19-23

19 lalu menyuruh mereka pergi kepada Tuhan Yesus dan bertanya, "Bapakkah orang yang akan datang menurut janji Allah, atau haruskah kami menunggu seorang lain?" 20 Kedua pengikut Yohanes itu pergi kepada Yesus dan berkata, "Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada Bapak, apakah Bapak orang yang akan datang menurut janji Allah, atau haruskah kami menunggu orang lain?" 21 Waktu itu, Yesus menyembuhkan banyak orang, dan mengusir banyak roh jahat serta membuat banyak orang buta dapat melihat. 22 Jadi Yesus menjawab, "Kembalilah kepada Yohanes dan beritahukanlah apa yang kalian dengar dan lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang berpenyakit kulit yang mengerikan sembuh, orang tuli mendengar, orang mati hidup kembali, dan Kabar Baik dari Allah diberitakan kepada orang-orang miskin. 23 Berbahagialah orang yang tidak ada alasan untuk menolak Aku."

Ayat Emas : “ Yohanes Pembaptis menyryh kami bertanya kepada Bapak, apakah Bapak orang yang akan dating menurut janji Allah atau haruskah kami menunggu orang lain ?” ( LUK. 7:19 )

Berani Bertanya

“ Malu bertanya , sesat di jalan “, demikian peribahasa yang diajarkan oleh ibu Siti kepada kami. Bu Siti adalah guru Bahasa Indonesia kelas tiga. Peribahasa itu selalu diingat Bima karena dialah yang menjawab pertanyaan dari ibu Siti. Pertanya Bu Siti waktu itu adalah “Apakah arti peribahasa ini ?” dan Bima tahu betul jawabannya.
Bima suka sekali bertanya hal-hal yang tidak diketahuinya. Kebiasaan Bima ini tidak disukai oleh beberapa teman dan guru. Bima juga suka membaca kisah-kisah dalam Kitab Suci. Kalau ada hal yang tidak dimengerti dalam cerita itu, ia selalu bertanya kepada Ibu dan Bapaknya. Dan kalau Ibu dan Bapaknya tidak dapat menjawab pertanyaannya, ia bertanya pada Pastor Paroki.
Kebiasaan Bima yang suka bertanya, lambat laun mendorong teman-temannya juga untuk aktif bertanya hal-hal yang kurang mengerti. Yohanes mengutus murid-muridnya menemui Yesus untuk bertanya hal-hal yang tidak dipahaminya. Dengan membiasakan diri untuk berani bertanya hal-hal yang tidak kita mengerti, kita menjadi tahu banyak hal yang ada di sekitar kita. ( Selvi )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar