Rabu, 16 November 2011

19 November 2011

Sabtu, 19 NOVEMBER 2011
Luk 20:27-40

27 Beberapa orang dari golongan Saduki datang kepada Yesus. (Mereka adalah golongan yang berpendapat bahwa orang mati tidak akan bangkit kembali.) Mereka bertanya kepada Yesus,  28 "Bapak Guru, Musa menulis hukum ini untuk kita: Kalau seorang laki-laki mati dan ia tidak punya anak, maka saudaranya harus kawin dengan jandanya supaya memberi keturunan kepada orang yang sudah mati itu.  29 Pernah ada tujuh orang bersaudara. Yang sulung kawin, lalu mati tanpa mempunyai anak.  30 Kemudian yang kedua kawin dengan jandanya, tetapi ia pun mati tanpa mempunyai anak.  31 Hal yang sama terjadi juga dengan saudara yang ketiga dan seterusnya sampai yang ketujuh.  32 Akhirnya wanita itu meninggal juga.  33 Pada hari orang mati dibangkitkan kembali, istri siapakah wanita itu? Sebab ketujuh-tujuhnya sudah kawin dengan dia."  34 Yesus menjawab, "Orang-orang yang hidup sekarang ini kawin,  35 tetapi orang-orang yang layak untuk dibangkitkan sesudah mati, dan hidup di zaman yang akan datang, mereka tidak kawin.  36 Keadaan mereka seperti malaikat, dan tidak dapat mati. Mereka adalah anak-anak Allah, sebab mereka sudah dibangkitkan kembali dari kematian.  37 Musa sendiri menyatakan dengan jelas bahwa orang mati akan dibangkitkan kembali. Dalam tulisannya mengenai belukar yang menyala itu ia menyebut Tuhan sebagai 'Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub'.  38 Nah, Allah itu bukan Allah orang mati! Ia Allah orang-orang yang hidup! Sebab untuk Allah, semua orang hidup."  39 Beberapa guru agama berkata, "Jawaban Bapak Guru baik sekali."  40 Sebab itu mereka tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Ayat Emas : “ Keadaan mereka seperti malaikat, dan tidak dapat mati. Mereka adalah anak-anak Allah, sebab mereka sudah dibangkitkan kembali dari kematian. ( Luk. 20:36 )

Percayalah
                Sejak berumur 2 tahun sampai sekarang sesudah duduk di kelas I sekolah dasar, Julius diasuh oleh neneknya. Karena kedua orang tuanya harus bekerja di luar kota. Selama tinggal bersama nenek , ia sangat menghormati dan mengasihi neneknya. Suatu hari, neneknya jatuh pingsan di kamarnya dan Julius sangat panic. Ia berteriak-teriak minta tolong, sehingga banyaklah tetangga yang berdatangan dan membantu mengangkat nenek dan membawa ke rumah sakit.  Sementara itu Julius hanya bisa menangis. Dari hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit diketahui bahwa ternyata nenek menderita kanker  usus yang telah terlanjur parah sehingga menjadikan kondisi fisiknya sangat lemah.
                Setelah beberapa saat, nenek pun siuman. Kemudian ia pun mengelus-elus kepala Julius yang masih terus  menangis. Dengan penuh kasih sayang nenek berkata kepadanya, “ Cup-cup, Julius. Kita tidak perlu cemas, semua orang pasti akan mati. Karena tidak selamanya kitaakan hidup di dunia ini, tapi akan tiba saatnya juga kita harus hidup di rumah Tuhan. Di rumah Tuhan itulah kita akan  menemukan kebahagiaan yang sesungguhnya. Jadi, jangan menangis lagi ya.”  Kemudian nenek mengajak Julius berdoa dan sesaat kemudian ia menghembuskan nafasnya yang terakhir. Semua orang pasti akan meninggal dunia dan percayalah bahwa kematian itu adalah jalan untuk sampai kepada kehidupan yang baru dalam persatuan dengan Tuhan. ( Hilda Anitawati )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar