Rabu, 16 Februari 2011

19 Februari 2011

Sabtu, 19 Februari 2011

Markus 9 : 2 – 13

9:2 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus dengan Yakobus dan saudaranya Yohanes, menyendiri ke sebuah gunung yang tinggi. Di depan mata mereka Yesus berubah rupa.
9:3 Pakaian-Nya menjadi putih berkilauan. Tidak ada seorang penatu pun di dunia ini yang dapat mencuci seputih itu.
9:4 Kemudian ketiga orang pengikut-Nya itu melihat Yesus bercakap-cakap dengan Elia dan Musa.
9:5 Maka Petrus berkata kepada Yesus, "Pak Guru, enak sekali kita di sini. Baiklah kami mendirikan tiga kemah: satu untuk Bapak, satu untuk Musa, dan satu lagi untuk Elia."
9:6 Sebenarnya Petrus tidak tahu apa yang ia harus katakan, sebab ia dengan kedua temannya sedang ketakutan sekali.
9:7 Kemudian awan meliputi mereka dan dari awan itu terdengar suara yang berkata, "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi. Dengarkan Dia!"
9:8 Cepat-cepat mereka melihat sekeliling mereka, dan tidak lagi melihat siapa pun di situ bersama mereka, kecuali Yesus saja.
9:9 Waktu mereka turun dari gunung itu, Yesus memperingatkan mereka, "Jangan memberitahukan kepada siapa pun apa yang kalian lihat tadi sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari kematian."
9:10 Mereka mentaati pesan itu, tetapi di antara mereka sendiri mereka mulai mempercakapkan apa maksud Yesus dengan "hidup kembali dari kematian".
9:11 Maka mereka bertanya kepada-Nya, "Mengapa guru-guru agama berkata bahwa Elia mesti datang terlebih dahulu?"
9:12 Yesus menjawab, "Elia memang datang terlebih dahulu untuk membereskan segala sesuatu. Tetapi bagaimanakah halnya dengan Anak Manusia? Apa sebab di dalam Alkitab tertulis bahwa Ia akan banyak menderita dan dihina orang?
9:13 Tetapi Aku berkata kepadamu: Elia sudah datang, dan orang-orang memperlakukan dia semau mereka. Itu cocok dengan yang sudah tertulis dalam Alkitab tentang dirinya.

Ayat Emas: Mrk 9:9
Yesus memperingatkan mereka, "Jangan memberitahukan kepada siapa pun apa yang kalian lihat tadi sebelum Anak Manusia dibangkitkan dari kematian."

Yuanita Yang Rendah Hati

            Yuanita adalah anak seorang pengusaha sukses, sehingga tidaklah mengherankan bila di rumahnya terdapat banyak mobil bagus. Sedangkan Badu adalah anak dari salah satu sopir pribadinya. Meskipun sangat kaya, namun Yuanita sangat rendah hati dan ia tetap mau bergaul dengan teman-temannya yang miskin. Lain halnya dengan Badu, karena ayahnya bekerja di tempatnya Yuanita yang kaya itu, maka ia hanya mau baik dengan Yuanita dan tidak mau bergaul dengan teman-teman yang lain. Bahkan setiap kali hendak berangkat sekolah pun Badu selalu merayu Yuanita untuk naik mobil saja, namun Yuanita menolaknya dan ia memilih naik angkutan umum supaya dapat berangkat bersama-sama teman-temannya.
            Karena kerendahanhati dan kebaikannya itu, Yuanita disukai oleh banyak orang. Sedangkan Badu dijauhi oleh teman-temannya sendiri. Mari kita contoh Yuanita, yang meskipun kaya tapi tetap rendah hati dan mau berkawan dengan semua orang tanpa membeda-bedakan (Tuty).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar