Kamis, 16 Februari 2012

21 Februari 2012

Selasa, 21 Februari 2012
Mrk 9:30-37
30 Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meninggalkan tempat itu dan meneruskan perjalanan melalui Galilea. Yesus tidak mau orang tahu di mana Ia berada, 31 sebab Ia sedang mengajar pengikut-pengikut-Nya. "Anak Manusia akan diserahkan kepada kuasa manusia," begitu kata Yesus, "dan Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit!" 32 Pengikut-pengikut-Nya tidak mengerti yang diajarkan oleh Yesus, tetapi mereka takut bertanya kepada-Nya. 33 Mereka sampai di Kapernaum. Setelah di rumah, Yesus bertanya kepada pengikut-pengikut-Nya, "Kalian mempersoalkan apa di tengah jalan tadi?" 34 Mereka tidak menjawab, sebab di tengah jalan mereka bertengkar mengenai siapa yang terbesar. 35 Yesus duduk, lalu memanggil kedua belas pengikut-Nya itu. Ia berkata kepada mereka, "Orang yang mau menjadi yang nomor satu, ia harus menjadi yang terakhir dan harus menjadi pelayan semua orang." 36 Kemudian Yesus mengambil seorang anak kecil, dan membuat anak itu berdiri di depan mereka semua. Yesus memeluk anak itu dan berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, 37 "Orang yang menerima seorang anak seperti ini karena Aku, berarti menerima Aku. Dan orang yang menerima Aku, ia bukan menerima Aku saja, tetapi menerima juga Dia yang mengutus Aku."
Ayat Emas : “Orang yang mau menjadi nomor satu, ia harus menjadi yang terakhir dan harus menjadi pelayan semua orang” (Mrk 9 : 35)
PEMIMPIN HARUS RELA BERKORBAN

Setiap sabtu seusai pulang sekolah di SDK Marsudisiwi selalu diadakan Pramuka (Praja Muda Pramuka) dan para Pembina menyuruh setiap muridnya untuk berbaris dan membentuk kelompok, setiap kelompok 10 orang. Seusai mereka membentuk kelompok, para Pembina menyuruh setiap kelompoknya untuk memilih ketua kelompok masing-masing. Salah satu kelompok diketuai oleh Riko, seorang yang sangat sombong dan selalu membentak-bentak anak buahnya sehingga teman-temannya merasa sakit hati. Mereka pun melaporkannya kepada Pembina. Lalu Pembina menyuruh seluruh ketua kelompok berkumpul dan member arahan kepada mereka.
“anak-anak kalau kalian ingin menjadi pemimpin dan kalian telah menjadi pemimpin, kalian harus mau membimbing teman-teman kalian, bukan menjadi orang yang suka memerintah melainkan harus saling membantu antar teman agar kelompok itu menjadi kompak” Setelah Pembina member arahan,Riko pun sadar dan menyesali setiap perilakunya kepada teman-temannya. Dan ketika itu juga Riko meminta maaf kepada teman-temannya. Sejak saat itu Riko selalu membantu dan bekerja sama untuk menjadi kelompok yang baik. Nah sekarang saatnya kita menjadi pemimpin yang saling membantu dan meolong dengan rendah hati sesame kita (valentine)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar