Jumat, 30 September 2011

5 Oktober 2011

Rabu, 5 Oktober 2011
Lukas 11:1-4

Pada suatu hari Yesus berdoa di suatu tempat. Sehabis berdoa, salah seorang dari pengikut-pengikut-Nya berkata, "Tuhan, coba ajarkan kami berdoa seperti Yohanes mengajar pengikut-pengikutnya berdoa."  2 Maka Yesus berkata kepada mereka, "Kalau kalian berdoa, katakanlah begini, 'Bapa, Engkaulah Allah yang Esa. Semoga Engkau disembah dan dihormati.  3 Berilah setiap hari makanan yang kami perlukan.  4 Ampunilah dosa-dosa kami, sebab kami juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan janganlah membiarkan kami kehilangan percaya pada waktu kami dicobai.'"

Ayat Emas : Tuhan , coba ajarkan kami berdoa seperti Yohanes mengajar pengikut-pengikutnya berdoa. ( Luk. 11:1 )
           
Menghafal Doa-Doa Katolik

Kiki sangat sulit menghafal doa-doa Katolik seperti Doa salam Maria, kemuliaan, dan Bapa Kami. Dia merasa mindert bila melihat teman-teman lainnya sudah hafal doa-doa itu. Kiki ingin sekali dapat menghafal doa-doa itu di luar kepala, dan membuktikan kepada teman-temannya bahwa dia juga bisa.
Frater Dion mengerti kesulitan Kiki untuk menghafal doa-doa itu. Suatu kali, Frater memanggil Kiki ketika ia hendak pulang sekolah. Frater mengajak Kiki untuk berdoa bersama di ruang kelas yang sudah sepi. Doa-doa itu pertama-tama bukan untuk dihafalkan, tapi untuk didoakan. Kalau Kiki masih belum lancar dalam berdoa, sebelum berdoa katakana ini : Tuhan Yesus, ajari Kiki berdoa…..” Demikian nasihat Frater kepada Kiki.
Tuhan Yesus mengajarkan doa Bapa Kami yang sangat indah. Doa ini diajarkan kepada kita supaya kita mendoakannya setiap hari. ( Maria )

4 Oktober 2011

Selasa, 4 Oktobert 2011
Lukas 10:38-42
38 Kemudian Yesus dan pengikut-pengikut-Nya meneruskan perjalanan, lalu tiba di sebuah desa. Di situ seorang wanita, bernama Marta, mengundang Dia ke rumahnya.  39 Marta mempunyai saudara perempuan bernama Maria. Maria ini duduk dekat Tuhan Yesus mendengarkan ajaran-ajaran-Nya.  40 Tetapi Marta sibuk sekali dengan pekerjaan rumah tangganya. Ia pergi kepada Yesus dan berkata, "Tuhan, apakah Tuhan tidak peduli Maria membiarkan saya bekerja sendirian saja? Suruhlah dia menolong saya!"  41 "Marta, Marta!" jawab Tuhan. "Engkau khawatir dan sibuk memikirkan ini dan itu;  42 padahal yang penting hanya satu. Dan Maria sudah memilih yang baik, yang tidak akan diambil dari dia." 

Ayat Emas : Maria ini duduk dekat Tuhan Yesus mendengarkan ajaran-ajaran – Nya. ( Luk.10:39)

Ngobrol di Saat Misa

Rico dan Gani duduk di bangku paling depan di gereja. Sejak awal hingga akhir misa, mereka terus ngobrol sendiri tanpa menghiraukan orang-orang yang mau berdoa dengan khusyuk. Sebelum mereka pulang, Suster Maria memanggil mereka berdua. Tanya Suster Maria kepada mereka berdua “ Tadi Romo Andre cerita apa waktu khotbah ? Serentak mereka kaget mendengar pertanyaan itu.
Sebagai hukuman karena mereka ngobrol terus pada waktu misa, mereka harus mengikuti misa lagi keesokan hari dan mencatat kotbah Romo. Catatan itu harus dimintakan tanda tangan Romo dan ditunjukan kepada Suster ketika di sekolah.
Tuhan Yesus ingin berbicara dan menyapa kita setiap hari, setiap saat. Dia ingin dan rindu sekali berbicara dengan kita. Maukah kita meluangkan waktu untuk duduk mendengarkan Tuhan berbicara ? ( Amos )

3 Oktober 2011

Senin, 3 Oktober 2011
Lukas 10:25-37

25 Kemudian seorang guru agama tampil untuk menjebak Yesus. Ia bertanya, "Bapak Guru, saya harus melakukan apa supaya dapat menerima hidup sejati dan kekal?"  26 Yesus menjawab, "Apa yang tertulis dalam Alkitab? Bagaimana pendapatmu tentang hal itu?"  27 Orang itu menjawab, "'Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan segala kekuatanmu, dan dengan seluruh akalmu,' dan 'Cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri.'"  28 "Jawabanmu itu benar," kata Yesus. "Lakukanlah itu, maka engkau akan hidup."  29 Tetapi guru agama itu mau membenarkan diri. Ia bertanya, "Siapa sesama saya itu?"  30 Yesus menjawab, "Ada seorang laki-laki turun dari Yerusalem ke Yerikho. Di tengah jalan ia diserang perampok, dirampas segala yang dimilikinya, dipukul setengah mati, lalu ditinggalkan tergeletak di jalan dengan luka parah.  31 Kebetulan seorang imam berjalan juga di jalan itu. Ketika dilihatnya orang itu, ia menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.  32 Begitu juga dengan seorang Lewi yang berjalan di situ; ketika dilihatnya orang itu, ia mendekatinya untuk mengamatinya. Tetapi ia pun menyingkir ke seberang jalan, lalu berjalan terus.  33 Tetapi kemudian seorang Samaria yang sedang bepergian, lewat juga di situ. Ketika dilihatnya orang itu, sangat terharu hatinya karena kasihan.  34 Maka didekatinya orang itu lalu membersihkan luka-lukanya dengan anggur dan mengobatinya dengan minyak, kemudian membalut luka-luka itu. Sesudah itu, ia menaikkan orang itu ke atas keledainya sendiri, lalu membawanya ke sebuah losmen dan merawatnya.  35 Keesokan harinya ia mengambil dua keping uang perak dan memberikannya kepada pemilik losmen itu serta berkata, 'Rawatlah dia, dan kalau ada ongkos-ongkos lain, akan saya bayar nanti apabila saya kembali ke mari.'"  36 Kemudian Yesus mengakhiri cerita itu dengan pertanyaan ini, "Dari ketiga orang itu yang manakah, menurut pendapatmu, yang bertindak sebagai sesama dari orang yang dirampok itu?"  37 Guru agama yang ditanyai itu menjawab, "Orang yang telah menolong orang itu." "Nah, pergilah dan perbuatlah seperti itu juga!" kata Yesus.

Ayat Emas : Lakukanlah itu, maka engkau akan hidup.” ( Luk 10:28 )

Doa Malam
Bu, kenapa kita harus berdoa sebelum tidur dan sesudah bangun tidur ? Tanya Emma kepada ibunya. Kemudian ibu berjalan mendekati tempat tidur Emma dan duduk di sampingnya. Kita berdoa kepada Tuhan pada malam hari sebelum tidur untuk mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan mohon lindungannya selama kita tidur. Kita berdoa pada waktu bangun untuk mengucapkan terima kasih atas istirahat malam dan mohon perlindungan Tuhan untuk hari baru. “ Sesudah menjelaskan kepada Emma, ibu mengajak berdoa Bapa Kami bersama.
Tuhan Yesus mengajarkan banyak hal kepada kita; berbuat baik memaafkan, mencintai, rajin berdoa. Pelajaran dari Tuhan tidak berarti kalau kita tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh setiap hari. ( Puji )

2 Oktober 2011

Minggu, 2 Oktober 2011
Bacaan : Matius 21:33-43

33 "Dengarkan perumpamaan yang satu ini lagi," kata Yesus. "Seorang tuan tanah menanami sebidang kebun anggur. Ia memasang pagar di sekelilingnya, dan menggali lubang untuk alat pemeras anggur, kemudian mendirikan menara jaga. Sesudah itu ia menyewakan kebun anggur itu kepada penggarap-penggarap, lalu berangkat ke negeri lain.  34 Ketika sudah sampai musim petik buah anggur, tuan tanah itu mengirim pelayan-pelayannya kepada penggarap-penggarap kebun itu untuk menerima bagiannya.  35 Tetapi penggarap-penggarap kebun itu menangkap pelayan-pelayan tuan tanah itu: Yang seorang dipukul, yang lain dibunuh, dan yang lain lagi dilempari batu.  36 Tuan tanah itu mengirim lagi pelayan-pelayan lain, lebih banyak dari yang pertama kalinya. Tetapi mereka diperlakukan dengan cara yang sama.  37 Akhirnya tuan tanah itu mengirim kepada mereka anaknya sendiri. 'Pasti anak saya akan dihormati,' pikirnya.  38 Tetapi ketika penggarap-penggarap kebun itu melihat anak tuan tanah itu, mereka berkata satu sama lain, 'Nah, ini dia, ahli warisnya. Mari kita bunuh dia, supaya kita mendapat warisannya!'  39 Maka anak itu ditangkap, dibuang ke luar, lalu dibunuh."  40 Yesus bertanya, "Nah, kalau pemilik kebun anggur itu kembali, ia akan berbuat apa terhadap penggarap-penggarap itu?"  41 Mereka menjawab, "Pasti ia akan membunuh orang-orang jahat itu, lalu menyewakan kebun anggur itu kepada orang lain yang mau memberi bagian hasil tanah itu kepadanya pada waktunya."  42 Maka Yesus berkata kepada mereka, "Belum pernahkah kalian membaca yang tertulis dalam Alkitab? 'Batu yang tidak terpakai oleh tukang bangunan sudah menjadi batu yang terutama. Inilah perbuatan Tuhan; alangkah indahnya!'"  43 "Jadi ingatlah," kata Yesus, "semua hak sebagai umat Allah akan dicabut daripadamu dan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menjalankan perintah-perintah Allah.

Ayat Emas : Batu yang tidak terpakai oleh tukang bangunan sudah menjadi batu yang terutama. Inilah perbuatan Tuhan ; alangkah indahnya ! ( Mat. 21:42 )
           
Mengumpulkan Koran Bekas
            
Aku tidak punya buku pelajaran seperti yang kalian miliki “, demikian keluh Fani ketika kami sedang belajar kelompok. Keluarga Fani memang berkekurangan. Ayahnya hanyalah seorang buruh harian dan ibunya tidak bekerja karena harus mengasuh adiknya yang masih kecil.
            Apa yang dapat kita buat untuk membantu Fani ? Tanya Hani kepada teman-teman. Uang saku kami tidak cukup untuk membeli buku pelajaran. Dendi mengusulkan untuk mengumpulkan Koran bekas yang ada di rumah kami, lalu menjualnya. Syukurlah, hasil penjualannya lebih dari cukup untuk membelikan buku pelajaran buat Fani. Fani bersyukur punya teman-teman yang baik kepadanya. Dia juga berjanji akan belajar lebih rajin karena telah memiliki buku pelajaran.
            Tuhan Yesus telah memberikan banyak hal kepada kita; kesehatan, orang tua, kehidupan, teman-teman, dan masih banyak lagi. Kalau Tuhan telah memberikan itu semua kepadamu, tugasmu adalah menghasilkan buah berlimpah dalam hidupmu dengan rajin belajar dan berdoa. ( Mega )

1 Oktober 2011

Sabtu, 1 Oktober 2011
Bacaan : Matius 18 : 1-4

Pada waktu itu pengikut-pengikut Yesus datang kepada-Nya dan bertanya, "Siapa yang dianggap terbesar di antara umat Allah?"  2 Yesus memanggil seorang anak kecil, dan membuat dia berdiri di depan mereka.  3 Lalu Yesus berkata, "Percayalah! Hanya kalau kalian berubah dan menjadi seperti anak-anak, kalian akan menjadi anggota umat Allah.  4 Orang yang merendahkan dirinya dan menjadi seperti anak ini, dialah yang terbesar di antara umat Allah.

Ayat Emas : “ Dan orang yang menerima anak yang seperti ini9 karena Aku, berarti menerima Aku. “ ( Mat. 18:5)

Kelahiran Baru
            
Pagi itu kami mendapat berita dari Yuli bahwa Bu. Elisabet baru melahirkan seorang anak laki-laki pertamanya. Bu Elisabet adalah guru muda yang mengajar bahasa Inggris. Sudah tiga minggu lebih beliau tidak mengajar kami . Beliau sedang mempersiapkan kelahiran anaknya yang pertama.
            Sepulang sekolah, kami mengajak Pak Heru untuk menjenguk Bu. Elisabet di rumah kediamannya. Kedatangan kami disambut oleh suaminya, sedang Bu Elisabet masih berbaring di dekat bayi mungilnya. Kami semua senang berada di tempat itu. Keluarga Bu Elisabet merasa bersyukur dan bergembira atas kelahiran bayi laki-laki di tengah-tengah mereka.
            Ketika hati kita sedih, Tuhan Yesus hadir untuk menghibur kita. Kedatangan Tuhan Yesus memberikan sukacita, kegembiraan dan syukur. Seperti kegembiraan seorang ibu yang melahirkan anak pertamanya. Demikian pula kehadiran Tuhan memberikan kebahagiaan di hati kita. ( Desy )
           

Shalom Redaksi -Anak Manis Maria

           Adik-adik terkasih, siapa dari kalian yang belum mengenal Santa Perawan Maria? Malaikat Gabriel menyebutnya berbahagia karena beliau penuh rahmat dan dipilih Tuhan untuk menjadi Ibu Sang Penebus (lih. Luk 1:28). Ada juga orang yang memuji Bunda Maria karena telah mengandung dan menyusui Yesus, namun Tuhan Yesus justru memuji Maria karena telah mendengarkan dan melaksanakan Sabda Tuhan (lih. Luk 11:27-28). Saat Yesus disalibkan, Bunda Maria berada di bawah salib (Yoh 19:25). Dan akhirnya beliau memangku jenazah Yesus yang telah diturunkan dari salib, yang lukisannya sering disebut dengan Pieta karya Michelangelo dari abad XV.
            Namun, Bunda Maria bukan hanya Bunda dari Tuhan Yesus. Saat disalibkan, Tuhan Yesus telah mengangkat Bunda Maria juga menjadi bunda dari semua murid Yesus (lih. Yoh 19:25-29). Akhirnya Bunda Maria menyertai para rasul bertekun dalam doa menantikan kedatangan Roh Kudus (Kis 1:13). Sebagai Bunda dari semua pengikut Kristus, Bunda Maria juga akan menyampaikan kepada Tuhan Yesus segala kesulitan dan permohonan kita, seperti beliau lakukan pada perkawinan di Kana (lih. Yoh 2:1-11).
            Sebagai anak-anak Tuhan dan sekaligus anak Bunda Maria, kita pun menghormati Bunda Maria, misalnya dengan berdoa Salam Maria. Dalam doa Salam Maria kita mengulang pujian Malaikat Gabriel (Luk 1:28) dan Elisabeth (Luk 1:42) dan memohon bantuan doa Bunda Maria untuk kita. Dan secara khusus pada bulan Mei dan Oktober, umat Katolik mengadakan devosi atau penghormatan kepada Bunda Maria, misalnya dengan mendoakan rosario atau berziarah ke tempat ziarah Maria. Doa rosario yang kita panjatkan merupakan suatu buket mawar rohani yang juga bisa kita tujukan untuk ujub-ujub kesejahteraan dan kesehatan orang lain.
            Akhirnya, dengan berdevosi kepada Bunda Maria kita diajak untuk menjadi anak-anak manis Bunda Maria yang senantiasa mencintai dan menghormati beliau, namun terlebih dengan meneladan beliau dalam melakukan kehendak Tuhan. Tentunya kita semua ingin menjadi anak-anak manis Bunda Maria. Berkah Dalem!
Rm. Didik Bagiyowinadi Pr

Selasa, 27 September 2011

30 September 2011

Jumat, 30 September 2011
Lukas 10:13-16
13 "Celakalah kamu, Korazim! Dan celakalah kamu, Betsaida! Seandainya keajaiban-keajaiban yang dibuat di tengah-tengahmu itu sudah dibuat di kota Tirus dan Sidon, pasti orang-orang di sana sudah lama bertobat dari dosa-dosa mereka, dan memakai pakaian berkabung serta menaruh abu di atas kepala mereka.  14 Pada Hari Kiamat, orang-orang Tirus dan Sidon akan lebih mudah diampuni Allah daripada kamu.  15 Dan kamu, Kapernaum! Kamu pikir, kamu akan ditinggikan sampai ke surga? Tidak! Malah kamu akan dibuang ke neraka!"  16 Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikut-Nya, "Orang yang mendengar kalian, mendengar Aku. Orang yang menolak kalian, menolak Aku. Dan orang yang menolak Aku, juga menolak Dia yang mengutus Aku."

Ayat Emas : Lalu Yesus berkata kepada pengikut-pengikutNya, “ Orang yang mendengar kalian, mendengar Aku. Orang yang menolak kalian, menolak Aku.” ( Lukas 10:16)

Tidak Menghormati Pastor

Suatu hari Nino terlambat datang ke Gereja. Padahal saat itu dia tugas Putra Altar. Sesampai di Sakristi, Nino ditegur Pastor. Pastor menasehati Ninoi supaya disiplin dan tepat waktu. Apalagi ketika bertugas menjadi Putra Altar. Perayaan Ekaristi bisa terlambat jika Putra Altar terlambat datang. Dan itu artinya juga menghambat umat yang hendak ikut perayaan Ekaristi, hendaklah berdoa dan bertemu dengan Tuhan Yesus.
Mendengar teguran Pastor, Nino diam saja. Tetapi setelah selesai bertugas, di depan teman-temannya Nino malah marah-marah dan mengatakan yang tidak baik tentang Pastor. Teman-teman Nino jadi heran.
Adik-adik terkasih. Sikap Nino sangat tidak terpuji. Dia tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau menerima nasihat baik dari orang lain. Padahal nasihat itu sangat penting untuk perbaikan diri. Yang sangat tidak terpuji lagi adalah sikap tidak hormat terhadap seorang Pastor. Pastor adalah Gembala kita. Wakil Kristus. Dia adalah perpanjangan tangan Tuhan Yesus sendiri. Kalau kita tidak menghormati Pastor, bahkan menjelek-jelekannya, berarti kita juga tidak menghormati Yesus dan sama halnya menjelek-jelekan Yesus sendiri. Bacaan hari ini sangat jelas mengingatkan kita akan hal ini. ( Leoni S )