Kamis, 28 Juli 2011

3 Agustus 2011

Mat 15:21-28
            Kemudian Yesus meninggalkan tempat itu dan pergi ke daerah dekat kota Tirus dan Sidon. Seorang wanita Kanaan dari daerah itu, datang kepada Yesus sambil berseru-seru, "Anak Daud, kasihanilah saya! Anak perempuan saya kemasukan roh jahat. Keadaannya parah betul." Yesus tidak menjawab wanita itu sama sekali. Lalu pengikut-pengikut Yesus datang kepada-Nya dan memohon, "Pak, suruh wanita itu pergi. Dia hanya ribut-ribut saja di belakang kita!" Yesus menjawab, "Aku diutus hanya kepada bangsa Israel, khususnya kepada mereka yang sesat." Wanita itu datang lalu sujud di hadapan Yesus dan berkata, "Tolonglah saya, Tuan." Yesus menjawab, "Tidak baik mengambil makanan anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." "Benar, Tuan," jawab wanita itu, "tetapi anjing pun makan sisa-sisa yang jatuh dari meja tuannya." Lalu Yesus berkata kepadanya, "Ibu, sungguh besar imanmu! Biarlah terjadi apa yang kauinginkan!" Pada saat itu juga anak wanita itu sembuh.

Akhirnya Kasihan Juga
Ketika David sedang asyik ngobrol dengan teman-temannya di teras sambil menikmati hangatnya kopi susu dan hidangan kue buatan ibu, tiba-tiba saja ada seorang nenek berpakaian kumal menghampiri mereka dan meminta sedekah. “Kasihanilah saya, nak. Apapun yang kalian berikan pada saya akan saya terima. Kalaupun tidak ada uang receh, cukuplah segenggam beras, atau apa saja yang bisa saya makan.” Tanpa banyak kata, David dan teman-temannya pun segera mengemas semua hidangan yang ada di hadapan mereka dan masuk rumah serta menutup pintu. Sementara, nenek itu hanya bisa memandangi tindakan mereka tanpa sanggup lagi untuk mengucapkan satu katapun.
Setelah beberapa waktu berselang, David mencoba melihat dari balik jendela kaca untuk mencari tahu apakah nenek itu sudah pergi atau belum. Ternyata ia masih tetap berdiri di teras rumahnya. Karena merasa kelamaan menunggu, akhirnya David keluar dan berkata, “Pergilah, Nek! Selama apapun ditunggu, kami tidak akan memberikan apa-apa!” Dengan mata sayu, nenek itu hanya memandangi David yang sedang memarahinya. Meski begitu, David tidak mau tahu soal nenek itu dan ia kembali masuk rumah. Sedangkan nenek renta itu tetap berdiri di tempatnya dan terus memandangi pintu rumah David sambil terus berharap ada salah satu di antara mereka yang mau mengasihaninya. Cukup lama nenek itu berdiri di situ dan terus mengharapkan belas kasihan dari mereka.
Akhirnya David merasa kasihan padanya, “Nenek ini pastilah benar-benar sedang membutuhkan pertolonganku.” Pikir David. Setelah berpikir demikian, David pun keluar rumah sambil membawa sebungkus nasi dan lauk untuk dimakan nenek itu. Ia memberikan beras yang dibungkusnya dalam plastik dan memberikan beberapa keping uang. Rupanya David telah menjadi sungguh-sungguh jatuh kasihan pada nenek itu. Betapa bahagianya nenek itu. Sambil terus mengucapkan terima kasih kepada David, ia pun kembali meneruskan perjalanannya meninggalkan rumah itu.
Seperti nenek itu, hendaknya kitapun jangan pernah berhenti memohon dan berharap belas kasihan kepada Tuhan. Bila David yang jahat saja bisa menjadi benar-benar jatuh kasihan, apalagi Tuhan Yang Maha Pemurah dan penuh kasih. Ia pasti tidak akan pernah tega membiarkan kita menderita seorang diri. Ia akan memberikan semua yang kita butuhkan tepat pada waktunya. (Hilaria )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar