Sabtu, 23 Maret 2013

Shalom -



Santo Andreas
                Adik-adik terkasih, saat ini kita berada pada masa Prapaskah, masa bagi kita untuk berpantang dan berpuasa. Kalian pantang apa? Perasaan lapar atau kurang atas apa yang kita senangi akan membantu kita merasakan penderitaan mereka yang kurang beruntung dan semoga juga membuat kita semakin lapar dan haus akan Sabda Allah. Hal penting yang mesti dilakukan selama masa Prapaskah adalah merendahkan diri (bdk. Yes 58:5), mengatasi keegoisan dan kesombongan diri kita. Kita mesti belajar bersikap rendah hati. Kali ini Pelangi Kasih menampilkan figur Santo Andreas, sebuah teladan kerendahan hati.
                Kita tahu Andreas ini adalah salah satu murid pertama yang dipanggil oleh Yesus. Dalam Injil Yohanes dikisahkan semula dia menjadi murid Yohanes Pemandi. Atas saran gurunya, dia berkenalan dengan Yesus, sang Anak Domba Allah, dan kemudian menjadi murid-Nya. Dia mengajak Simon, kakaknya, menjadi murid Yesus juga (Yoh 1:40-42). Ketika Tuhan Yesus hendak member makan kepada ara pendengar-nya yang kelaparan, Tuhan bertanya, “Ada berapa roti yang ada padamu?” Setelah mengecek, Andreas melaporkan, “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” (Yoh 6:8-9). Andreas belum tahu bahwa dari persembahan sederhana itu Tuhan sanggup memberi makan kepada 5000 orang lebih. Andreas pula yang menemai Filipus memberitahukan kepada Tuhan Yesus bahwa ada orang-orang Yunani yang mau bertemu dengan Tuhan Yesus (Yoh 12:20-22). Andreas sangat berperanan mengantar orang-orang untuk bertemu dan mengalami Tuhan Yesus sendiri.
                Kendati menjadi salah satu murid pertama Tuhan Yesus dan mengantarkan beberapa orang kepada Tuhan Yesus, Andreas tidak mendapat kesempatan khusus seperti Petrus, Yakobus, dan Yohanes. Dia tidak kecewa. Dia menerima bagiannya dan merasa bersyukur boleh mengantar orang mengenal dan mengalami Yesus. Apakah kamu mau meneladan St. Andreas dengan mengajak dan mengantar teman, kakak-adikmu ke gereja dan Sekolah Minggu?
Berkah Dalem,
Rm. Didik Bagiyowinadi Pr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar