Rabu, 23 NOVEMBER 2011
Luk 21:12-19
12 Tetapi sebelum semuanya itu terjadi, kalian akan ditangkap dan dianiaya. Kalian akan diadili di rumah-rumah ibadat dan dimasukkan ke dalam penjara. Dan kalian akan diseret ke hadapan raja-raja dan penguasa-penguasa karena kalian pengikut-Ku. 13 Itulah kesempatan bagimu untuk memberitakan Kabar Baik dari Allah. 14 Bertekadlah bahwa kalian tidak akan khawatir mengenai apa yang harus kalian katakan untuk membela diri. 15 Aku sendiri akan memberi kepadamu kata-kata dan kebijaksanaan itu, sehingga tak seorang pun dari musuh-musuhmu dapat melawan atau menyangkal apa yang kalian katakan. 16 Kalian akan dikhianati oleh ibu bapakmu, oleh saudara-saudaramu, oleh sanak keluargamu dan oleh kawan-kawanmu. Sebagian dari kalian akan dibunuh oleh mereka. 17 Kalian akan dibenci oleh semua orang karena kalian pengikut-Ku. 18 Tetapi sehelai rambut pun dari kepalamu tidak akan hilang. 19 Kalau kalian bertahan dan sabar, kalian akan selamat."
Ayat Emas : “ Kalian akan dikhianati oleh ibu bapakmu, oleh saudara-saudaramu, oleh sanak keluargamu dan oleh kawan-kawanmu.”
Tertipu
Dalam facebooknya, Melisa mendapat pesan dari Kristi agar ia menerimanya sebagai teman. Melisa pun menerimanya sebagai teman walaupun sesungguhnya ia belum mengenalnya Kristi. Kemudian mereka pun saling mengirim komentar.
Suatu hari Melisa menulis dalam status facebooknya bahwa ia sedang menghadapi masalah. Lantas Kristi pun mengomentari status Melisa dengan mengatakan bahwa ia bisa menyelesaikan permasalahannya dengan syarat ia dapat bertemu langsung dengannya. Akhirnya mereka pun bersepakat untuk saling bertemu di suatu tempat yang telah mereka berdua tentukan. Keduanya saling memberikan cirri-ciri fisik dari masing-masing dan pakaian yang dikenakan pada saat pertemuan tersebut.
Pada hari yang telah disepakati itu, Melisa telah terlihat dating terlebih dahulu. Tetapi, telah sekian lama menunggu ternyata Kristi tidak juga segera dating. Akhirnya , Melisa pulang dengan kecewa dan baru menyadari bahwa dirinya telah dibohongi oleh teman barunay. Kini ia kembali menyadari kesalahannya yang lebih mempercayai “ teman” daripada Tuhan sebagai sumber jalan keluar. ( Yosafat Suradi )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar