Selasa, 13 DESEMBER 2011
Pw St. Lusia
Mat 21:28-32
28 "Sekarang bagaimana pendapatmu tentang hal ini?" kata Yesus selanjutnya. "Adalah seorang ayah yang mempunyai dua anak laki-laki*. Orang itu pergi kepada anaknya yang sulung dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'*, ia datang kepada anaknya yang pertama dan berkata, 'Nak, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.'* 29 *'Saya tidak mau,' jawab anak itu. Tetapi kemudian ia berubah pikiran dan pergi ke kebun anggur itu. *Anak itu menjawab, 'Baik, Ayah!' Tetapi ia tidak pergi.* 30 *Kemudian ayah itu pergi kepada anaknya yang kedua, dan mengatakan hal yang sama. 'Baiklah, Ayah,' jawab anak yang kedua itu. Tetapi ia tidak pergi. *Lalu ayah itu datang kepada anaknya yang kedua dan mengatakan hal yang sama. Anak itu menjawab, 'Saya tidak mau,' tetapi kemudian berubah pikiran lalu pergi juga.* 31 *Nah, dari antara kedua anak itu, manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang sulung," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Percayalah: Penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur akan lebih dahulu menjadi anggota umat Allah daripada kalian. *Dari antara kedua anak itu, yang manakah yang melakukan kehendak ayahnya?" "Yang kedua," jawab imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin Yahudi itu.* 32 Karena Yohanes Pembaptis datang, dan menunjukkan kepada kalian cara hidup yang dikehendaki Tuhan, namun kalian tidak mau percaya pada ajarannya; tetapi penagih-penagih pajak dan wanita-wanita pelacur percaya kepadanya. Tetapi meskipun kalian sudah melihat semuanya itu, kalian tidak juga mengubah pikiranmu dan tidak percaya kepada Tuhan."
Ayat Emas : “ Tetapi meskipun kalian sudah melihat semuanya itu, kalian tidak juga mengubah pikiranmu dan tidak percaya kepada Tuhan. ( Mat. 21:32 )
TIDAK MENUNDA
Dion, segera dikerjakan PR-nya . Televisinya dimatikan dulu !” demikian perintah ibu. “ film kartunnya hamper selesai bu, sebentar lagi.” Satu jam kemudian ibu masuk kamar Dion dan menjumpai Dion sedang asyik membaca komik silat.” PR-mu tadi sudah dikerjakan dik ? Kok sudah baca komik ?” Tanya ibu. “ belum bu, PR-nya Cuma 5 nomor saja. Nanti saja !” Ibu memerintahkan Dion agar segera mengerjakan PR sebelum larut malam dan keburu ngantuk.
Tepat jam 9 listrik rumah Dion dan kampungnya padam. Rencana Dion untuk mengerjakan tugas rumah terganggu karena tidak ada penerangan yang memadai. Tapi Dion tetap menunnggu hingga listriknya nyala lagi. Malam semakin larut dan ia pun tertidur, sedang listriknya tetap padam.
Pagi harinya ia terburu-buru berangkat sekolah dan lupa mengerjakan pekerjaan rumah. Dion dihukum oleh bapak guru berdiri di depan kelas karena tidak mengerjakan PR. Dion menyesali tindakannya menunda-nunda pekerjaan. Terlalu sering menunda pekerjaan menjadikan kita malas untuk mengerjakannya. Padahal Tuhan tidak pernah menunda permohonan yang diminta anak-anaknya. ( Brams )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar